Eko Pramono

Ayah dari 3 anak ini bernama Eko Pramono, adalah seorang Kepala Sekolah SD di Gunungkidul. Lebih suka dipanggil pelayan masyarakat atau pelayan anak-anak keti...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hujan, Angkringan, dan Alfiyah

Hujan, Angkringan, dan Alfiyah

Hujan yang turun di kotaku, tidak segera mereda namun justru semakin deras, memaksaku menghentikan kendaraan dan mencari tempat berteduh.

Setelah menengok kanan, kiri, kanan, stooop... Saya mendapatkan tempat idolaku "angkringan" sego kucing atau warung cowboy.

Kulihat seorang bapak setengah tua, duduk sambil mengangkat kaki, duduk khas di warung makan pinggir jalan. Matanya yang sayu, terlihat memandang ke depan, ke arah rintik hujan yang mengabarkan aroma dingin menusuk tulang.

Setelah memesan jahe panas, kuambil 2 bungkus nasi kucing beserta gorengan. Sebelum suapan pertama sempurna masuk ke mulutku, mendadak sebuah truk pasir berhenti. Kulihat 2 orang pemuda, sopir dan kernetnya turun dan berlari kecil menghampiri kami.

Tanpa basa-basi mereka memesan jahe susu dan segera meraih nasi kucing yang tepat berada di depanku.

"Permisi ya Pak", sapa salah seorang dari mereka.

"Silakan Mas" jawabku singkat.

Sambil membuka bungkusun nasi kucing, pemuda tadi mendendangkan lirih sebuah syair berbahasa Arab. Indah dan syahdu sekali suaranya.

Karena penasaran kuhentikan makanku, meski ada sedikit protes dari sang perut yang kelaparan minta segera diisi.

Semakin lama kunikmati senandung remaja tadi, diriku semakin terhanyut dalam indahnya nada. Semakin lama pula kurasakan kelihatannya telingaku tiidak asing dengan bunyi syair yang didendangkan perlahan. Namun aku lupa syair apa? Membuatku semakin ingin menikmati karena diburu oleh rasa penasaran.

Setelah otakku kupaksakan mengingat-ingat dan tidak kunjung berhasil, segera kubuka HP dan bertanya pada Om Google...

Rasa penasaranku terjawab ketika kucocokkan antara senadungnya dan teks dari Om Google.

ALFIYAH....

Ya, remaja di depanku ini sedang mendendangkan syair-syair dari Kitab Alfiyah.

Alfiyah (ألفية ابن مالك) atau lengkapnya adalah Al-Khulasa al-Alfiyya adalah buku syair (berirama) tentang tata bahasa Arab dari abad ke-13. Kitab ini ditulis oleh seorang ahli bahasa Arab kelahiran Jaén, Spanyol yang bernama Ibnu Malik (w. 672 H /22 Februari 1274 M). Bersama dengan kitab Al-Ajurrumiyah, Kitab Alfiyah adalah di antara kitab dasar untuk dihafalkan bagi santri pesantren selain Al-Qur'an.

Biasanya kitab ini diajarkan kepada santri senior di sebuah pesantren dan tidak mudah menghafalkan syairnya yang berjumlah ribuan.

Dengan bersembunyi di antara remang lampu angkringan, kutatap wajah remaja yang masih bersenandung lirih. "Remaja yang di depanku, yang seorang kernet truk pasir ini, ternyata seorang santri senior" batinku. Atau kalau mengikuti tradisi pesantren, boleh jadi dia lebih senior daripada diriku. Meski sudah setua ini, belum pernah mengkaji apalagi mengkhatamkan Kitab Alfiyah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post