KUYAKIN
KUYAKIN
Seperti dirimu yang lurus
Tanpa senyum berbunga
Cukup segaris lengkung, tanpa banyak kata;
Demikian aku.
Kita adalah makhluk istimewa yang langka.
Dunia boleh glamor dengan segala penghibur
Seremoni, parade warna-warni, basa-basi
Berbagai tuntutan sosialisasi
Di sudut yang agak lengang
Senyumku cukup jadi pengiring.
Orang berlomba menampilkan siapa diri,
Kemampuan seberapa tinggi;
Seberapa luas yang bisa terlihat.
Bagiku cukup bakti;
Dengan sendirinya merasa berarti.
Kini yang tertanam,
Jadi saat tertuai
Orang berburu hasil kebaikan
Hadiah disambut dengan harap muluk;
Karena keyakinan sudah berbuat banyak.
Wajah-wajah penuh kebanggaan
Wajah-wajah pesta penuh pesona.
Aku cuma menunggu dengan sederhana
Kugapai kasihnya dengan doa
Lewat pertemuan cinta sehari-hari yang berbungkus
Kurasa aku dengannya saling mengerti.
Pada waktunya kini, kekhawatiran terkumpul
Nasihat alam tak kan lagi memeluk kalbunya
Jika jarak terlalu banyak
Maka tangisnya menderu
Peluknya mengerat
Bahasanya tertuang dalam isak.
Sudahi, Nak! Tak kulepas
Bekalku mungkin cukup
Untuk kelak bisa membuatmu kembali
Ke tempat ini.
Tempat di mana kamu bisa memaknai;
Tidak selamanya sayang itu beludru!
K' 🌹
6.4.2019.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rajin dan selalu berkarya