Sabun Colek
Sabun Colek
Baru kali ini Dita bertandang ke kampung suaminya untuk berziarah ke makam ayah mertuanya, setelah mereka menikah dua bulan lalu. Pulang dari ziarah, terlihat sandal dan baju ibu mertua serta suaminya penuh dengan kotoran. Segera Dita menuju sungai untuk mencucinya.
Dari kejauhan dia melihat ada beberapa warga yang mencuci di sungai, tidak seorangpun yang ia kenal. Berlagak seperti orang kota, tanpa basa basi Dita mengambil tempat di atas batu yang terlebih dahulu sudah ada seorang ibu. Baru satu baju yang dipegang, terasa perutnya mulas. Seketika dia berlari menuju kakus yang berjarak tidak jauh dari tempat pencucian baju. Puas dari membuang hajat, Dita mulai mencuci baju dengan sabun colek di depannya. Dita melirik ibu di sebelahnya telah selesai. Dia tersenyum menatap Dita .
Dita mulai ketakutan, timbul prasangka buruk di otaknya. Apalagi di sana hanya mereka berdua. Tiba-tiba matanya menatap sabun colek di bawah bajunya. Serasa lemas sekujur tubuh Dita .
Rumahku, 25 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jd terpotong yo yuk yg kmaren itu krn max 210 kata
Iyo ke, Ayuk edit lagi.. ngurangi kata.kemaren pas Bae 210 ,
Iyo ke, Ayuk edit lagi.. ngurangi kata.kemaren pas Bae 210 ,
Keren Bu. Salam kenal.
Terima kasih Bu Lia, salam kenal juga.
ceritanya menarik bu...
Mantul Bun
Terima kasih pak sudah hadir salam literasi.
Iya bun.. yang punya nggak tega ngomong .. baik banget..
Dak sadae pakai sabun colet ibu itu yaa