ekka anggia

Ibu dari tiga anak yang menganggap ibunya sebagai tempat curhat terbaik mereka. Mengajar di rumah dan di sekolah. Happy teacher with happy learning adalah moton...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lahirnya Sang Pemimpin

Lahirnya Sang Pemimpin

Hari ini minggu ke tiga anak-anak kelas sembilan SMPN 1 Cimanggung melakukan pemantapan sepulang sekolah. Sudah bukan rahasia lagi tidak terlalu banyak siswa yang bersemangat mengikutinya. Entah karena memang sudah lelah seharian belajar, banyak tugas dan PR yang harus segera diselesaikan, atau bisa jadi memang malas betulan. Berbekal pengetahuan tentang aplikasi game QUIZIZZ dan kuota internet yang hanya 5 GB saja, siang tadi saya mulai membuka pelajaran tambahan tersebut dengan game. Materinya tentang "announcement". Saya biarkan anak-anak menggunakan laptop saya untuk memainkannya bersama-sama. Satu orang siswa yang kelihatan sangat perhatian saya minta untuk menjadi operator game, sementara anak lain berdiskusi dan menentukan kunci jawabannya. Riuh rendah suara mereka terdengar samoai lorong sekolah, seru sekali. Hasilnya bisa diduga, skornya di bawah 50. Selesai game, laptop saya ambil alih. Saya mulai membahas materi "announcement" dan menayangkan beberapa contoh soal UN yang terkait. Kebanyakan mereka antusias menyimak penjelasan saya, sisanya satu dua orang mengganggu dengan celetukan isengnya. Saya berusaha tidak terpancing emosi meski lelah mendera. Saya tahu, mereka hanya perlu waktu dan kesabaran saja. Beberapa poin penting dari materi saya sampaikan, dan tentu beberapa "clue" terkait game tadi tersentuh. Beberapa anak mencatat, selebihnya hanya membaca sekilas. Termasuk Sang Pengganggu, kerjanya hanya berceloteh dan berkomentar tak jelas. Sekali lagi saya hanya tersenyum. Di akhir penjelasan materi saya ungkapkan ada game lagi. Tanpa minta persetujuan siapapun, saya mendekati anak laki-laki yang sempat mengacau tadi. Perlahan kutepuk bahunya, seraya berkata, "bagian kamu Bang naklukin laptop saya". Teman-temannya memberi "applause". Sudah bisa diduga, permainan kedua jauh lebih seru. Anak-anak dipersilakan mendekat ke layar in fokus agar mereka lebih cermat mengerjakan soal. Sang pengacau, yang berubah menjadi seorang leader penuh wibawa, memimpin acara game tersebut tanpa diganggu teman-temannya. Game over dengan skor 80. Not bad indeed. Sisa soal yang salah kubahas dengan seksama. Semoga bisa terbawa ilmu yang sedikit ini sampai ke dunia sesungguhnya, bukan hanya di dalam game semata. Usai pemantapan, setelah doa bersama, kamipun bersiap pulang. Satu persatu anak-anak meninggalkan kelas. Sang leader baru kelihatan ragu untuk pulang, dia mendekatiku dan berkata, "mari saya bantu bereskan kabel dan in fokusnya, Miss". Saya tersenyum, angkat jempol kanan, tanda setuju. Tak perlu nasehat panjang lebar, tak perlu caci maki penuh murka. Saya tahu ada pelajaran yang lebih dia pahami hari ini. 19/02/2020 #happyteaching
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post