Eko Adri Wahyudiono

Saya hanyalah seorang guru biasa. Jika bukan pengajar pastilah pendidik dalam tugasnya. Bisa jadi adalah keduanya. Namun, jika bukan keduanyapun, saya pastilah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rina Yuliani, Guru Bahasa Inggris SMAN Maospati yang Berhobi Vlogging
Rina Yuliani di IIU Malaysia

Rina Yuliani, Guru Bahasa Inggris SMAN Maospati yang Berhobi Vlogging

“Hello, Guys! I am Rina, an English teacher from SMA Negeri Maospati Magetan!”

Itu adalah kalimat pembuka pada awal kegiatan beliau dalam membuat setiap konten video singkat dari androidnya. Begitu seringnya kita semua mendengar kalimat tersebut selama melakukan program lawatan guru bahasa Inggris ke Sekolah Internasional Malaka, Malaysia, kita semua sepakat untuk memberikan panggilan “Miss Hi Guys” padanya.

Sosok guru ceria yang bernama lengkap Dra. Rina Yuliani Legawaningtyas ini dilahirkan ada bulan Juli 1967 dan sudah mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris sejak pertengahan tahun 1995. Beruntungnya dia ditempatkan di sekolah yang dekat dengan rumahnya di daerah Maospati juga.

Jika ditanya hobinya, tentunya traveling, kuliner dan nge-vlog dengan tujuan untuk menambah wawasannya sebagai seorang guru akan dunia pendidikan di tanah air dan luar negeri. Pengalamannya tersebut dia bagikan kepada para anak didiknya melalui rekaman video dengan sedikit penjelasan dalam bahasa Inggris agar mereka semua punya semangat belajar lebih giat.

Bu Rina sangat antusias saat berada di Melaka International School (MIS) dan hal itu ditunjukan dengan banyaknya cecaran pertanyaan tentang permasalahan pembelajaran khususnya mapel bahasa Inggris di negeri Jiran dibandingkan dengan permasalahan yang beliau hadapi di tanah air saat mengajar di kelas.

Hal yang sering terlontar dari bibirnya adalah mengenai kebersihan lingkungan sekolah di negara lain khususnya saat berada di Singapura dan Malaysia. Juga tentu saja, kemampuan berkomunikasi dengan berbagai ras suku bangsa dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional mendorongnya untuk berguru dan berburu ilmu melalui program pertukaran bahasa dan budaya ini.

Sedihnya, ibu Rina sebenarnya nih, dia seorang shopaholic alias suka belanja dan terpaksa harus menahan diri selama berada di luar negeri agar tidak kalap belanja barang-barang branded. Penyebabnya, tentu saja, bisa didenda di bandara atau harus membayar kelebihan bagasi untuk barang bawaannya. Bisa juga membayar pajak bea masuk bila pulang ke tanah air.

Namun, yang terunik dan hal ini tipikal kita semua, setiap membeli barang atau makanan, beliau selalu menghitung kurs mata uang dengan membandingkannya di tanah air.

“Waduh, mahal juga ya?!”, atau “Ini jika di tanah air bisa dibelikan nasi jotos untuk satu Minggu”. Itulah kurang lebih kalimat-kalimat lucunya yang muncul secara spontan dan membuat kita yang mendengarnya jadi tertawa bersama. Masalah makanan, cuaca atau bahasa tidak ada masalah bagi beliau karena kemampuannya untuk cepat beradaptasi saat berada di negeri orang.

Anehnya, beliau beberapa kali sering tertahan di imigrasi setiap berpindah ke negara lain seperti saat masuk Negara Singapura, kemudian masuk ke Negara Malaysia. Kita semua harus menunggu proses agak lama dari beliau yang diperiksa secara ketat oleh petugas imigrasi.

“Mungkin Anda dianggap mau jadi tenaga kerja wanita illegal, bu!” Itu adalah kalimat godaan dari saya asgar beliau tidak merasa nervous atau tertekan gegara maasalah imigrasi itu. Beliau mengakui bahwa hatinya selalu berdebar bila melewati perbatasan negara lain selama perjalanan.

Ibu Rina-Ms. Hi Guys-Yuliani ini sangat terkesan dengan kota-kota yang dilaluinya selama perjalanan. Bayangannya, banyak daerah yang masih pedalaman, namun kekhawatirannya segera sirna saat melihat berbagai daerah yang indah dan menakjubkan baik di Singapura maupun di Malaysia.

Untuk itu, beliau mengajak anak didiknya melalui vlog miliknya agar menguasai bahasa Inggris untuk transfer of knowledge demi membangun bangsa ini melalui pendidikan. Karena dalam berbagai kesempatan, beliau bertemu dengan orang asing dari berbagai Negara termasuk China yang ternyata mereka fasih berbahasa Inggris juga.

Motivasi itu yang membuat ibu Rina semakin bersemangat dalam mendidik dan mengajar para muridnya. Pengalaman dan ilmu yang diperoleh akan digunakan sebagai penyemangat bagi dirinya sendiri untuk menjadi guru yang menginspirasi bagi dunia pendidikan di tanah air dengan harapan sistem pendidikan kita sebaiknya lebih ketat dalam penerapannya bila ingin menjadi bangsa besar dan modern.

Catatan Lawatan ke Melaka Internasional School, Malaysia 2024.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

25 Sep
Balas

Thanks my friend

25 Sep

Wauw...luar biasa ini. Andai sy bs spt itu, apa sy jg jd miss 'hi, guys' ya, mas Kepsek? Haha...

25 Sep
Balas

Ha.ha.., nggak usah bu Siska. Jadi ibu sendiri saja deh he..he. Terima kasih hadirnya. Salam

25 Sep

Sangat inspiratif

25 Sep
Balas

Terima kasih bu Efi

26 Sep

Keren dan inspiratif Bu Rina.

25 Sep
Balas

Terima kasih apresiasinya bu Nanik. Salam hormat

25 Sep



search

New Post