Namanya Anik. Perempuan ini orang yang berada, rumahnya dua lantai dengan dua mobil parkir di garasinya. Dia baiiik sekali.

Tidak ada angin tidak ada hujan dia berbondong-bondong membawa makanan ke tempat kerja kami. Dalam rangka apa? Nggak ada apa-apa. Katanya senang kalau makan bareng kami, bisa lahap. Telap telep, kalau bahasa Jawanya.

Pernah kami dapat sepatu. Dan anda tahu? Bagi kami orang kebanyakan, mendapat sepatu saat sepatu kita sudah memohon untuk pensiun dan sementara kantong kita juga merintih itu berkesan sekali lho. Aku berpikir,"Betapa dia orang kaya yang baik hati." Pikirkanlah, jika kamu punya rejeki memberi pada orang yang secara ekonomi dibawah kita, Insya Allah itu menyenangkan hati mereka.

Lain cerita. Kali ini cerita tetanga yang sering aku mintai tolong untuk membantuku menyeterika pakaian setiap hari Minggu. Setiap datang ke rumah, ada saja yang dibawa. Mulai dari kerupuk sampai nasi jagung kesukaanku. Sudah dibantu seterika masih dapat bonus nasi jagung. Alhamdulillah.

Tahaaduu tahabbuu. Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling menyayangi, begitu sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang pernah kudengar dari Pak Ustadz.

Semoga menginspirasi

#semangat berbagi

26 Pebruari 2019