Eko Prasetyo

Eko Prasetyo, pemimpin redaksi MediaGuru dan penjaga gawang Majalah Literasi Indonesia. Dia menyelesaikan pendidikan S-1 Sastra Indonesia Unesa dan S-2 Ilm...

Selengkapnya
Navigasi Web
JALAN LETJEN SUTOYO DI KOTA MALANG

JALAN LETJEN SUTOYO DI KOTA MALANG

Malang adalah kota kelahiran saya. Di sini pula saya sempat bersekolah hingga kelas 1 SD sebelum pindah ke Bekasi mengikuti bapak berdinas.

Hampir saban pekan saya pulang ke Malang. Sekadar membersihkan rumah kami di sana yang memang jarang kami huni.

Banyak yang menarik tentang Kota Malang. Sebagai kota pendidikan, Malang tentu memikat banyak kunjungan. Apalagi, kota ini juga kondang dengan khazanah kulinernya.

Namun, ada satu hal yang mengganggu pikiran saya di sini. Yakni keberadaan Jalan Letjen Sutoyo.

Kebetulan pada 4 Februari lalu saya berkegiatan di Hotel Amaris. Letaknya persis di kiri jalan arah Surabaya. Tepatnya di Jalan Letjen Sutoyo.

Saya risau dengan nama jalan tersebut. Sebab, yang ngasih nama itu pasti kurang menggali informasi sejarah.

Yang dimaksud Sutoyo di jalan itu adalah Soetojo Siswomihardjo, salah satu pahlawan Revolusi. Ia menjadi korban penculikan pasukan G 30 S pada subuh, 1 Oktober 1965.

Saya banyak menggali informasi tentang Pak Toyo (sapaan Soetojo Siswomihardjo) dari buku-buku sejarah. Termasuk buku yang pernah ditulis oleh Dinas Sejarah TNI AD. Namun, yang paling memikat adalah buku memoar tentang Pak Toyo yang ditulis oleh putrinya, yakni Nani Sutoyo.

Soetojo atau Sutoyo adalah salah satu pejabat penting di MBAD pada 1960-an. Operasi Budi yang terkenal pada era itu (operasi memberesi kasus korupsi di lingkungan AD) ikut melambungkan namanya dan S. Parman (juga salah satu korban G 30 S 1965).

Jabatan terakhir Sutoyo sebelum gugur adalah Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal TNI AD (Irkeh/Ojen AD). Jabatan ini dia sandang dengan pangkat brigadir jenderal alias bintang satu di pundak.

Seluruh pahlawan revolusi mendapat kenaikan pangkat anumerta satu tingkat. Mereka antara lain A. Yani (Men/Pangad), Soeprapto, S. Parman, Haryono Mas Tirtodarmo, Donald I. Pandjaitan, Soetojo Siswomihardjo, dan Piere Andreas Tendean.

Karena itu, pangkat Sutoyo secara anumerta adalah mayor jenderal. Maka, nama Jalan Letjen Sutoyo itu sebenarnya kurang tepat. Jika mengacu pada sejarah tersebut, yang pas adalah Jalan Mayjen Sutoyo.

Surabaya, 7 Februari 2017

Sumber gambar: jalanjalandikotamalang.blogspot.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post