Eki Yeni,S.Ag, M.Pd.I

Guru Fiqih di MTsN 1 kota Prabumulih Sumsel. Lulusan S1 di IAIN Raden Fatah Palembang tahun 1995 dan S2 di IAIN Raden Fatah Palembang tahun 2014. B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cuko Dak Becuko Tengah Duo

Cuko Dak Becuko Tengah Duo

Cuko Dak Becuko Tengah Duo

Pempek merupakan salah satu jajanan khas wong kito (Palembang). Makanan ini di jajakan di restoran, kedai, gerobak atau dibawa keliling oleh pedagang dengan berjalan kaki. Harganya pun bervariasi, mulai dari seribu sampai lima belas ribu. Belum sampai ke Palembang jika kamu belum makan jajanan ini.

Bahan utama makanan ini terbuat dari daging ikan giling dan tepung tapioka, lalu ditambahkan sedikit bawang putih, garam , gula dan air. Pempek dimakan bersama cuko sebagai pelengkapnya yang terbuat dari gula merah, cabe rawit, asam jawa (cuka), air, dan bawang putih. Huu… sedap… rasanya seperti nano-nano, manis, asam pedas. Kurang nikmat rasanya jika makan pempek tanpa menghirup cuko.

Pempek bentuknya bermacam-macam. Ada yang namanya pempek lenjer, pempek keriting, pempek kapal selam, pempek adaan, pempek kulit dan pempek kates. Pempek –pempek tersebut dapat dikonsumsi dengan direbus atau digoreng. Bahan utamanya pun sudah beragam. Ada yang terbuat dari daging ikan tenggiri, gabus, sarden, kakap, parang-parang bahkan dari udang.

Pempek sudah dikenal mulai abad ke 16, awalnya hanya dimakan oleh kalangan kesultanan Darussalam beserta tamu kehormatannya. Kala itu bahan utamanya daging ikan belida yang banyak terdapat di sungai-sungai. Untuk memanfaatkan daging ikan belida yang jumlahnya sangat banyak agar tidak busuk saat itu, maka sultan memerintahkan untuk membuat pempek yang mulanya disebut kelesan. Sejak itu pempek dikonsumsi tidak hanya untuk kalangan kesultanan.

Selain membuat sendiri, masyarakat juga dapat membeli jajanan ini dari seorang pria tionghoa yang menjajakannya berkeliling dengan berjalan kaki. Mereka memanggil pria tionghoa itu dengan sebutan “apek”. Selanjutnya jajanan tersebut terkenal dengan nama pempek sampai sekarang bukan lagi kelesan.

Sudahkah bapak/ibu makan pempek?

cuko dak becuko tengah duo (pakai cuko tidak pakai cuko harganya tetap seribu lima ratus)

Rumahku, 23 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Yuk...

23 Jun
Balas

Makasih say..

23 Jun

Pempek palembang emang luar biasa..pertama merasakan dibikinin dari teman yang asli orang palembang...salam sukses selalu bunda

24 Jun
Balas

Terima kasih pk sudah hadir. Sukses juga utk bpk

26 Jun

Mantap bu.

23 Jun
Balas

Makasih bunda udah mampir..

23 Jun

Kesukaan saya Bu..

23 Jun
Balas

Oh ya..ibu dari Palembang juga ya.. salam kenal.

23 Jun

Kesukaan saya Bu..

23 Jun
Balas

Keren ceritanya bu, mengangkat khas wong kito ya

23 Jun
Balas

Makasih bunda, terinspirasi saat buat pempek

23 Jun

mantap ..makanan favoritku

23 Jun
Balas

Sama Bun, bisa habis sepuluh sekali duduk..

23 Jun



search

New Post