eko mulardi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kuncup mekar di lereng sumbing

Judul Buku : Kuncup Mekar Di Lereng Sumbing

Subyek: Sinopsis Sagusabu Wonosobo

Penulis: Eko Mulardi

Unit kerja: SMP Negeri 3 Kalikajar

Outline:

1. Di Awal Bulan Juli

2. Teman Baru

3. Kerja Bhakti

4. Ketemu di Perpustakaan

5. Buka Bersama

6. Kupungut Sampah

7. Jalan Pulang

8. Anniversary

9. Jadi tempat bertanya

10. Impian yang jadi kenyataan

Sinopsis:

Kuncup Mekar Di Lereng Sumbing mengisahkan seorang anak yang sedang menuntut ilmu di sekolah menengah pertama. Usianya yang masih belia bak kuncup mekar yang siap berkembang. Sekalipun berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana, namun ia tampak semangat menatap masa depan.

Bagi anak-anak dari keluarga berada, mereka ke sekolah naik angkudes (angkutan desa) menuju sekolah. Bahkan mereka dapat naik motor ke sekolah. Namun tidak demikian dengan Rahma yang serba sahaja, dia selalu berjalan kaki pergi dan pulang sekolah.

Jarak dari rumah ke sekolah yang cukup jauh, tidak membuat ia surut belajar. Namun sebaliknya, ia justru semakin semangat dan terbukti prestasi belajarnya terus meningkat dan bahkan menjadi bintang sekolah.

Tersebut diatas dikirim ke email malam ini

MENULIS, SIAPA TAKUT?

Sagusabu adalah wadah bagi guru yang ingin mengembangkan karya tulisnya. Tidak terbatas pada karya tulis ilmiah namun sagu sabu menampung segala karya tulis guru baik faksi maupun fiksi. Yang penting tidak mengandung sara dan pronografi.

Sagu sabu dapat dilihat di laman gurusiana. Namun bagi yang ingin menulsi dan tulisannya dimuat di sagusabu, maka ada persyarataan khusus yaitu harus menjadi anggota atau peserta sagusabu. Syaratnya cukup mudah kan?

Di forum sagusabu guru dapat menuangkan buah pikiran yang nantinya dapat dijadikan tulisan. Dengan bimbingan yang piawai, maka guru sedikit demi sedikit dapat menulis. Yang semula gagap menulis lambat laun jadi melek menulis. Rasanya enjoy mengikuti sagusabu.

Di sagusabu ternyata banyak peserta yang mengikutinya. Mereka sangat antusias mengikutinya baik yang muda maupun yang senior. Dan bahkan ada yang hampir pensiun saja semangat mengikuti diklat sagusabu.

Wadah yang satu ini memang layak menjadi sasaran dalam berkarya. Hal ini dapat dilihat dari fasilitator yang bersedia membantu serta menyalurkan karya guru. Sudah sepantasnya sagusabu mendapat prioritas dalam berkarya.

Menulis bersama sagu sabu terasa asyik dan menyenangkan. Guru dapat kian produktif dalam menulis. Pokonya apa saja dapat ditulis. Semula dianggap sulit ditulis ternyata bisa ditulis. Kata penyaji begini,”Tak punya ide pun malah bisa menjadi ide”. Artinya ungkapan ketidakmampuan kita dalam menulis, jika diungkapkan apa adanya malah menjadi sebuah tulisan. Masih gak percaya?

Di sagusabu ternyata sarat kegiatan. Tak ada kata nganggur dalam menulis. Malah orang yang suka menulis bisa jadi orang yang sibuk. Sehingga menulis dapat disisipkan dalam kesibukan. Karena, dalam kesibukan ternyata bisa muncul ide-ide yang baru.

Menulis, siapa takut? Di arena sagusabu banyak ide yang bermunculan. Perasaan kita dapat dimunculkan dalam bentuk tulisan. Emosi kita dapat dituangkan dalam tulisan. Kegembiraan kita dapat dialihkan ke bentuk tulisan. Kesedihan kita dapat ditransfer ke bentuk tulisan.

Pokoknya, begabung dalam sagusabu banyak manfaat.

Menulis, siapa takut?

Penulis adalah peserta sagusabu Wonosobo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post