Asa Merindu
Di sini kami bersama elegi kasih tak bertepi
Ditemani lara yang menyesakkan kalbu.
Mengusir sepi tak bernama
Adakah engkau dengar hai pujangga
Jeritan jiwa merintih memanggil namamu.
Mengalunan denting nada sendu.
Dalam munajah berbisik lirih
Mengiringi isakan tak bergema.
Masihkah asa dalam satu bingkai bianglala
Dalam narasi terukir di kanvas lembayung jingga.
Di sini kami bersama kehampaan diri
Dalam dekapan dinginnya malam
Menyibak tirai alam
Bersama di sepertiga malam.
Dalam tahmid syahdu penuh harap
Semoga engkau baik baik saja.
Gorontalo, 23-03-2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih pak Dede, baru belajar nulis puisi pak
Terima kasih pak Dede, baru belajar nulis puisi pak