Era koran boleh dikatakan sudah memudar. Dalam hal konsumsi informasi, masyarakat modern sekarang sudah beralih ke koran digital, media sosial, dan media daring.

Bicara koran, saya tertarik menyoroti koran bekas. Terutama saat salat Idulfitri.

Umumnya, jamaah yang tidak kebagian tempat di dalam masjid akan menempati selasar atau tanah lapang untuk mengikuti salat Id. Nah, sebagian di antaranya pasti membawa koran bekas.

Benda tersebut digunakan sebagai alas untuk sajadah atau tempat sujud. Nah, di sinilah terjadi masalah.

Tak jarang ada jamaah yang membiarkan koran bekas itu seusai salat Id. Akhirnya berserakan. Menjadi sampah yang mengganggu pemandangan mata.

Sepintas kondisi ini mungkin sepele. Tapi, hal ini memperlihatkan betapa tidak bertanggungjawabnya jamaah yang membiarkan sampah koran bekas tersebut.

Mungkin ada yang berpikiran seperti ini: "Toh, nanti ada petugas atau takmir masjid yang membersihkan."

Biyuh, kalau kita menyadari bahwa kebersihan itu bagian dari iman, ya pikiran seperti tadi mestinya dihilangkan. Jika membawa koran bekas dari rumah untuk alas saat salat Id, jangan lupa dibawa kembali untuk dibuang ke tempat sampah.

Sangat tidak elok apabila kita acap mengingatkan orang lain untuk hidup bersih, tapi alpa mengingatkan diri sendiri. Apa ndak malu?

Castralokananta, 27 April 2022