Menyindir karena Tulisannya Minim Pembaca?
Hehehe, rasanya ingin tertawa. Gurusiana mulai dibombardir tulisan baper.
Tulisan jenis itu, misalnya, seolah membesarkan hati penulis lainnya. Tapi, isinya justru menyindir penulis lainnya (semisal penulis populer). Disebutkan bahwa penulis yang artikelnya banjir pembaca belum tentu tulisannya bagus.
Ini artinya menyeret nama saya juga. Baiklah, saya akui tulisan saya biasa saja dan tak berisi. Lha terus kenapa tulisan saya bisa nembus tulisan populer? Ya embuh. Ini kan takdir.
Saya sarankan, jadikan Gurusiana sebagai ajang untuk berkompetisi sehat. Bukan ajang baper-baperan.
Oke, saya akan sampaikan saja. Saya menulis di blog ini tanpa beban dan tanpa target apa pun. Artinya, mau dibaca orang, ya alhamdulillah. Kalaupun tak ada pembaca, ya sudah. Saya menulis di Gurusiana karena ingin memberikan contoh saja. Sebab, tidak elok kalau saya meminta orang lain nulis di sini namun saya malah ndak nulis.
Ndak perlu baper lagi, oke? Nggak perlu iri pada yang lain yang tulisannya nangkring di peringkat populer atau komentarnya banjir bandang. Biasa saja.
Sebarkan energi positif di sini. Itu saja.
Sidoarjo, 2 Februari 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ada-ada daja
SEpakat pak eko. Menulis itu jangan melihat jumlah pembaca, tapi syukurilah kita sudah bisa menulis, masalah dibaca atau tidak, ya itu hak para pembaca. Yang terpenting adalah kita bisa menyuguhkan tulisan yang bermanfaat. Tidak usah saling menjatuhkan. Fokus saja menulis
Ok.. Ok.. 86! Dimengerti. Yes Mas
Jawa Tengah melaju. Saatnya ngopi tipis-tipis Pak Yon
Ada yg baper ya, mas? Saya mah nulis digurusiana sebagai ajang nyimpan ide. Suatu saat jika diperlukan saya akan olah lagi ini tulisan. Terserah org mau baca atau tidak. Yg ptg saya sudah ada tabungan. Klw ada yg baca alhamdulillah... He... Makasih, mas eko...
Alhamdulillah sudah di pulang bisa ngerapel Mas
Kamis ngopi. Bismillah
Kamis ngopi. Bismillah
Siap...paham..laksanakan
Siap... Dibaca syukur ngga dibaca EGP, yang penting belajar nulis
Good
Tentu Pak, sayang kami di Dharmasraya berharap Bapak tidak bisa hadir di MWC XVI Dharmasraya.
Iya bund. Maaf... Terima kasih telah berharap.saya tak bisa hadir
Hehehe ... Disenyumin saja pak jika ketemu yang macam gitu, hari gini ko masih gituh
Ah, saya lebih suka terang-terangan daripada menyindir Pak Eko......Kayaknya lebih menantang...hi..hi..
Mancaaapppp
Terima kasih Kiai Eko Prasetyo. Sudah diberi contoh. Contohnya banyak, bagus lagi. Lha saya, tidak bisa meniru. Dedel, lemot, telmi, .... Hahaha.
Sikaaaaatt
Siyap
Siap Pak
Betul Pak, memikirkan penulis/artikel populer malah jadi beban. Biarkan populer itu akan datang dengan sendirinya sampai kita tidak tahu kenapa bisa nangkring di kolom populer hehe
Bijak Mas... Keep writing. Matur nuwun