Eko Pramono

Ayah dari 3 anak ini bernama Eko Pramono, adalah seorang Kepala Sekolah SD di Gunungkidul. Lebih suka dipanggil pelayan masyarakat atau pelayan anak-anak keti...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hantu itu bernama masa lalu

Hantu itu bernama masa lalu

Secara tidak sengaja saya "menemukan" Gurusiana, sebuah wadah yang menampung tulisan para guru yang ingin mengembangkan dan mengasah kemampuan menulisnya. Saya langsung terpikat dan jatuh hati, seteah melihat, membaca, dan menikmati tulisan para member. Luar biasa..... desahan lirih itulah yang keluar dari mulutku, setelah berulangkali menjelakahi situs ini. Mulai dari tulisan yang berbobot, inspiratif, sampai dengan tulisan rekan yang -maaf- baru belajar menulis. Termasuk saya tentunya, guru yang tiba-tiba terhenyak dari tidur panjangnya, dan "dipaksa" untuk kembali menulis. Meskipun sudah dipaksa dan memaksakan diri, namun satu tulisan pun tidak segera lahir dari tangan lelahku. Bermalam-malam menghadapi laptop utnuk mencoba menulis, namun selalu berakhir dengan kegagalan dan memilih menshut down laptop tanpa menghasilkan apa-apa. Padahal "birahi menulis" di gurusiana sudah tidak terbendungkan lagi. Saya ingin tulisan saya, apapun bentuknya, harus muncul di gurusianna. Harus!Entahlah.... meski telah mengerahkan sekuat tenaga, memeras otak untuk memunculkan ide, namun tidak kunjung berhasil. Maka, maafkanlah kawan, saya auto plagiasi ya, yaitu memunculkan kembali tulisan yang pernah saya tulis. Keputusan melakukan auto plagiasi sudah saya renungkan masak-masak, sisi positif dan negatifnya. Dari sisi positif, tulisan pertama yang muncul di gurusiana, akan menjadi tonggak awal, bahwa saya, sebagai penulis pemula, harus berani menyatakan perang terhadap plagiasi. Setiap kali saya menatap tulisan ini, semoga selalu teringat akan tekad tersebut. Itu sisi positifnya!Dari sisi negatif, para pembaca yang pernah membaca tulisan ini, saya yakin Anda akan segera menghentikan membaca, begitu sampai di paragraf pertama. Untuk apa membaca tulisan yang sama, meski dalam waktu yang berbeda. Keculai Anda memandang bahwa tulisan saya memang layak untuk dibaca ulang.Oke, tidak terlalu banyak prolog, entah mengapa akhir-akhir ini saya suka mendengarkan lagu dangdut yang berjudul Masa Lalu, yang dipopulerkan oleh Sang Ratu Goyang Ngebor, Inul Daratista. Kesukaan pada lagu-lagu dangdut sudah sangat lama sebenarnya, tetapi kadangkala lagu “yang nyangkut” di perasaan dan selalu saya dengarkan adalah lagu-lagu yang nyambung dengan perasaan sesaat. Atau dengan kalimat yang lebih keren, penikmat kontekstual, yaitu menikmati lagu sesuai dengan konteksnya, sesuai dengan rasa hati dan perasaan yang terjadi saat itu. Lantas kalau saat ini saya suka mendengarkan Masa Lalunya Inul Daratista, apakah menggambarkan kekwatiran hatiku akan kembalinya istriku pada masa lalunya seperti yang tergambar pada syair lagu itu...? .................. Kau kira tak menyakiti aku, pabila dia menelponmu meskipun kau tlah resmi milikku, karna dia bekas pacarmu kau kira hatiku tak cemburu, di saat dia bersamamu kutakut terulang masa lalu, karna dia bekas pacarmu Jujur saja aku takut nanti, kisah-kasih masa lalu terulang kembali ....................... Maka akan saya jawab dengan tegas, saya tidak akan pernah mengkwatirkan istriku mengulang kisah-kasih masa lalu terulang kembali. Sebab masa lalu istriku sepenuhnya adalah milikkku. Ya, masa lalu istriku telah kumiliki dengan sempurna. Perjalanan cinta kasih kami terukir sejak masih duduk di kelas 2 SPG. setelah melalui perjalanan dan perjuangan yang berat dan berliku, akhirnya kami disatukan dalam pernikahan suci. Itu artinya, masa lalu yang pernah terukir dalam lembaran hidup istriku adalah bersamaku. Maka tidak ada alasan untuk kwatir bukan? Tulisan ini terlahir bukan untuk memberikan antitesis pada prolog yang tertulis di awal. Namun mencoba memberikan gambaran awal, atau bahkan saya berniat “memaksa” para pembaca untuk mempercayai bahwa masa lalu adalah hantu bagi kehidupan kita. So, saya juga sadar dengan penuh kesadaran tingkat dewa. Ketika melemparkan wacana bahwa masa lalu adalah hantu, akan banyak polemik yang terjadi. Saya tidak akan mengangkat teori yang berat-berat tentang waktu, sejarah, teologi, atau bahkan menyinggung filsafat. Semua itu tidak akan saya lakukan. bagaimanapun juga perdebatan tentang waktu, di lihat dari sisi sains , historis, ataupun teologi, sampai saat ini belum berakhir. Masa lalu kadangkala menjadi jebakan psikologis yang akut bagi seseorang. Sebagai manusia yang lumrah, ketertarikan dan keinginan untuk kembali kepada masa lalu kadangkala berkelebat merayu, mengajak, bahkan memaksa perasaan untuk mau membuka-buka kembali perjalanan yang telah ditempuh. Hal ini terjadi karena saya sepakat bahwa teori waktu adalah bagaikan “rumah cacing” bukan linier atau progessive, maju, tetapi melengkung. Di titik tertentu manusia akan dapat melihat kembali apa yang pernah terjadi di belakang, demikian sebaliknya, di titik tertentu manusia bisa “melihat” masa depan yang akan terjadi. Lantas mengapa masa lalu mampu menampakkan diri sebagai hantu? Jawaban saya sederhana, masa lalu adalah bayangan yang telah kadaluwarsa. Dipoles dengan apapun juga, bayangan itu tidak akan mampu kembali utuh hadir di kehidupan nyata. Maka, sebagai sebuah bayangan yang telah kadaluwarsa, masa lalu sebenarnya hanyalah hayalan manusia yang mencoba menghapus garis-garis waktu. Sekuat apapun manusia menghadirkan masa lalu dalam kehidupannya, dia justru terjebak pada proses pembuangan energi besar yang sia-sia. Maka saya berani menyebut, masa lalu hanyalah sebuah hantu! Tidak nyata, namun kadangkala dipercaya banyak orang.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post