HINDARI HAL HAL INI JIKA MURID ANDA IKUT LOMBA PIDATO BAHASA INGGRIS

Dalam berbagai kesempatan, saya selalu diminta untuk membantu sebagai salah satu dewan juri dalam hal lomba bahasa Inggris. Baik untuk tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama juga atas-SMP dan SMA, bahkan untuk tingkat SMK atau Kejuruan. Semua lomba itu diadakan untuk mengetahui kecakapan bahasa Inggris siswa siswi dalam lomba Story Telling (mendongeng), English Speech Competition (Lomba pidato), News reading (pembaca berita), atau English Debate Competition (Lomba debat bahasa Inggris). Untuk kesempatan ini, saya akan fokus pada satu kecakapan saja, yaitu Pidato bahasa Inggris. Untuk kecakapan lain juga akan dibahas pada waktu dan kesempatan lain pula.

Jenis lomba yang saya sebutkan di atas, apabila digabung, maka disebutlah English Challenge Olympiad (EchO) yang baru baru ini diadakan di SMA Negeri 1 Ponorogo untuk tingkat siswa siswi SMP/MTs, negeri /swasta se Jawa Timur. Kegiatan yang diadakan dengan mengusung tema Ganesha English Tournament (GET) terbagi dalam beberapa topik yang dijadikan pembahasan di dalam lomba itu adalah tentang “The role of Youth in Realizing INDONESIA EMA 2045”, “Millenial and Digital Technology” dan “Local wisdom in Character Education”.

Drs. H. Nur Hadi, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 1 Ponorogo menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diatas untuk memberikan motivasi dan wadah bagi seluruh peserta anak didik khususnya mereka yang setingkat SMP/MTs negeri sederajat se- Jawa Timur untuk megembangkan minat dan kemampuan mereka dalam bidang bahasa Inggris. Kegiatan lomba yang diadakan dalam rangka Dies Natalies sekolah tersebut juga tidak hanya bahasa Inggris namun meliputi lomba sains, seni dan lain lainnya.

Saat pelaksanaan kegiatan lomba pidato bahasa Inggris, ada catatan saya dan hal itu perlu dihindari oleh peserta maupun bapak ibu guru Pembina lomba bahasa Inggris dalam menyiapkan kegiatan sejenis di masa mendatang.

1. Hindari anak yang dianggap bisa bicara bahasa Inggris untuk lomba bahasa Inggris jenis apapun. Ingat, kenalilah karakter mereka karena walaupun ada murid yang pandai berbahasa Inggris. Pembina harus tahu, kepandaian siswa kita dalam bahasa Inggris itu mempunyai karakter untuk Pidato ?, untuk Debat ? untuk Story Telling ? atau untuk News reading ?. Jadi jangan asal memilih siswa untuk ikut bermacam jenis lomba. Setiap jenis lomba di atas membutuhkan kecakapan peserta dengan karakter yang berbeda pula. Itu hal yang perlu anda perhatikan sebagai guru Pembina lomba pidato bahasa Inggris. Seleksilah terlebih dahulu murid anda yang akan ikut serta dalam lomba, hindari main tunjuk saja tanpa mengenali kemampuan murid. Jangan siswa yang pandai Story Telling untuk lomba debat dan seterusnya.

2. Hindari arah mata murid anda saat berpidato ke langit langit ruangan, ke lantai atau memejamkan mata selama menyampaikan materi. Hindari kaki kiri dan kanan yang bergerak gerak seolah mau menendang bola seperti orang menari walupun hobi murid anda dalah sepakbola atau futsal. Latihlah murid anda untuk menggunakan body language juga gesture tangan mereka sebelum mengikuti lomba, baik di depan kaca, maupun di depan kelas sebagai bentuk latihan.

3. Hindari intonasi yang datar, suara yang lemah dan lafal yang salah. Untuk itu, pilihlah kosa kata yang mudah diucapkan saat digunakan dalam penyampaian pidato bahasa Inggris. Misalnya, murid, saat mengatakan kata “The fact is..”, di situ juri sering merasa sedang mendapat umpatan dari peserta. Gunakan suara atau vokal yang keras. Perhatikan lafal /pronunciation murid anda sebelum lomba. Apakah O,I,U,E,O nya sudah benar. Juga, saat ditanya dewan juri, apabila ada sesi Tanya jawab, ambil saja poinnya, jangan sering bilang “pardon me, atau please repeat..!”. Langsung dijawab saja dengan santai.

4. Hindari Penggunaan Tema sebagai judul karena materi akan meluas kali lebar. Dari tema, ambillah judul yang mengandung unsur tema tersebut. Misal jika temanya Televisi, jangan membahas TV itu sendiri, karena materi jadi kemana mana. Buat saja judul, misalnya, Program TV, atau Pengaruh buruk TV, dan sebagainya.

5. Hindari siswa anda menghafalkan teks pidato, karena pasti akan terlihat bengong atau blank saat kehilangan konsentrasi. Biarkan siswa bicara apa adanya dengan menekankan pada poin poin yang ingin disampaikan. Hindari menatap mata para penonton, mata dewan juri, juga panitia. Hanya tatap wajahnya, namun pikiran tetap pada materi yang ingin disampaikan. Bagilah pandangan dengan berpindah pindah sudut mata ke seluruh ruangan /aula paling lama sekitar 12 detik, kemudian alihkan pandangan ke sudut lainnya.

6. Hindari cemas dan gugup di panggung. Peganglah meja atau microphone untuk membantu menenangkan diri. Atur suara murid anda waktu bibir menempel pada microphone. Jangan terlalu dekat, jangan terlalu jauh juga. Lagi, ambal nafas dalam dalam serta hembuskan pelan pelan dan bilang pada diri sendiri ,”Semua yang ada di ruangan ini adalah siswa sekolah dasar dan saya adalah gurunya”. Begitu sugestinya ya.

Untuk diketahui, dalam lomba pidato, ada 4 aspek yang dinilai yaitu, Fluency (Kelancaran), Content (isi materi pidato), Grammar (Tata bahasa untuk percakapan) dan Pronunciation (Lafal). Anggaplah, content itu mempunyai bobot 40%, sedangkan sisanya adalah 20% untuk setiap aspek.

Terakhir, jadi peranan guru dalam menyiapkan materi yang akan disampaikan oleh siswa ,sangat besar. Karena pidato adalah teamwork antara Guru, sebagai Pembina lomba pidato Bahasa Inggris dan siswa, sebagai peserta yang membawakan pesan yang mau disampaikan kepada para pendengar.

Selamat untuk mereka yang telah melewati proses perjuangan dalam lomba pidato Bahasa Inggris di SMA 1 Ponorogo. Sekolah yang mempunyai banyak murid dan guru dengan segudang prestasi baik akademis maupun non-akademis di Propinsi Jawa Timur. Trimakasih kepada rekan guru bahasa Inggris yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk hadir , yaitu Bapak Sutadi, M.Pd., Bapak Dr. Mulyani, Ibu Dra.Ririn Samsudarti, Ibu Dian Astuti, M.Pd dan bapak Supian M.Pd.

Salam Hormat Literasi

Ponorogo, 25022020