GURU KENA CACAR AIR SAAT SHORT COURSE PROGRAM DI AUSSIE
GURU KENA CACAR AIR SAAT SHORT COURSE PROGRAM DI AUSSIE
Bagaimana rasanya bila hal itu di atas terjadi pada anda saat mengikuti kegiatan program Short Course di negeri orang (Australia) ?. Saya jamin, pasti rasanya tidak karu karuan kan ?. Belum harus cepat menguasai materi, tugas tugas dari kursus, juga praktek mengajar di beberapa sekolah serta tugas akhir pelatihan, yaitu pembuatan laporan.
Sampai saat ini saya masih heran, bagaimana penyakit cacar air bisa menyerang seorang guru wanita, sebut saja ibu Rani. Beliau yang berusia 36 tahun saat belajar dan mengikuti program jangka pendek tentang pendidikan, proses belajar mengajar, bahasa Inggris dan evaluasi dalam pembelajaran di Fakultas Pendidikan di Universitas Edith Cowan, Kota Perth, Australia Barat mengalami serangan penyakit cacar air begitu di hari pertama setelah program orientasi kampus sedang dijalani. Penyakit yang diawali dengan gejala seperti demam tersebut tiba-tiba berubah menjadi satu penyakit yang mengganggu semua aktifitas studi di luar negeri. Secara otomatis, kegiatan short course selama 3 minggu tersebut tidak bisa diikuti secara maksimal oleh ibu Rani.
Apakah saya satu rombongan dengan bu Rani ?. Sama sekali bukan. Begini, saya sudah berada di Perth sebelumnya pada saat rombongan guru guru yang terdiri dari bapak dan ibu guru dari Jawa Timur sebanyak 36 guru yang telah lolos seleksi untuk belajar di Australia. Mereka semua datang dan masuk di Asrama mahasiswa atau penginapan di Beatty Lodge di dekat Kampus Phoenix Academy. Memang pada beberapa kesempatan sebelumnya, saya dengan ditemani ibu Irawati Sandjaya dari Mile Group sudah melakukan kunjungan ke Universitas Edith Cowan itu jadi minimal tahu tentang program short course untuk guru itu.
Asrama yang dihuni hampir 90 mahasiswa asing dari banyak Negara itu memiliki dapur umum yang luas dan juga dapur khusus untuk orang muslim. Waah, keren khan?. Juga ada fasilitas kolam renangnya, plus fitness centernya. Ups, tapi saya tidak membahas asrama yang berlantai 3 itu lho,.. maaf.
Saat saya sedang menikmati makan siang di ruang makan di lantai bawah yang berdekatan dengan dapur umum, datanglah dua orang guru dan duduk persis di depanku. Saya amati menu makanan di piringnya yang mengingatkan menu masa masa kuliahku dulu, yaitu satu piring nasi,dengan sayur mie kuah instant dengan ditaburi beberapa sambal tempe tahu kering dan abon. “Waah, asli menu mahasiswa kita buanget nih..!”, gumanku dalam hati.
Eh, rupanya 2 orang itu tidak mengenaliku jika kita sama sama sama berasal dari Indonesia. Oleh karena itu, aku coba menggodanya. “ Hello, are both of you from Indonesia ?”, (Apakah anda berdua dari Indonesia ) tanyaku dengan bahasa Inggris yang kuucapkan dengan aksen berat. Salah satu dari mereka yang berkacamata menjawab dengan tatapan heran, “yes, we are…, hmm, excuse me,.. how do you know, Sir..?” (Iya, kami dari Indonesia.., hmm, maaf, bagaimana bapak tahu ?”. Akhirnya meledaklah tawaku, dan daripada memakai bahasa Inggris, mending bicara memakai Bahasa Indonesia saja karena lebih keren lhoh. “Ha..ha..saya tahulah, yang pertama dari pakaian anda, mana ada orang sini pakai sarung dengan kombinasi baju atasan batik. Yang kedua, dari menu makanan anda, mahasiswa buanget seperti zaman dahulu saja, ..itu pasti orang kitalah..!, eh, tolong jangan terlalu hemat ya untuk makanan". jelasku pada mereka berdua. Mendengar ucapanku, merekapun juga merasa senang dan ikut tertawa bersama sama setelah tahu saya juga berasal dari Indonesia. Mungkin mereka mengira bahwa saya orang aborigin nih.
Segera kami menjadi akrab, dan saya jelaskan bahwa saya sudah tiba di Aussie sebelum mereka. Nah, dari cerita mereka ,saya mendapatkan informasi bahwa ada satu guru putri yang namanya bu Rani tadi dan saat ini masih terserang penyakit cacar air serta menginap di satu kamar khusus di asrama itu. Dia tidak berani keluar, tidak berani ke kampus dan tidak bisa mengikuti program karena kondisinya. Istilah kerennya, dikarantina. Dengan sopan, setelah makan, saya minta tolong diantarkan untuk menjenguk ibu Rani dikamarnya, namun mereka berdua takut ketularan karena mereka juga belum pernah menderita cacar air. Saya bilang bahwa nanti saya sendiri saja yang masuk ke kamarnya dengan didampingi oleh guru putri yang tidak takut ketularan. Jujur, saya dulu waktu SD sudah kena penyakit ini, dan saya yakin saya tidak akan ketularan karena pernah terserang cacar air dan itu sudah menjadi kekebalan dalam tubuh saya. Setelah bertemu ibu Rani,rasanya trenyuh juga melihat beliau hanya bisa berbaring di tempat tidur asrama. Dia merasa sedih karena tidak bisa menikmati program short course seperti teman lainnya yang kuliah juga harus mengerjakan tugas dan menikmati jalan jalan ke pusat kota. Melihat matanya yang berkaca kaca aku berusaha menghiburnya dan menguatkan hatinya pula. Saya tawarkan diri,jika perlu bantuan apapun demi lancarnya studi bu Rani.
Apa sih cacar air itu ?. dr. Citrawati Dyah Kencono Wungu, dokter sekaligus dosen di Fakultas kedokteran UNAIR Surabaya yang juga merupakan mantan muridku di SMA 1 Magetan, menjelaskan bahwa Penyakit cacar air yang dalam istilah medisnya disebut varisela. Hal itu dikarenakan penyebabnya utamanya adalah virus varicella zoster. Namanya keren ya?, Jadi membayangkan jika punya anak diberi nama seperti nama virus itu,..wow, apakah bisa jadi kekebalan juga nantinya?..nggak jamin deh. Oh, iya, Penyakit cacar air ini menyerang semua orang mulai dari anak sampai dengan dewasa. Begitu sekali seseorang mengidap penyakit ini, selanjutnya akan terjadi kekebalan di dalam tubuh kita. Pencegahannya yaitu usahakan jangan menggaruk pada bintil cacar air itu dan sebaiknya gunakan lotion atau bedak kalamin untuk mengurangi gatal gatal. Dipastikan bahwa sekitar 14 hari kemudian bintil bintil di kulit akan mengering dan sembuh meskipun di badan masih terasa sedikit demam juga sakit kepala ringan serta linu dipersendian.
Kasihan bu Rani. Mungkin fisiknya melemah saat harus menyiapkan diri mengikuti seleksi untuk guru ke Australia. Bisa jadi lupa asupan gizinya serta kurangnya beristirahat sehingga daya tahan tubuhnya melemah sehingga membuat penyakit cacar air itu menderanya justru di hari pertama tiba di Perth. Akhirnya selama kegiatan short course, bu Rani hanya pasrah berdiam diri di asramanya saat tugas belajar ke luar negeri. Tetap semangat ya bu Rani..!.
Salam Literasi Sehat
Perth 18022020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Orang Aborigin..?Haaa...
sst..lha kulitku juga hitam..hbs mancing di laut hari sebelumnya..
Maksud hati ingin ikut tapi apa daya, musibah gak bs ditolak sm jg dg rizqi. Sukses nggih pak
cuman,melasnyatuh..bu Rani sdh di Aussie..eh..malah sakit..dikarantina lagi..he.he...itulah bu..belum rezekinya..hrs sabar. salam
Menghibur sekali tulisannya. Jd terbayang, berada di dapur yg keren tp pas lihat di depan kita ada yg makan pake mie instant, hehe. Langsung kenal lah, wong yg gitu biasanya org Indonesia hehe. Ada aborigin, ada varicella yg terdengar keren tp virus, hiyyy
Kereen
betull sekali bu..ini kisah nyata ya..terjadi betul..lucu juga kok ha.ha...karena dapur umum..orang seluruh dunia kumpul..jadi gak memperhatikan orang lain..saya sih lihat sarung sama mie instantnya itu..ha.ha
Waduh kasian...ingat dulu kena cacar air waktu lagi hamil anak pertama...takuttt...tapi Alhamdulillah anakku sehat.
Lhah...kok kena cacar pas hamil? waah pasti bingung semua tuh..he.he..nggak mbekas di kulit bu?
Aku pernah terkena saat sudah menjadi guru,setiap mengajak nggak pernah mandi cuma pakai bedak.tersiksa juga ....
wow..ini,kena cacar air kok pas jadi guru..ha.ha.nwaah..bingung..gk boleh mandi jg..pasti gk boleh ngajar ya?
Lanjutannya bagaimana Bu Rani ini pak?
jadi penasaran ya..sampai program selesai masih di karantina di kamar..datang ke aussie..masuk kamar..sakit..terus pulang..mesakno..
Cacar air, aku sih sudah kenalan sama dia hehhe
wes..aman tuh,. boleh short course jika gitu ya..he.he..salam
Alhamdulillah
Sedih ya Pak. Tolong dihibur ya.
siap bu..saya slalu terdepan utk urusan seperti itu..
Di Ausie ada kelapa hijau ndak pak Eko ? Anak saya pernah saya berikan air kelapa hijau saat cacar
ada...tp di daerah Darwin..atau Gold Coast atsu Queensland..yg selatan gk ada tuh...
Cerita ttg Bu Rani menghimbau kita untuk adil pada diri sendiri. Terutama perihal menjaga kesehatan. Smg Bu Rani puluh segera.
betul sekali..kayaknya,akhir2 sedang kejar tayang..dan ada yg keteteran..he.he..semoga anda selalu sehat ya..dan tetap semangat..
Pak, saya fokus short course nya. Itu semacam program dari AMINEF kah?
bukanlah..aminef itu amerika..jk aussie ada BRIDGE PROGRAM
Cacar air mengerikan,tk bisa keluar rumah wajah bisa bopeng klu tk di jaga....smga cpt sehat bu Rani
iya..ditungguin bu..kalau tidur..tangan diberi sarung pelindung..biar nggak menggaruk..semangat pokoknya..
Repot memang klo kena cacar air... Klo orang sini di bedakin sama jagung muda yang di parut. Hahaa... Mbuh OPO hubungane...
masak sih? biar tidsk gatal..terus digaruk..jd infeksi..terus bedak jagung manjur opo nggak? ..
Memang merepotkan klu kena cacar air. Rasanya gatal, panas, perih, ws pokoke gak enak blas... Semoga lekas sembuh Bu Rani
waah..bu Amini jg pernah kena nih?..iya bu..rasanya seperti itu..pokoknya gak nyaman..salam,bu..
Aku mengenal istilah herpes zozter karena aku pernah mengalaminya. Bisa tidak berbekas jika tidak digaruk... Huhhh mmg gatalnya luar biasa, perih dan panas tuh.
saya juga pernah..seperti bintil ada airnya..aneh juga..tertular lewat apa juga ya..rasanya jg gatal di kulit...gk nyaman pokok e..salam ya..
Aku mengenal istilah herpes zozter karena aku pernah mengalaminya. Bisa tidak berbekas jika tidak digaruk... Huhhh mmg gatalnya luar biasa, perih dan panas tuh.
itu pas kapan? saat kecil ya?
Semoga lekas sembuh bu Rani.
alhamdulillah..bisa dan sudah sembuh..trimakasih..
Ceritanya belu tuntas pak eko
Ceritanya belu tuntas pak eko
Ceritanya belu tuntas pak eko