KLINIK BAHASA (1) Melewatkan Waktu dan Melewati Waktu
Melewatkan Waktu dan Melewati Waktu
Catatan Eko Prasetyo
Pemred MediaGuru
Siang itu saya menerima kabar dari Prof. Ahmad Zahro, imam besar Masjid Al Akbar Surabaya. Beliau mengirimkan tulisannya untuk saya edit. Pada saat bersamaan, saya terlibat diskusi dengan seorang redaktur koran nasional.
Dia menanyakan konteks penggunaan frasa ”melewatkan waktu” dan ”melewati waktu”. Tentu dua-duanya berbeda. Kendati demikian, masih ada yang keliru dalam mengemasnya. Jika ini terjadi, konteksnya pun akan jauh berbeda.
Kekeliruan tersebut diutarakan rekan saya tadi. Contohnya terdapat dalam kalimat ini: ”Jangan melewati acara ini”. Dia mengetikkan contoh kalimat tersebut dengan disertai emoticon tertawa ngakak.
Resposnya yang tertawa geli itu tidak keliru. Pasalnya, penggunaan kata ”melewati” pada kalimat tersebut memang tidak tepat. Namun, saya berpikir positif dan yakin bahwa kekeliruan itu terjadi karena kekhilafan penulisnya saja. Bukan karena ketidaktahuan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia telah menjelaskan perbedaan kata ”melewati” dan ”melewatkan” secara lugas. Dua-duanya memang verba (kata kerja), tapi tidak sama maknanya.
Kata ”melewati” memiliki arti lewat dari atau melampaui serta lewat di, menempuh, atau melalui. Ini contoh penggunaannya yang tepat.
1. Belajar tidak mengenal usia. Dalam proses belajar, kita pasti melewati jalan yang berliku-liku.
2. Jangan berlari maraton melewati batas kemampuan, apalagi pada usia 80 tahun.
Sementara itu, kata ”melewatkan” berarti menjadikan terlewat atau membiarkan supaya lewat. Kata tersebut juga termasuk kiasan yang memiliki makna menghabiskan. Berikut ini contoh penggunaannya dalam kalimat yang benar.
1. Dia melewatkan hari tua bersama istri pertama dan istri keduanya.
2. Zsa-Zsa tidak mau jika suaminya melewatkan kesempatan untuk mengikuti khitan massal gratis.
Castralokananta, 21 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Contohnya itu, tega... hahaha.
Di whatsapp tadi udah baca tapi baca lagi. Asyik juga pak eko. Pak eko nanti akan menjadi pujangga bahasa.. will be come true...