Eka Nurul Hidayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menginspirasi di MGMP

Menginspirasi di MGMP

#TantanganGurusiana

#Day45

 

Menginspirasi di MGMP

 

Hari kamis kemarin adalah hari MGMP mapel Geografi. Pada pertemuan kali ini MGMP diadakan di SMA N 1 Mayong Kabupaten Jepara.  Agenda pertemuan kali ini adalah untuk mengumpulkan soal dan membahas soal – soal ujian sekolah. Pertemuan dibuka oleh ketua MGMP yang memaparkan hasil editing soal dan lain – lain. Pada kesempatan itu pula beliau menampung permasalahan yang dihadapi oleh anggota MGMP mengenai Kenaikan Pangkat khususnya bagi anggota yang sudah PNS dan usia masih tergologn relative muda. Beliau menyarankan kami untuk segera mengurus Kenaikan Pangkat bagi yang masih terkendala. Kendala utama yang dihadapi oleh anggota MGMP khususnya bagi yang sudah berstatus PNS adalah masalah klasik, yaitu kurang di Pengembangan Diri atau Publikasi Ilmiah dan Karya Ilmiah (PIKI).

Kendala PIKI dikarenakan belum atau kurangnya karya dihasilkan oleh bapak – ibu anggota MGMP. Oleh karena itu beliau menyarankan untuk segera membuat karya bagi anggota. Karya yang dapat dihasilkan oleh PNS dapat berupa Publikasi Ilmiah maupun Karya Ilmiah. Publikasi Ilmiah dapat berupa PTK ataupun buku pelajaran yang telah ber – ISBN dan kalau bisa ber – BNSP, membuat diktat dan modul serta sejenisnya. Sementara Karya Ilmiah dapat berupa menciptakan teknologi serbaguna, menemukan atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat pelajaran, mengikuti pengembangan penyusunan standar pedoman pembuatan soal dan sejenisnya.

Pada kesempatan kali ini saya diminta oleh ketua MGMP bapak Murti Teguh Ariyadi, S.Pd untuk membagi ilmu tentang membuat karya yang berupa buku. Kesempatan ini tidak saya sia – siakan. Bukan saya bermaksud untuk menggurui, jumawa atau sombong, tapi saya hanya ingin sharing ilmu yang telah saya dapatkan. Saya memaparkan bagaimana awal proses saya dapat membuat sebuah karya berupa buku.

Saya sampaikan bahwa, awal saya dapat membuat sebuah karya berupa buku karena saya ikut pelatihan menulis SAGUSABU yang diadakan oleh AGPL kabupaten Jepara dan bekerjasama dengan Media Guru. Info ini saya dapatkan dari FB. Namun sebenarnya nama SAGUSABU pernah saya dengar dari sahabat saya di Kepulauan Riau yang pernah mengikuti pelatihan tersebut dan telah menghasilkan karya. Kemudian saya mengikuti pelatihan penulisan Artikel Ilmiah Populer di Media Massa yang diselenggaran oleh MGMP Biologi bekerjasama dengan Jateng POS. Syukur Alhamdulillah artikel saya sudah dimuat di media tersebut dan dapat dinilaikan untuk PAK sebesar 1,5. Menurut ibu Lilik Rahmawati salah satu tim penilai PAK kabupaten Grobogan untuk buku yang berupa kumpulan cerpen atau puisi dapat dinilaikan dengan Angka Kredit (AK) 2.

Saya adalah penulis pemula. Saya juga menyampaikan bagaimana proses perjalanan menulis dari tidak bisa apa – apa dan tidak punya ide kemudian terpaksa bisa menulis hingga menghasilkan karya. Saya juga menyampaikan bagaimana proses memperoleh ISBN, berapa besarnya biaya yang dikeluarkan untuk editing, cover, layout, izin ISBN dan sebagainya, besarnya biaya cetak per-eksemplar karena karya saya masih dibawah percetakan indie. Jika ingin menembus percetakan mayor saya terus terang masih sulit untuk kesana. Belajar pengalaman dari rekan kerja yang telah berhasil menembus percetakan mayor memang banyak hal dan tantangan yang harus dihadapi. Saya sadar diri saat ini belum mampu untuk menembus kesana.

Saya menyampaikan bahwa “Untuk menulis memang butuh niat dan tekad yang kuat sehingga dapat menghasilkan suatu karya”. “Menulis bukan hanya milik para bapak – ibu guru yang sudah PNS saja, tapi bagi bapak – ibu guru Non – PNS juga dapat menulis untuk menyalurkan hobby, siapa tahu ada yang lahir menjadi penulis”. Saya juga memberikan contoh bahwa editor saya ibu Lilik Fathu Diniyah adalah guru honorer di MI tapi prestasi beliau luar biasa, bahkan sudah mendapatkan penghargaan dari presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mendapat penghargaan dari pak Mentri Nadiem dan lain – lain.

Memang saya sadari bahwa kesibukan bapak – ibu guru yang satu dengan yang lain tidaklah sama, serta saya juga menyadari passion tiap orang berbeda – beda. Namun karena adanya tuntutan profesi yang mengharuskan kita menulis mungkin kita juga harus terbiasa dan membiasakan diri memaksa untuk menulis meskipun berat. Sebenarnya bapak ketua MGMP sudah terinspirasi untuk menulis. Namun memang karena kesibukan beliau yang segudang akhirnya menulis terbengkalai. Semoga bapak – ibu guru yang lain terinspirasi untuk menuangkan karya dengan cara menulis.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap...mgmp geo hari apa bu? pukul berapa?

28 Feb
Balas

Semua bermula dari tekad, ala bisa karena biasa.

29 Feb
Balas

Njeh bu betul

10 Mar



search

New Post