Eko Budiyono

Menulis adalah ketenangan hati. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tinggal Kenangan
Dokumen Pribadi

Tinggal Kenangan

Tinggal Kenangan

Catatan: Eko Budiyono

Lebih dari 24 tahun lamanya kami mendiami rumah yang penuh sejarah. Rumah tinggal yang didirikan ketika keluarga lagi jatuh bangun dan tak berdaya. Rumah bambu dan kayu yang sangat sederhana akhirnya berdiri pula. Iya, tepatnya 18 Juli 1998 orang tua kami membangun rumah tersebut. Kami tinggal disana hingga Bapak dinyatakan purna tugas sebagai Kepala Dusun Kedung Jeruk per tanggal 1 September 2022. Selama 24 tahun tentu bukan waktu yang singkat. Apalagi rumah tersebut menyimpan banyak kenangan. Mulai dari kelahiran anak pertamaku hingga sepeninggalnya Ibuku tercinta. Sungguh tak berdaya ketika kami harus meninggalkan rumah yang penuh kenangan ini.

Rumah yang berdiri di Dusun kedung Jeruk, Desa Belor itu kini tinggal kenangan. Pasalnya, rumah tersebut kini sudah tak tampak lagi. Kini, kami hanya bisa melihat puing kayu, bambu, dan sisa-sisa pecahan genting yang berserakan di lantai pasca rumah diambil oleh tuannya. Rumah kenangan itu kini menjadi milik orang lain. Setelah kami jual dan diwakafkan untuk pembangunan madrasah dinniyah di wilayah Kunduran, Blora. Inilah pemandangan yang tak biasa dan membuat hati teriris. Meski begitu, rasa haru dan bangga karena bisa berbagi membuat hati terasa lega.

Sungguh tak kuasa kumemandang bekas rumah itu. Semakin kulihat, semakin tercabik hati ini. Namun, kami harus ikhlas. Bukankah semua yang berawal harus berakhir pula? Karena itu sudah menjadi ketentuan Allah SWT, Tuhan Yang maha Esa. Kita harus yakin, bahwa yang maha kekal hanyalah Allah SWT. Hal tersebut ada dalam salah satu ayat Al Quran yang dijelaskan dalam asmaul husna, yakni Al Akhir. Tepatnya dalam QS AL Hadid ayat 3,

هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm.

Artinya: "Dialah yang awal dan yang akhir yang zhahir dan yang bathin dan Dia maha mengetahui segala sesuatu."

Sebagai insan yang beriman, tentu kami meyakini akan ayat tersebut. Maka, sesakit apapun dalam mengenang rumah yang kini sudah tiada, kami harus ingat akan ketentuan Allah SWT tersebut. Bahwa, yang berawal maka akan berakhir. Keyakinan akan ketentuanNya ini pasti akan membawa kebaikan bagi keluarga kami tercinta. Semoga. (eb)

Kedung Jeruk, 15 September 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kenangannya akan abadi dalam hati kita pak. Salam literasi

15 Sep
Balas

Kenangannya akan abadi dalam hati kita pak. Salam literasi

15 Sep
Balas

Terima kasih ya, Bu? Barakallah.

15 Sep

Setiap yang berawal pasti akan berakhir. Filosofi yang hebat Pak. Salam literasi.

15 Sep
Balas

Terima kasih, Pak. Semoga sehat selalu.

15 Sep



search

New Post