Eka Oviana M

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
CATATAN RAMADHANKU
Realpict Santri ponorogo

CATATAN RAMADHANKU

Alhamdulillahirobbil’alamiin. Puasa ramadhanku sudah memasuki hari ke 20. Tiba saatnya hari raya untuk kaum santri. hehe.

Maksudnya, hari dimana kegiatan ngaji ramadhan telah usai dan tiba waktunya untuk perpulangan santri, kami merasa begitu senang.

Kisah yang bisa kuceritakan dalam tulisan ini adalah kenikmatan-kenikmatan yang kudapatkan selama bulan ramadhan. Puji syukur kepada Allah SWT, Alhamdulillah. Sebab pada 15 ramadhan kemarin, aku sudah khatam ngaji Al Qur’an bin Nadhor (metode sorogan) kepada ustadz Anwar Sururi Al Hafidz.

Dan Skripsweet atau Skripsi ku telah rampung kukerjakan dan telah kudaftarkan untuk diujikan. Ya Allah, nikmat-MU mana lagi yang ku dustakan, sedangkan segala hajatku telah engkau kabulkan.

Aktivitasku masih sama, mulai bangun untuk sahur, sholat sunnah, sholat jama’ah, ngaji Qur’an, ngaji kitab di waktu ba’da shubuh, ba’da Ashr dan ba’da Tarawih sampai pukul 00.00 WIB. Tetapi juga terkadang libur ngaji sebab ustadz pengajar yang tidak hadir. Tantangan baru untukku adalah saat menjadi Imam sholat tarawih. Tidak bisa dipungkiri, jantung dan nafasku berpacu cepat. Namun setelah beberapakali menjadi Imam sholat, akupun merasa lebih tenang. namun, rasa was-was itu tetap ada, sebab khawatir tidak bisa khusyuk dalam menghadap sang maha kuasa. Dalam perjalananku menuju tempat sholat, hati ini selalu berdzikir dan memohon agar Allah SWT meridhoi hambanya yang lemah ini dalam beribadah bersujud kepada-Nya melalui garakan sholat yang kami tunaikan.

Ada juga waktu dimana aku harus tampil sebagai mubalighoh atau kultum ba’da shubuh. Ini hal yang baru bagiku, tetapi sebagai seorang santri pantang untuk malu mencoba. Aku memberankan diri menyampaikan beberapa materi yang berkaitan dengan puasa ramadhan tentunya kepada seluruh santri putri. Kami di Pesantren ini seluruhnya masih dalam proses belajar. Untuk kelak benar-benar mensyiarkan agama islam dan mengamalkan ilmu yang sudah kami dapatkan kepada kehidupan pribadi serta bermasyarakat.

Belajar di Pesantren itu memang sulit, sebab ilmu tak mudah didapatkankan. Haruslah menempuh waktu bertahun-tahun agar benar paham dengan yang kita pelajari. Agar yang kita sampaikan tidak sedangkal orang-orang yang belajar melalui media online. Belajar di Pesantren bukan hanya sekedar menuntut ilmu, tetapi ada keberkahan ilmu disetiap langkah kaki para guru-guru kami.

Para guru lah yang berjasa dalam membentuk generasi islami melalui pengajaran yang belaui tularkan kepada para santri di Pesantren. Terimakasih Kyai, Ustadz, dan seluruh pengasuh. Atas segala kasih sayang yang telah panjenengan berikan kepada kami para santri. Jasa dan amal yang tak akan pernah putus sebab terus mengalir dari satu orang kepada yang lain. Maka untuk seluruh santri di negeri ini, teruskanlah perjuangan guru-guru kalian untuk berdakwah dan mengajar agar amal beliau tak akan pernah putus samapai kapanpun. Begitupun kalian sebagai santri, jadilah selayaknya ustadz-ustadzah kalian dalam mengajar sehingga amal kalian juga tiada terputus sampai kapanpun.

Terimakasih sudah mampir untuk membaca, semoga tulisan ini menjadikannya manfaat dan barokah bagi penulis juga pembaca. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

28 Apr
Balas



search

New Post