Eko Adri Wahyudiono

Saya hanyalah seorang guru biasa. Jika bukan pengajar pastilah pendidik dalam tugasnya. Bisa jadi adalah keduanya. Namun, jika bukan keduanyapun, saya pastilah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERUBAHAN MASA STUDI SMK MENJADI 4 TAHUN DARI KEMENDIKBUD, APAKAH SOLUSI YANG SOLUTIF?
Uthaitani College Thailand. Dokpri

PERUBAHAN MASA STUDI SMK MENJADI 4 TAHUN DARI KEMENDIKBUD, APAKAH SOLUSI YANG SOLUTIF?

PERUBAHAN MASA STUDI SMK MENJADI 4 TAHUN DARI KEMENDIKBUD, APAKAH SOLUSI YANG SOLUTIF ?

Oleh : E.A.Wahyudiono

Saat sedang berdiskusi dengan istri saya yang juga kepala sekolah kejuruan tentang adanya wacana dari Kemendikbud yang berencana mengubah masa studi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dari 3 tahun menjadi 4 tahun sehingga bisa setara dengan Diploma 1 atau 2 membuat saya mencari tahu secara lengkap informasi yang sangat penting itu.

Program SMK 4 tahun disampaikan oleh Bapak Wikan Sukarinto, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud yang dirilis oleh kumparan.com,11/6/2020, dengan harapan siswa mempunyai bekal sebelum terjun ke dunia usaha dan industri. Program kerja bagi siswa SMK di industri itu adalah wajib. Jadi, jika ada siswa yang belum mengikutinya, maka dianggap belum bisa dinyatakan lulus.

Dua bulan lalu, hal itu sebetulnya sudah dijelaskan sebelumnya oleh Bapak Bakrun, Direktur SMK Kemendikbud, dalam situs online www.cnnindonesia.com,2/4/2020 , bahwa masa studi SMK dengan 4 tahun itu hanya untuk SMK yang mempunyai kerjasama dengan industri saja. Begitu lulus masa studi 4 tahun di SMK, maka siswa bisa, langsung mendapatkan sertifikat Diploma 2 (D2).

Memang rencananya program itu akan diluncurkan pada tahun ajaran baru 2020/2021 untuk semua SMK yang sudah bekerja sama dengan dunia industri, namun mencermati wabah pandemi Corona saat ini, bisa dimungkinkan program yang bagus tersebut hanya akan menunjuk beberapa sekolah sebagai pilot project sebelum diterapkan pada semua SMK di Indonesia.

Tujuan dari program tersebut pada prinsipnya bagus, yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program magang 1 tahun di Industri namun perlu juga diperhatikan kesiapan sarana dan prasarana dari masing-masing SMK yang berbeda di Indonesia.

Bila dibandingkan dengan sistem pendidikan di beberapa negara maju atau di negara ASEAN lainnya, sudah sepatutnya sistem pendidikan kita juga harus berubah mengikuti kebutuhan lapangan kerja di dunia global agar tercipta link and match antara lulusan yang siap kerja dari dunia pendidikan pada dunia industri.

Sebagai misal, sistem pendidikan di Jerman bagi mereka yang ingin langsung bekerja, bisa saja tidak perlu kuliah di universitas. Mahasiswa hanya cukup mengambil Ausblidung (Program Kejuruan) yang lebih banyak praktik daripada teori. Itu pun mahasiswa dibayar per bulan saat melakukan kerja praktik.

Bandingkan juga dengan Jepang, saat mereka ingin lebih banyak mempunyai keterampilan untuk dunia kerja dari pada berkutat dengan teori di universitas serta tidak membutuhkan gelar, maka para lulusan SMA atau SMK diberikan pilihan untuk belajar di Tanki Daigaku (Sekolah Kejuruan) yang ada di setiap kota di Jepang..

Bagaimana dengan sistem masa studi SMA di Indonesia?

Masa studi di SMA (Sekolah Menengah Atas) saat ini tidak akan mengalami perubahan, yaitu tetap dengan sistim 3 tahun. Murid SMA memang diprioritaskan untuk melanjutkan studi di universitas, meskipun dari SMK pun tetap ada dengan persentase yang relatif kecil.

Bila dibandingkan dengan sistem pendidikan untuk SMA di Australia, ada sedikit perbedaan. Di sana ada 2 sistem dari pendidikan menengahnya yang dimulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama). Bila mengambil masa studi SMP selama 2 tahun untuk anak didik yang cerdas, maka mereka harus menyelesaikan masa SMA nya selama 4 tahun.

Sebaliknya bagi mereka yang menyelesaikan masa studi di SMP nya selama 4 tahun, artinya siswa tersebut harus mengambil 2 tahun untuk masa studi di SMA nya. Itu pun semua tergantung dari kondisi sekolah berdasarkan persyaratan yang ketat dan ditentukan oleh pemerintah setempat. Bisa jadi di negara bagian Australia lainnya tetap menggunakan sistem 3 tahun untuk masa studi di SMP dan 3 tahun di SMA seperti halnya semua sistem masa studi di SMA di Indonesia.

Pada tahun 1980-an di Kamboja, masa studi untuk para murid dalam menyelesaikan studinya adalah 3 tahun di SD, 3 tahun di SMP dan 3 tahun di SMA. Bisa dibayangkan berapa usia mereka saat melanjutkan studi di universitas? Namun hal itu jangan dijadikan kecemburuan mengingat Negara Kamboja saat itu sedang mengalami krisis generasi dan sumber daya manusia dikarenakan peperangan dan konflik politik.

Apakah masa studi SMK dari 3 tahun menjadi 4 tahun adalah solusi yang solutif? Jawabannya adalah bisa jadi program itu adalah yang tepat untuk membuat SDM bangsa Indonesia menjadi semakin dibutuhkan untuk banyak lapangan kerja di dunia. Bagaimana dengan pendapat anda?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bismillah biidznillah,do it

12 Jun
Balas

Alhamdulillah, ..yang abadi itu adalah perubahan ..terimakasih ya

12 Jun

Terima kasih informasinya pak eko.

12 Jun
Balas

Program yang bagus, semoa nantiny bisa terlaksana dengan baik.

12 Jun
Balas

Membaca tulisan Bapak selalu ada informasi yang baru dan pengetahuan kita bersama. Salut. Salam literasi. Mantap.

13 Jun
Balas

Semoga

13 Jun
Balas

Terimakasih infonya, sangat bermanfaat

12 Jun
Balas

Semoga yang terbaik saja untuk generasi penerus bangsa ya Pak Eko. Barakallah. Salam hormat

12 Jun
Balas

Terima kasih Pak. Tulisan yg selalu memberikan wawasan dan informasi.

13 Jun
Balas

Kalau pun terlaksana, mmng lbh tepat utk daerah2 yg memiliki industri sj, krn lulusannya bs langsng terserap, makasih infonya pak

12 Jun
Balas

Wow, paparan yang luar biasa. Semoga kebijakan itu solutif. Sukses selalu dan barakallahu fiik

13 Jun
Balas

Semoga menjadi keputusan yang tepat dan terbaik. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id

13 Jun
Balas

Ini wacana yang sudah lama dan saya peroleh saat diklat IN tahun 2014. Pada beberapa sekolah yang memang sudah bersinergi dengan perusahaan, program ini sudah dilaksanakan. Namun bagi sekolah yang belum demikian, hal ini masih belum bisa dilaksanakan. Apalagi dengan kondisi pandemik sekarang ini. Jika harus dilaksanakan, pihak DU/DI harus siap lebih dulu.

12 Jun
Balas

Semoga dengan bertambahnya waktu, siswa SMK benar punya skil untuk bisa turun kelapangan. Dan gurunya juga harus lebih kreatif dan inovatif untuk mengisi kelebihan waktu ini

14 Jun
Balas

sebenarnya bisa saja,seperti itu, apalgiyangmemang memerlukan skill saat selesai sekolah dan langsung bisa direkrut, maka extra belajar di sekolah vokasi ituperlu juga...Salut, terimakasih buat pencerhannyaSlalam

13 Jun
Balas

SMK dibawah kemenperin seperti SMTI sudah melaksanakan program 4 tahun. SMK dibawah kemendikbud sudah beberapa jurusan juga sudah ada program 4 tahunnya. Memang tergantung jurusan yang memungkinkan untuk itu dan tidak semua jurusan berlaku. Kerjasama sekolah dengan industri sangat membantu untuk program 4 tahun ini. Bagus sekali ulasan pak Eko.

12 Jun
Balas

Informasi yang sangat bermanfaat Pak

12 Jun
Balas

Semoga pendidikan kita lebih baik lagi ya pak...

12 Jun
Balas

Berarti kembali pada kurukulum lama, semoga pemerintah matang dalam memberikan yang terbaik untuk pendidikan kita.

13 Jun
Balas

Wacana ini sangat bagus kalau sudah benar-benar dilaksanakan. Menambah modal kesiapan siswa untuk terjun ke dunia kerja. Tiga tahun rasanya belum memadai untuk memiliki keterampilan. Saya sangat setuju

12 Jun
Balas

Sepertinya hal yang perlu dicoba dan diterapkan juga. Jadi terasa betul adanya pendidikan ditngkat SMK...

12 Jun
Balas

Terima kasih...infonya...Pak...

12 Jun
Balas

sama sama, semoga bermanfaat

12 Jun

Tulisan Bapak selalu menambah wawsan saya...Apapun kebijakan pemerintah, semoga membawa ke arah yg lebih baik...Salam..

13 Jun
Balas

Sangat manfaat . Salam

12 Jun
Balas

Apapun itu, semoga menjadi perubahan ke arah yg lebih baik bagi dunia Pendidikan dan apapun keputusan yang diambil semoga sudah lewat pemikiran yang matang dari pemerintah sehingga hasilnya juga tidak mengecewakan ya pak. Salam sukses.

12 Jun
Balas

Tulisannya bagus pak. Saya alumni SMK juga.

12 Jun
Balas

Begitu ada wacana ini. Beberapa siswa saya bilang, "untung gak daftar smk."

12 Jun
Balas

Setahu saya ini bukan wacana yang baru dimunculkan.Memang seyogyanya peserta didik SMK harus lebih banyak melakukan praktik di DU/DI melalui kegiatan (Praktek Kerja Lapangan). Mengingat mereka dipersiapkan sebagai SDM yang siap pakai. Namun, kendala yang dihadapi adalah jika peserta didik terlalu lama (misalnya 1 tahun) berada di DU/DI, keinginan untuk "memegang buku" cenderung tidak sebesar kala mereka sebelum melaksanakan PKL. (bahkan ada yang "lupa" kalau dia masih terikat pada sekolah).Demikian pengalaman yang pernah saya hadapi :)

12 Jun
Balas

Program yang bagus, semoga nantinya bisa terlaksana dengan baik.

12 Jun
Balas

ibaratnya untuk peningkatan kualitas profesinya ya

12 Jun
Balas

Semoga dunia pendidikan lebih maju lagi aamiin

12 Jun
Balas

Semoga dunia pendidikan lebih maju lagi aamiin

12 Jun
Balas

Apapun itu keputusannya, semoga membawa Indonesia menjadi lebih maju..

12 Jun
Balas

Perlu pertimbangan yg matang, pak. Salah satu contoh Sudah siapkah perusahaan menerima siswa magang, sementara ia diberi imbalan sebagai uang lelahnya ??

12 Jun
Balas

makanya disebut link and match bu,..harus konek...yg penting SKL nya harus ketat utk SMK..jangan asal main lulus seperti KKM itu

12 Jun

Semoga rencana ini membawa perubahanKe arah yang lebih baik ya pak....

12 Jun
Balas

Apapun itu semoga yg terbaik bagi anak2 , agar mereka lebih siap memasuki dunia kerja dg bekal ilmu yg cukup

12 Jun
Balas

Selalu Top info Pak Inspirator , pencerahanya mahalHemat saya, yang kebetulan mengajar di SMK penambahan tahun tidak terlalu berpengaruh yang lharis ditambah itu jam pelajaran yang mengasah skill siswa karena kurikulum SMK yang sekarang lebih cenderung teoretis, contohnya untuk TKRO dulu ada pelajaran bodi, las, kerja bangku ( semuanya hilang), gamtek ( jamnya banyak sekarsng dikebiri jadi 2vjam) dan harus ada persiapan matang supaya hasilnya bukan hanya proyek sajaSukses selalu, Pak InspiratorSemangat terus menginspirasiBarokallohu

13 Jun
Balas

Bismillah.. Tmbhlah lulusan SMK Hendaknya.. Aaniin

13 Jun
Balas

Bismillah.. Tmbhlah kerenlah lulusan SMK Hendaknya.. Aaniin

13 Jun
Balas

Bismillah.. Tmbhlah kerenlah lulusan SMK Hendaknya.. Aaniin

13 Jun
Balas

Bismillah.. Tmbhlah kerenlah lulusan SMK Hendaknya.. Aaniin

13 Jun
Balas

Setiap wacana yang dicetuskan,tentu sudah memikirkan tujuan yang baik. Kita juga berharap kemajuan pendidikan di Negara kita semakin baik,dan mampu menciptakan generasi yang berpotensial serta dapat bersaing dengan Negara luar,agar kita dapat merekrut tenaga ahli dari anak bangsa ,tak perlu memasukan tenaga asing,,saya setuju dengan wacana ,SMK itu masa pendidikan nya 4 tahun,agar ilmu dan gamblengan pada individual itu makin baik.

12 Jun
Balas

Bismillah.. InsyaAllah akan menjadikan geberasi yang lebih matang dalam dunia Pendidik maupun pekerjaan

13 Jun
Balas

4 tahun berarti ada penambahan biaya buat orang tua. Tapi kalau sesuai dengan hasil yg didapat tidak masalah tentu tidak masalah

13 Jun
Balas

Semoga wacana perubahan itu membawa kebaikan.

12 Jun
Balas

Sebetulnya ini wacana yang sudah lama terencana, namun belum menjadi nyata, SMTI adalah contoh yang telah lama melaksanakannya, Sekolah Menengah Teknik Industri dekat SMA Negeri 2 Padang. Sekolahnya 4 tahun.Saya mendukung pemikiranuntuk menjadikan 4 tahun. Nanti setelah bekerja, mana pekerjanya yang bagus diberi tugas belajar. Yang penting semuanya betul-betul mampu memenuhi standar dunia kerja itu sendiri dan pemerintah memiliki komitmen tinggi. Pertanyaannya sudahkah nampak jelas perusahaan dan instansi yang siap menerima mereka. Jangan sampai SMK menjamur, kualitasnya dalam tanda petik.

12 Jun
Balas

Betul bu..justru itu standard kelulusannnya harus ketattermasuk komptensinya...memang dari mereka yg saat ini sudah bekerja di luar negeri, sangat setuju SMK 4 tahun dengan 1 tahun magang...jadi bukan 3 bulan seperti main main begitu bu..kerja nyata, dapat uang saku dstnya..harus diatur..trimakasih bu apresiasinya..salam

12 Jun

Keren pak. Saya alumni SMK 4 th di tahun 1998. Waktu itu krismon Indonesia.

12 Jun
Balas

Keren menurut saya, ada nilai lbh dari SMK yg siap kerja dibanding SMA. Artikelnya sll inspiratif.

12 Jun
Balas

Keren menurut saya, ada nilai lbh dari SMK yg siap kerja dibanding SMA. Artikelnya sll inspiratif.

12 Jun
Balas

Setiap perubahan itu pasti tujuannya ke arah lebih baik ya pak, tapi awal perubahan cukup dirasa berat bagi lulusan SMK. Perlu sosialisasi bahkan ke siswa SMP sebelum masuk SMK. Sukses selalu pak Eko

13 Jun
Balas

Sebetulnya sudah banyak sekali contoh SMK 4 tahun adalah mencetak lulusan yang luar biasa intelektualitasnya.Di Jogja itu ada STM geologi itu juga 4 tahun dan lulusannya nya keren keren

13 Jun
Balas

Bismillah, semoga dunia pendidikan kita ini tidak dijadikan ajang coba2 lagi, Pak. Kasian anak2 dan guru2 yg tambah pusiiing, hahaha. Salam

12 Jun
Balas

bukan coba coba pak..sudah tuntutatn perubahan..agar komptensinya benar benar matap..ini juga berdasarkan pengalaman mereka yg alumni SMK kemudian kerja di LN..salam hormat

12 Jun

Wow luar biasa pak pemaparannya sukses slalu

12 Jun
Balas

Program 4 thn sdh ada beberapa sekolah menerapkanx.. Sy liat masih konsep yg sama.. Entah polesan dimana nantix...

12 Jun
Balas

Setuju Pak. Mudah2an tercipta lulusan/SDM yang berkualitas.

12 Jun
Balas

Semoga wacana ini membawa ke perubahan yang lebih baik...salam salut infonya

12 Jun
Balas

Semoga pendidikan di Indonesia lebih maju

12 Jun
Balas

Luar biasa ..paparan yang inspiratif...makasih Pak.. ilmu yang bermanfaat...

12 Jun
Balas

kasian kalau dipaksakan mungkin perlu dipertimbangkan kembali ...sukses pak

12 Jun
Balas

memang berat, tapi harus berani dengan perubahan bu..semangat

12 Jun

Kalau benar diberlakukan perlu periapan yang matang agar hasilnya sesuai tujuan. Sukses selalu pak....

12 Jun
Balas

Solusi dan solutif dua kata yang berbeda makna ya kan Pak ?

13 Jun
Balas

dengan kajian yang lebih matang semoga ini menjadi solusi peningkatan kualitas pendidikan dan membantu anak-anak mendapatkan pendidikan/ pekerjaan yang baik.

12 Jun
Balas

Betil sekali,..harus tepat sasaran..jika tidak, akan menjadi program yg sia sia

13 Jun



search

New Post