SANG DALANG TELAH BERPULANG
Innalillahi wa innailaihi rojiun...
Telah berpulang ke Rahmatullah Ki Dalang Manteb Sudharsono. Seniman tradisional Jawa yang berkecimpung di dunia perwayangan.
Dikutip dari wikipedia.org, Ki Manteb Soedharsono lahir di Palur, Mojolaban, Sukoharjo, 31 Agustus 1948 meninggal hari ini Jum'at, 2 Juli 2021 pada umur 72 tahun.
Sang maestro adalah seorang dalang wayang kulit ternama dari Jawa Tengah. Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki oleh penggemarnya sebagai Dalang Setan. Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Masih melekat erat dalam ingatan pada tahun 1990 (semasa masih SMA) nonton wayang kulit di Lapangan Kencong dengan dalang Ki Manteb Soedharsono. Meski pertunjukan itu di malam hari, tidak mengurangi antusiasme masyarakat pecinta wayang kulit. Padahal pengunjung harus beli tiket masuk pertunjukan, namun tetap saja membludak. Lapangan yang seluas itu penuh dengan lautan manusia. Ya... barangkali di tahun itu karena belum ada gadget, sehingga masyarakat haus akan hiburan.
Bunyi gamelan pertanda dimulainya pertunjukan wayang kulit, membuat para penonton yang masih sibuk dengan urusan pribadi mulai mendekat ke pentas pertunjukan. Dingin sekali rasanya mendengar suara gamelan yang begitu artistik mempesona, seindah suara para sinden yang 'nembang Jawa'.
Di kanan dan kiri panggung ada dua layar yang menyorot segala aktivitas penabuh gamelan, sinden, dalang, dan tidak luput juga dari sorotan kamera para pengunjung.
Dengan mengusung 'lakon Petruk dadi Ratu' Ki Dalang Manteb Soedarsono membawakannya dengan begitu luarnya. Keterampilan tangan ditambah suara yang bisa berubah-ubah sesuai dengan watak sang wayang, membuat decak kagum para penonton. Tepuk tangan, suara tertawa, dan siulan penonton membuat suasana pertunjukkan menjadi semakin hidup dan mengesankan. Apresiasi penonton pertunjukkan wayang kulit kala itu memang luar biasa. Tua, muda, bahkan anak-anak dan ibu-ibu tidak sedikit yang ikut serta menonton.
Semalam suntuk saya menyaksikan pertunjukkan akbar itu.
Namun kini sang maestro telah tiada, hanya menyisakan kenangan yang fenomenal. Seumur-umur, baru sekali itu aku melihat langsung Ki Manteb Soedarsono.
Selamat jalan Sang Maestro.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga almarhum husnul khotimah, Pak
Aamiin....
Sebegitu terpesonanya Pak Eko dengan kemampuan Ki Mantep Sudarsono. Semoga segala amalannya membantunya menuju surga
Aamiin....
Innalillahi wainailaihi rojiun semoga Husnul khatimah
Aamiin....
Innalillahi wainnailaihi rajiun. Semoga almarhum Husnul Khotimah, aamiin.
Aamiin...
Tadi pagi saya dikabari anak gadis kecilku. Semoga amal baiknya diterima Allah, segala khilaf diampuni-Nya.
Nggih, Bu Rina. Aamiin....
Inna lillahi wa inna illaihi rojiun semoga husnul khotimah Pak.
Aamiin....
Semoga surga Firdaus tempatnya.
Aamiin....
Ikut berduka cita pak eko, semoga beliau husnul khatimah ...aamiin
Aamiin....
Innalilahi wa innailaihi roojiuun. Selamat jalan sang maestro. Semoga jerih lelah menyelamatkan budaya bangsa menjadi ladang pahala. Sukses untuk Pak Eko.
Aamiin.... sukses juga buat Panjenengan, Bu Ririn.
Saya juga kaget. Semalam dapat beritanya. Semoga almarhum husnul khotimah. Ingat adik jadinya. Dia ingin belajar ndalang. Syukurlah sudah memetik ilmu dari Sang Maestro.
Nggih Bu, sangat mengidolakan beliau.