Bertemu Alfian, Mahasiswa Program Ausbildung di Jerman
Bertemu Alfian, Mahasiswa Program Ausbildung di Jerman
Bulan Maret seperti saat ini mengingatkan perjalananku di musim dingin tahun lalu di Jerman.
Wusszzhhh..! Suara angin akhir musim dingin yang berembus saat keluar dari pesawat benar-benar membuatku merasakan hawa dingin khas Eropa yang mulai mencoba untuk memberi salam selamat datang kepadaku dan tetap aku ramah saja dengan suara gigiku yang kedinginan. Untungnya,.sudah aku siapkan jaket khusus musim dingin selama tugasku di Jerman.
Saat itu, di dalam pikiranku langsung terbersit betapa beratnya perjuangan anak-anak didikku disini demi mencari ilmu dan mempersiapkan masa depan mereka. Aku mengetahui sendiri mereka harus berjuang melawan perbedaan cuaca yang ekstrem serta budaya yang sangat berbeda dari tanah air kita di Indonesia.
Jam di Gawaiku yang sudah otomatis mengikuti perubahan waktu atau jam dunia sudah menunjukkan pukul 16.30 W.J. ( Waktu Jerman) yang artinya setengah jam lagi aku akan tiba di stasiun utama kota Karlsruhe. Aku melihat keluar jendela kereta dimana semuanya terlihat sudah gelap meskipun jam masih menunjukkan pukul 16.30 saat itu. Begitulah jika musim dingin, Matahari cepat terbenam tapi jika musim panas,.wow, sholat Maghrib bisa jam 8 malam tuh karena Matahari terbenam jam segitu di negara Eropa.
Rasa lelah karena perjalanan terbang selama 18 jam dari Soekarno Hatta dan harus transit di Bandara Internasional Doha, Qatar membuatku tertidur sekilas di perjalanan di dalam kereta api yang membawaku dari kota Frankfurt, Jerman.
"Nächster Halt : Karlsruhe Hauptbahnhof. Ausstieg in Fahrtrichtung rechts." (Pemberhentian berikutnya adalah stasiun utama kota Karlsruhe. Pintu di sebelah kanan kereta adalah jalan keluar.), begitu suara pemberitahuan otomatis di kereta yang membangunkanku dari tidur pulasku. Bergegaslah aku untuk mengambil barang-barang dan bersiap di dekat pintu untuk turun.
Akhirnya,sampailah juga tiba di kota Karlsruhe. Kota kedua dimana saya besok pagi akan memulai perjalanan ke Presentasi seminar Internasional pendidikan di Karlsruhe Institute Fur Teknologie and Science ( KIT). Keberadaanku di Eropa atas undangan Alpha Activ German Language yang dilewatkan Kedubes Jerman di Jakarta selama kurang lebih 2 minggu.
Aku segera membawa barang-barang untuk menuruni tangga stasiun untuk menuju pintu keluar. Semua terasa asing sampai dari kejauhan aku lihat sosok yang tidak asing bagiku. Sosok itu semakin mendekat kearahku dan ternyata benar, itu adalah Alfian Rahmaditya, muridku di SMA 1 Magetan dulu.
"Pak Eko, hier bin ich. Willkommen in Karlsruhe." (Pak Eko, ini saya disini. Selamat datang di Karlsruhe). Dia itu adalah muridku dulu yang sedari tadi sudah menunggu kedatanganku di stasiun. Kami berpelukan cukup lama dan bertegur sapa. "Nak, bagaimana kabarmu? Sehat-sehat kan disini." Dia mengangguk dan segera kami berbincang sedikit mengenai perjalanan yang melelahkan ini.
Rasa lelah saya di perjalanan seakan hilang seketika disambut hangatnya ucapan selamat datang dari si Alfian.
"Mari pak saya bawakan koper bapak lewat sebelah sini." kata dia yang dengan segera mengambil gagang koperku dan memintaku untuk mengikutinya serta menuntunku turun kearah tangga keluar dari stasiun. Suasana sudah cukup larut saat itu meskipun sebenarnya masih belum terlalu malam bila dibanding di Indonesia.
Kami segera menuju hotel penginapan yang letaknya tepat diseberang stasiun utama. Setelah check-in dan menaruh barang-barang di kamar, kami segera memutuskan untuk mencari makan diluar. Maklum, jika cuaca sedang dingin begini, maka perut juga otomatis cepat merasa lapar dan berbunyi terus. Sampailah juga akhirnya kami di sebuah restoran yang jaraknya tidak jauh dari hotel. Kami segera memesan makanan dan menyantapnya bersama sembari kutanyakan keadaan si Alfian selama kuliah di Jerman. Bagaimana dia bisa survive seorang diri dengan kultur yang sangat berbeda di Jerman.Setelah kami selesai makan, aku tawarkan kepada Alfian untuk menginap saja denganku di hotel yang kebetulan tempat tidur sebelah saya juga kosong. Alfian berpikir sejenak lalu dia mengiyakan ajakanku.
Malam itu kami berbincang sampai larut malam tentang pengalaman dia selama disini, suka duka yang dia rasakan, bagaimana dia kangen dengan keluarga dan teman-temannya di indonesia. "Yah, benar-benar sesuatu yang tidak mudah pak untuk sekolah dan bekerja disini. Apalagi jauh dari keluarga, kita harus belajar dan kerja keras untuk bisa survive disini. Tapi saya lakukan ini semua dengan semangat pak. Saya benar-benar mendapat banyak pelajaran dan pengalaman baru disini, pengalaman yang tidak didapat oleh teman-teman saya yang kuliah di indonesia. Pengalaman-pengalaman ini yang membuat saya semakin dewasa dan open minded terhadap hal-hal yang akan terjadi di masa depan." kata Alfian yang membuat ku cukup terharu akan perjuangan dia disini. "Sabar ya nak, ini semua adalah ujian yang akan membuat kamu menjadi manusia yang semakin bijak dan bisa lebih menghargai artinya sebuah perjuangan." kataku kepada dia memberi semangat.
Sungguh benar-benar pengalaman yang berharga bertemu dengan salah satu anak didikku yang luar biasa ini dengan semangatnya yang pantang menyerah dan gigih untuk menaklukkan Eropa. Jadi ingat perjuangan Prof. B.J.Habibie dan ibu Ainun Habibie selama beliau berdua dulu berada di Jerman saat itu, pastilah sangat berat.
Aku tidak menyangka rasanya bisa bertemu Alfian lagi setelah sekian lama dia lulus SMA dan memutuskan untuk merantau ke Jerman seorang diri. Dia mahasiswa dan baru lulus Ausbildung,yaitu program untuk mahasiswa yang kuliah di Jerman sambil bekerja.
Memang sebelum aku berangkat,aku mengirim pesan pada Alfian jika aku akan bertugas ke Jerman dan aku ingin bertemu dengannya. Ternyata,dia berjanji untuk melonggarkan waktunya dan menjemputku di stasiun dan dia tepati janjinya.
Akhirnya, malam itu kami berdua terlelap di tengah dinginnya akhir musim dingin yang hampir mendekati 2 derajat di Eropa.
Salam Literasi Dari tepian lembah sungai Rhein, Karlsruhe Jerman 13032020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bahagianya jadi guru ya pak
Betul sekali, rasanya capek dan lelah terbayar lunas melihat anak yg semangat dan berjuang utk masa depannya..salam pak
Pantasen anaknya hebat, gurunya jauh lebih hebat.
Biasa sajalah bu..yg hebat itu justru muridnya..punya motivasi untuk maju dan belajar..hanya memberi mimpi pada mereka, biar diwujudkan sendiri..kitahanya mendoakan para murid..trimakasih atas apresiasinya bu..salam
Bahagianya ya..bila seorang guru bisa bertemu dengam muridnya yang juga senantiasa mau terus belajar dan beradab...apalagi ketemunya di negeri orang..serasa jiwa nasionaliame dan kekeluargaan sesama orang Indonesia lebih kuat...Banyak orang yang ingin kuliah ke luar negeri..Namun mmg hrs kuat menghadapi dan menjalani konsekuensinya..Semoga sukses dan sukses selalu Pak Eko
Betul sekali bu..hanya mereka para pemberani dan mau menjadi pioneer utk mengeksplorasi diri..inshaa Allah, akan banyak ilmu yg diperoleh...jika ada yang mau ke luar negeri dan studi di Jerman..hubungi saya..akan saya bantu bu..salam hormat
Alhamdulillah.terharu. bikin novelnya pk kisah nyata sang penakluk eropah
Betul sekali bu..kenapa bahasa Inggris jd bahasa Internasional ? karena orang Inggris berusaha menaklukkan dunia..nah ini saat orang Indonesia..ayo berani..dan berjuang..trimakasih sarannya bu..semoga terwujud
Saya terharu pak membacanya, saya yakin Alfian bnyk terinspirasi dr bpk, smg dia bs sukses sprti bpk, salam
Trimakasih bu apresiasinya..rasanya saling menginspirasi bu..saya salut dengan perjuangannya..itu utama..salam
Hebat Pa, barokallah
Trimakasih bu..salam
Guru yang kharismatik menghasilkan siswa cerdas dan simpatik
guru semua sama bu..biasa..muridnya yg berani utk mencoba sesuatu yg lain..jika orang lain ada yg berani..dia juga akan berani..trimakasih bu
Barakallah pak de Eko... Saya ikut senang membaca dan melihat ini.
Trimakasih apresiasinya..yaah itulah kebahagiaan sebagai guru ya..salam
Gurunya hebat, bisa mengantarkan murid-muridnya sukses sampai sekolah di Jerman
berlebihan tuh..saya guru biasa ajalah..ayo, sini, jika mau ada yg kuliah ke Jerman..saya bimbingnya..salam
Wah...luar biasa Bapak. Bisa berkesempatan pergi ke Jerman dan bertemu dengan siswa yang luar biasa juga. Selamat ya ,Bapak...
Ha.ha..itu sebelum corona merebak bu..masih bisa moving..trimakasih ya bu..salam
Pak Eko beruntung masih di ingat muridnya
sama sama beruntung bu..sampai sekarang saya masih kontak dengan mantan murid saya nih..he..he..trimakasih ya bu..salam hormat
Keren.
Trimakasih, salam
Guru dan murid sama2 hebat.
Thank you,..salam
Setau saya tak ada mantan murid atau guru. Kalau nggk salah ada Hadist dan kitab dijelaskan
Gurunya keren...mueidnya juga belajar keren dari gurunya...
Alhamdulillah, muridnya yg tetap lebih keren bu..salam hormat ya..
Subhanallah...murid hebat karena ilmu dan doa guru juga...bapak guru luar biasa...!
Subhanallah....murid hebat karena ilmu dan doa guru yang hebat...salam literasi pak guru...
Luar biasa bapak ini lah, perjalanannya sungguh memotivasi.
Trimakasih apresiasinya ibu..salam
Ayo jadikan buku memoar Pak. Pasti selalu seru traveling Pak Eko nih
Ha..ha..siap bu..rencana juga gitu..tenang, pasti dibukukan he..he..
Gurunya jalan-2 truss ke eropah...kerjanya di indo..nongkrong sambil ngopi di jerman.....gmn caranys ya pak Eko...he..he...he
Ha..ha.., mau ikut? ayooo...saya hanya menerima nasib bu..sudah berdaya ini, jd gakbisa menolak..salam hormat
Bahagia dan terharu membacanya pak. Guru yang hebat berhasil mendidik siswanya menjadi orang hebat. Beruntung Alfan memiliku guru seperti pak Eko
waaduuh..berlebihan bu..saya ini cuma guru biasa saja..tp memang si Alfian itu punya tekad yg kuat utk mengeksplorasi diri..trimakasih..salam hormat ya
Pak guru hebat dan anak didik hebat... Pasti terharu bahagia bisa berjumpa lagi... Luar biasa
Bismillah hanya memberi mereka mimpivsaja..buarcdiwujudkan sendiri bu...salam
Kisah perjalanan Bapak selalu memotivasi pembaca.., selalu ada sisi yg bisa diabadikan. Kemarin dgn gadis Kamboja. Sekarang dgn muridnya. Kemarin ke penjara, sekarang ke Jerman... Belum lagi kisah yg lain. Kalau dibukukan pasti asyik itu...
Ha.ha..yuuh. ibu sampai hafal semua ha..ha.., jika sabtu minggu, crita edisi jalan jalan bu..ha..ha.., waah trimakasih usulnya..betul..akan saya coba untuk membuat bukunya nih..salam hormat
Nah, gitu dong. Saya yo mau sekali klu suatu saat dikirim ke Nganjuk hasil olahannya.. hehe
ha..ha..siap..bu
Sesuatu banget.. You are really awesome teacher's.
Thank you, mam..my best regards for you
Alhamdulillah , Alfian pasti bahagia bertemu dengan Njenengan, Guru hebat, pertanyaan saya, Njenengan kok pinter banget, apa rahasianya Pak
Waah kita berdua ya seneng banget bu..ha..ha..ibu ini bisa saja..hanya cerita saja bu..kita semua samalah..guru biasa saja..tp murid kita yg luarbiasa..trimakasih..salam
Duh...gak kebayang gimana bahagianya bisa ketemu mantan murid waktu di Magetan, di luar negeri pula itu. Pasti sesuatu bangetlah perasaannya. Pas ketemu pasti berpelukan kayak film kartun teletabis ya pak.... Asal gak cipiki n cipikalah...
betul sekali..ha..ha.., tanpa cipika cipikalah ha..ha.., iya..rasanyaada suasana yg berbeda..perjuangan seseorang menuju karirnya itu sesuatu yg luar biasa..sering saja apresiasi itu..salam
Ikut senang. Murid yang masih mengingat guru ini adalah suatu kebanggaan. Zaman sekarang kalau murid sudah lulus kebanyakan lupa sama gurunya bahkan kalau ketemu saja memalingkan muka seakan tdk kenal siapa yg pernah mendidiknya.
Waah, harus ingatgurunya bu..mereka eperti anak sendirilah..pasti gak akan lupa dong..trimakasih ya bu..salam hormat