Eko Prasetyo

Eko Prasetyo, pemimpin redaksi MediaGuru dan penjaga gawang Majalah Literasi Indonesia. Dia menyelesaikan pendidikan S-1 Sastra Indonesia Unesa dan S-2 Ilm...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bahasa Gado-Gado

Bahasa Gado-Gado

Catatan Eko Prasetyo

Pemred MediaGuru

Sekitar 2015 saya berkirim tulisan ke koran Tempo. Isinya tentang pudarnya pesona bahasa Indonesia.

Saat itu, bahkan sampai sekarang, dalam berkomunikasi masih banyak yang menggunakan bahasa gado-gado. Bahasa Indonesia yang disisipi bahasa Inggris.

Tadi saya iseng menonton tayangan Master Chef di RCTI. Saya melihat para jurinya sering sekali menyisipkan kosa kata Inggris saat berinteraksi dengan peserta ajang keterampilan memasak tersebut.

Saya tidak paham apakah mereka tidak mengerti padanan kata untuk istilah-istilah asing tersebut. Atau sebaliknya, mereka mengucapkan istilah-istilah asing hanya untuk angkat gengsi.

Kalau alasannya adalah yang kedua, tentu hal ini patut disayangkan. Artinya, bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa kelas kedua alias kastanya lebih rendah dibanding bahasa asing tadi.

Agaknya, ini merupakan otokritik untuk kita semua. Terutama mereka yang lebih senang mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Bahasa gado-gado.

Gaya para juri Master Chef ini terlalu nanggung. Mengapa mereka tidak sekalian berbahasa Inggris saja secara penuh.

Dalam berbahasa saja kita kadang masih bersikap inferior. Ini menyedihkan.

Potret lainnya, banyak keluarga di perkotaan yang bangga mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak mereka dibandingkan bahasa ibu (bahasa daerah). Setidaknya hal ini dulu sering saya singgung melalui forum ilmiah dan media massa.

Menguasai bahasa asing tentu merupakan keterampilan yang penting. Namun, bangga berbahasa Indonesia juga tidak kalah penting. Kalau ada orang asing yang lebih fasih berbahasa Indonesia dengan baik, kita pantas malu. Kalau tidak malu? Nah, ini memang ciri khas warga +62.

Castralokananta, 27 Juni 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Informatif sekali Mas, semoga sehat dan makin sukses. Selalu menginspirasi kami semua.

28 Dec
Balas



search

New Post