Satu RT, Tiga Ekor Sapi Mati dalam Sepekan
Satu RT, Tiga Ekor Sapi Mati dalam Sepekan
Catatan: Eko Budiyono
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi benar adanya. Keganasannya pun sudah merambah hampir di seluruh wilayah. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan para peternak sapi di desa-desa. Mereka sangat gelisah, karena ternak sapinya terlihat tidak sehat dan tidak mau makan. Meski penyakit PMK pada ternak sapi bisa terlihat dengan kasat mata, namun peternak tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada.
Penyakit PMK pada ternak sapi ditandai dengan mulut yang berbusa, tidak mau makan, dan kuku yang lembek serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Namun, penanganan atas kasus-kasus seperti ini peternak tak tahu harus berbuat apa. Meski sudah melakukan pencegahan melalui vaksin oleh tenaga kesehatan hewan, nyatanya PMK merajalela.
Seperti yang terjadi dalam pekan ini. Sudah ada tiga ekor sapi yang mati karena PMK. Tragisnya lagi, ketiga ekor sapi yang mati tersebut terdapat dalam satu wilayah RT. Tepatnya di RT 05 RW 02 Dusun Singopranan Desa Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Sadiman, Ketua RT 05 menyatakan bahwa sudah ada tiga ekor sapi diwilayahnya yang mati mendadak. Selain itu, ada puluhan ekor sapi lain diwilayahnya yang saat ini tak kuat berdiri dan mengalami tanda-tanda yang sama seperti PMK. "Tolong Bapak Ibu, petugas kesehatan hewan yang berwenang untuk segera membantu kami para peternak sapi. Sapi-sapi pada mati di wilayah RT kami. Kehidupan warga sehari-hari sudah susah, ditambah lagi ternak kami yang pada mati mendadak. Pandemi PMK di wilayah kami sudah sangat meresahkan, jadi jadi tolong segera ditangani kasus ini. Kasihan wong cilik yang harus kehilangan tabungannya (sapi)," pintanya. Permintaan Ketua RT tersebut tentu diamini oleh seluruh warga, khususnya peternak sapi. Warga pun berharap cukup tiga ekor sapi saja yang mati dan menjadi korban PMK diwilayahnya.
Pak RT pun menginformasikan nama-nama pemilik ketiga ekor sapi yang mati. Peternak tersebut yakni Maulud Adi Pranoto (25), Khairun (46), dan Sulasman (48). Anehnya, ketiga ekor sapi yang mati tersebut tidak bernyawa dalam tiga hari berturut-turut. Terakhir hari ini (7/1) ternak sapi betinanya Sulasman yang bunting 8 bulan.
Semoga, wabah PMK bisa segera tertangani dengan baik. Instansi yang berwajib juga bisa menemukan solusi dengan cepat. Harapannya masyarakat dan peternak sapi bisa bernafas lega kembali. (eb)
Singopranan, 7 Januari 2023
Pejuang 365 (3)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar