Eko Prasetyo

Eko Prasetyo, pemimpin redaksi MediaGuru dan penjaga gawang Majalah Literasi Indonesia. Dia menyelesaikan pendidikan S-1 Sastra Indonesia Unesa dan S-2 Ilm...

Selengkapnya
Navigasi Web

CARA MELATIH HOTS

Bagaimana cara saya melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi (disingkat HOTS dalam ejaan Inggris)? Saya akan ambil contoh peristiwa terbaru. Misalnya, serangan terorisme di Balai Kota Crocus di Moskow, Rusia, pada 23 Maret lalu.

Saya akan tunjukkan rekaman video dari sudut pandang seorang saksi dan rekaman video yang diabadikan si pelaku (sudah menyebar dan belum di-take down). Serangan ini sangat brutal. Lebih dari 120 warga sipil dilaporkan tewas. Pelakunya juga sadis. Dalam sebuah rekaman video, seorang korban yang sekarat terlihat digorok beberapa kali. Ngeri.

Empat pelaku telah ditangkap pihak Rusia. Rekaman penangkapan ini pun tak kalah ngeri. Seorang pelaku diinterogasi lalu telinganya dipotong dengan pisau komando berukuran kecil. Ngeriii, wis ojok lihat kalau tidak kuat.

Ironisnya, peristiwa ini justru terjadi tak jauh dari kantor FSB (Dinas Keamanan Federal Rusia). Ditambah insiden brutal tersebut berlangsung pasca pemilu di Negeri Beruang Merah itu.

****

Kembali ke topik tulisan ini, HOTS tidak akan terwujud tanpa adanya diskusi. HOTS juga tidak akan berhasil jika kita tidak membaca secara utuh untuk mampu menganalisis secara baik.

Maka, diskusi harus dimulai dengan membaca berbagai sumber. Tentu ya literatur asing karena lebih lengkap. Misalnya, ditemukannya fakta bahwa senjata yang digunakan para pelaku adalah AK-103 buatan Kalashnikov Concern Rusia. Jangan disamakan dengan senjata KKB di Papua. Yang digunakan KKB itu diketahui jenis AK-101 dan AK-102.

Fakta berikutnya, seorang pelaku yang tertangkap justru tidak bisa berbahasa Rusia. Ia berbahasa Tajik. Media Rusia menyebut ia adalah tentara bayaran siap mati dari Tajikistan.

Fakta ketiga, pada 7 Maret 2023, Kedubes AS di Moskow sudah mengeluarkan edaran untuk waspada terhadap serangan ekstremis.

Fakta keempat, ISIS menyatakan bertanggung jawab terhadap serangan di Moskow tersebut.

Masih banyak fakta lainnya, tapi setidaknya fakta-fakta ini bisa melahirkan bahan diskusi yang komprehensif. Tujuannya tentu melatih keterampilan berpikir kritis dengan tetap berpedoman pada rujukan-rujukan ilmiah dan tidak emosional.

Tapi, jika topik serangan Moskow ini dirasa terlalu berat, saya sarankan ambil topik lain yang lebih ringan. Misalnya, mendiskusikan mengapa acara bukber berpotensi menjadi ajang pamer kesuksesan atau mendiskusikan mengapa banyak PNS yang hidup mewah padahal gaji dan tunjangannya tidak cukup untuk bergaya seperti itu.

Castralokananta, 24 Maret 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post