Eka Nurul Hidayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Lapisan Pemantulan Gelombang Radio dan Televisi

Lapisan Pemantulan Gelombang Radio dan Televisi

#TantanganGurusiana

#Day48

Lapisan Pemantulan Gelombang Radio dan Televisi

#Part1

Anak Milenial Tak Mengenal Radio

Ku ayunkan langakah kaki menuju kelas X IPS 1. Setelah mid semester selesai seperti biasanya saya meremidi anak - anak. Remidi yang saya lakukan untuk semua anak di kelas tak terkecuali bagi mereka yang telah lolos KKM. Alasan saya meremidi anak - anak adalah supaya mereka belajar lagi terutama belajar dari kesalahan yang sudah dinilai, agar mereka juga mau belajar lebih giat lagi. Ketika saya membahas soal tentang lapisan atmosfer. Ada pertanyaan tentang lapisan pemantulan gelombang radio. Mereka dapat menjawab lapisan yang dimaksud yaitu lapisan ionosfer. Namun ada seorang anak yang bertanya pada ku dimana letak sebenarnya lapisan tersebut dan gelombang radio itu apa?

Alung bertanya padaku, "Bu dimana lapisan ionosfer itu berada?, dan apa itu gelombang radio?".

"Pertanyaaan yang bagus Lung. Baik, ibu tanya dulu pada kalian apakah kalian pernah mendengar radio?". Tanya ku pada mereka.

Jawaban mereka beragam, ada yang mengatakan pernah mendengar, ada yang belum pernah mendengar. Lalu kembali saya tanyakan pada mereka, "Bagi yang tidak pernah mendengar radio apa alasan kalian kalian tidak pernah mendengarkan radio?". Puji menjawab dengan gaya slenkean. "Kremesek Bu, dan tidak ada gambarnya, tidak menarik".

Saya kembali bertanya, "Bagi kalian yang pernah mendengar radio, kira - kira radio apa yang kalian dengar?"

Beberapa anak menjawab dan menyebutkan stasiun radio - radio di sekitar Jepara.

"Ok, mengapa kalian tidak tertarik mendengar siaran radio?",tanya ku lagi. Chika menjawab "karena siarannya tidak menarik bu, kebanyakan wayang atau dangdutan aja, dan tidak ada sinyalnya",. "Nah, mengapa sinyal radio cukup susah?", "Maklum bu anak gunung jadi tidak ada sinyal", jawab Puji sekenanya.

"Sebenarnya siaran radio itu bagus - bagus cuman sayang kalian saja yang tidak menyukainya, mungkin jika kalian ada di kota besar, siaran radio di kota besar asyik banget dan gokil bener. Contohnya Frambos FM, Geronimo FM, Swaragama FM, Hard Rock FM dan lain - lain. Cobalah nanti kalian ke kota", jelasku pada mereka.

"Nah apakah kalian pernah mendengar RRI?"

"Apa lagi itu, Bu?",tanya Dhavina padaku

"Apakah kalian tau BBC, CNN, VOA?"

"Ya..., pernah bu", sebagian anak - anak menjawab dengan kompak

"Lalu apa perbedaan antara Kartini FM, RRI, BBC atau CNN dan VOA?"

*...."?#$&......

Mereka berfikir sejenak. "Tak Tahu bu..."jawab sebagian dari mereka.

"Baiklah, ibu jelaskan. Bahwa Kartini FM, RRI, CNN dan sejenisnya menggunakan gelombang radio yang berbeda - beda. Ada tiga Gelombang Radio yaitu AM, FM, dan SW. AM kepanjangan dari Amplitudo Modulation, FM kepanjangan dari Frekuention Modulation, sementara SW kepanjangannya adalah Short Wave".

"Perbedaannya apa Bu?",tanya Alung lagi.

"Berdasrkan hukum fisika bahwa panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensinya, jadi kalau frekuensinya kuat maka panjang gelombangnya lemah, demikian sebaliknya. Luas cakupan area yang dicover sedikit (coverage area). Jadi kalian hanya mampu mendengarkan radio - radio lokal saja dengan menngunakan FM. Sementara RRI menggunakan AM sehingga frekuensinnya lemah menjadikan kemresek, tapi cakupan areanya luas sampai se Indonesia dengan stasiun relay di seluruh kota - kota besar di Indonesia. Jika kita pernah melihat siaran BBC, CNN, VOA dan sebagainya, sebenarnya mereka dulu menggunakan gelombang radio SW sehingga siarannya sampai luar negeri, tapi kini mereka berintegrasi ke gelombang TV".

"Dulu sewaktu Jepang menyerah pada sekutu tanggal 14 Agustus 1945 waktu Eropa. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Sutan Syahrir menyadap siaran pers dari BBC di London sehingga kabar itu disampikan pada para pemuda Indonesia dan inilah kesemptan kita untuk memerdekakan diri, kemudian tanggal 16 para pemuda berunding di Rengasdenklok di rumah Laksamana Maida, dan tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dibaca oleh Soekarno - Hatta. Ternyata peran radio sangat besar dalam perjalanan sejarah bangsa kita".

"Lalu bagaimana dengan gelombang TV dan Komunikasi lainnya?"

Kita sambung besok lagi ya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post