Eka Nurul Hidayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Gombalan Ala Geografi (Cerpen)

#TantanganGurusiana

#Day10

 

Gombalan Ala Geografi

part 2

 

“Selamat pagi anak – anak?, sebelum memulai pelajaran pada hari ini mari kita berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan kita masing – masing. Berdoa mulai......, Aamiin..., berdoa selesai.” Aku ucapkan salam pada mereka anak kelas X IPS 4 seperti biasa sebelum memulai aktivitas pembelajaran selalu diawali dengan sapa, doa dan presensi. Anidini rupanya sudah tidak sabar menantikan pelajaran Geografi di hari selanjutnya.

“Bagaimana apakah pertanyaan teman kalian kemarin sudah ada yang bisa menjawab?” aku bertanya pada anak – anak di kelas. “Jevon Bu katanya mau jawab,” celetuk Bagas yang anaknya memang suka agak sedikit selengek-an. “Apakah kamu mau menjawab Jevon? tanya ku. “Tidak Bu.” jawab Jevon, “Saya saja tidak paham Bu.”. “Main Biola, Main Kecapi, Kami bertanya, wahai ibu yang baik hati,” tiba – tiba Ardiyan dengan senyumnya yang menawan hati terutama bagi para cewek – cewek bisa bikin klepek – klepek menyahut dengan pantun.

“Baiklah ibu akan terangkan tentang bagaimana batas pertemuan antara Lempeng Benua dengan Lempeng Benua. Ibarat kata Lempeng Benua seperti cewek karena sifatnya ringan yang terdiri dari Silisium Almunium (SiAl). Sifat cewek yang cenderung mempunyai ego yang tinggi dengan prinsip women always right meski sen kanan tapi belok kiri sehingga tidak ada yang mau ngalah. kedua Lempeng Benua tersebut bertabrakan dan menjulang tinggi sehingga terbentuklah pegunungan yang amat tinggi, contohnya adalah Lempeng Benua India yang menabrak Lempeng Benua Eurasia menghasilkan pegunungan yang tinggi yaitu Himalaya yang terletak meliputi lima negara yaitu Pakistan, India, Nepal, Bhutan dan Cina. Pegunungan Himalaya dengan puncaknya Mount Everest dengan ketinggian kurang lebih 8.888 m dpl yang cukup masyur terkenal se-antero dunia. Selain Mount Everest masih ada puncak yang lainnya disebut dengan Nanga Parbat justru tiap tahun semakin meninggi meski ter-erosi di bagian puncaknya. Hal ini disebabkan Lempeng Benua India yang selalu mendesak Lempeng Benua Eurasia ke arah utara. Makanya biasanya kalo cewek dengan cewek bertengkar pasti tidak ada yang mau ngalah maunya menang sendiri, jangan sampai deh kalian para cewek bertengkar memperebutkan cowok. ih...amit – amit deh ya....,” Spontan seisi kelas langsung tertawa mendengar kalimat terakhir yang ku katakan, padahal sebelumnya mereka terbengong – bengong mendengar penjelaskan ku.

“Pergerakan lempeng samudera dengan lempeng samudera bukan berarti jeruk makan jeruk lho ya...., Astagfirulloh....., jangan sampai deh terjadi disini. Ibarat Lempeng Samudera itu cowok maka cowok ada yang macho, maskulin, flamboyan, mellow dan sebagainya. Pergerakan Lempeng Samudera dengan Lempeng Samudera tetep aja ada yang kalah dan ada yang menang. Pergerakan Lempeng Samudera yang menang dia akan naik ke atas, sementara yang kalah akan tenggelam ke bawah membentuk Zona Subduksi,  di sepanjang Zona Subduksi tetep aja terjadi Trench, kemudian akan terjadi Parsial Melting. Dari meleleh tersebut maka akan mencari jalan keluarnya melalui pipa – pipa gunung api seperti yang pernah ibu terangkan kemarin dan akhirnya membentuk Busur Kepulauan yang Vulkanik (Volcanic Island Arc) di sepanjang pertemuan tadi. Dikarenakan sifat yang sama kerasnya malah justru magma yang dikeluarkan ecer dan bersifat basalt membentuk gunung api perisai seperti yang terjadi di kepulauan Hawaii contohnya Gunung Api Maona Loa dan Maona Kea

“Nah, kalian paham kan?”. “Jika ada pertanyaan silahkan ditanyakan”. “Ya bu, kami paham dan mengerti,” jawab mereka kompak. “Bu, bagaimana dengan lempeng – lempeng yang saling berpisah?” tanya Fafa. “Baiklah jika kalian ingin tahu kelanjutannya ibu akan sambung esok hari”. Bel akhirya berbunyi. “Selamat pagi anak – anak”. “Pagi, Bu....,”

Shevia berlari kecil ke depan bersalaman dan mencium tangan ku kemudian diikuti siswa – siswa lainnya. 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post