Eko Budi Setiyadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
OBAT RINDU ITU ZOOM MEETING

OBAT RINDU ITU ZOOM MEETING

Manusia tidak pernah bisa mengetahui secara pasti apa yang terjadi di masa akan datang, karena itu sudah menjadi rahasia Tuhan. Tatkala qadha dan qadar telah ditetapkanNya, manusia hanya bisa pasrah dan tawakal. Bahwa bumi saat ini sedang dilanda wabah penyakit yang meluluh lantahkan sendi-sendi kehidupan, adalah qadha dan qadarNya. Tak ada yang sia-sia atas segala ketetapanNya, semua pasti ada hikmah yang bisa diambil.

Tak ubahnya sektor lain, dunia pendidikan juga terkena imbasnya. Pandemi Covid 19 telah membawa pada pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sejak awal tahun pelajaran 2021/2022, praktis segala kegiatan di sekolah menjadi ‘fakum’. Siswa belajar dengan menggunakan moda Dalam Jaringan (Daring). Sementara, guru dan karyawan menjalankan tugasnya dengan sistem Work From Home (WFH). Hal ini membuat sekolah sepi kegiatan.

Sebenarnya sebelum tahun pelajaran baru dimulai, pemerintah telah merencanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Mengingat kasus Covid 19 semakin bertambah, maka pemerintah memberlakukan PPKM tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi aktivitas dan mobilitas masyarakat, sehingga diharapkan bisa mengurangi orang yang terpapar virus maupun meninggal.

Sejak tahun pelajaran yang lalu, kegiatan pembelajaran di MTsN 7 Jember difokuskan pada pemanfaatan aplikasi e-learning. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dan berinteraksi dengan siswa menggunakan aplikasi tersebut. Akan tetapi, pelaksanaannya bersifat pasif. Tidak ada interaksi langsung antara guru dan siswa. Hal itulah yang membuat guru harus kreatif dan inovatif dalam memenej kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan zoom meeting dapat menjadi salah satu solusi. Melalui zoom meeting, guru dapat berinteraksi langsung dengan siswa. Materi yang disampaikan guru, diterima dan dapat dilihat oleh siswa. Sehingga jika terdapat materi yang belum dipahami, siswa dapat menanyakan kembali kepada guru.

Berawal dari curah pendapat dengan siswa lewat grup whatsapp, selaku guru mata pelajaran matematika, saya memutuskan memanfaatkan media zoom meeting untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain untuk memaksimalkan efektivitas kegiatan pembelajaran, juga dapat mengobati kerinduan bertemu dengan siswa. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya siswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran lewat zoom meeting karena beberapa faktor, antara lain: handphone yang harus bergantian dengan orang tua, tidak mempunyai paketan internet, maupun signal yang kurang bagus karena rumah jauh dari tower Base Transceiver Station.

Pada pelaksanaannya, dari enam kelas yang mendapat pengajaran matematika, kurang lebih 80% siswa aktif mengikuti zoom meeting. Hal ini menunjukkan bahwa sesugguhnya siswa merindukan pembelajaran tatap muka, sebagaimana juga dirasakan oleh guru. Apalagi siswa setingkat SMP/MTs, masih membutuhkan bimbingan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alokasi waktu pelaksanaan zoom meeting berdurasi 40 menit (versi gratis). Shcedule meeting di-setting sesuai dengan jadwal pelajaran masing-masing kelas. Selanjutnya, dishare pada grup whatsapp siswa satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Zoom meeting diaktifkan dua menit menjelang pembelajaran dimulai, karena host (guru) harus meng-admit siswa untuk masuk ke zoom meeting.

Selanjutnya, tiga menit awal digunakan oleh guru untuk memberi salam dan menyapa siswa serta mengisi presensi. Lima menit berikutnya untuk kegiatan apersepsi, mengingatkan materi prasyarat, atau intermezo. Kegiatan inti diisi dengan pemaparan materi sesuai dengan kompetensi dasar pada program tahunan dan program semester yang telah dibuat. Materi disampaikan dalam bentuk microsoft power point. Sejauh pemantauan guru lewat layar monitor laptop, siswa dengan penuh semangat dan seksama mengikuti penjelasan guru. Materi pelajaran, contoh soal dan pembahasannya disampaikan dalam durasi waktu kurang lebih lima belas menit. Sepuluh menit berikutnya untuk sesi tanya jawab. Siswa menanyakan materi yang belum dipahami. Biasanya karena faktor kendala signal yang menyebabkan penerimaan terputus-putus. Dan delapan menit terakhir untuk penguatan serta pemberian tugas.

Kepuasan batin saat pembelajaran langsung, memang sangat dirasakan ketika pandemi ini belum juga berakhir. Melihat wajah siswa yang mulai beranjak meninggalkan masa anak-anak menuju remaja, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Semoga pandemi Covid 19 ini segera berlalu.

****

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap sekali ulasannya Pak. Salam sukses selalu

11 Aug
Balas

Terima kasih, Bunda. Sukses juga buat Njenengan.

11 Aug



search

New Post