Hari ini saya naik maskapai Citilink dari Bandara Juanda dengan tujuan Bandara Minangkabau di Padang Pariman. Tapi, saya mesti transit di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Saya harus transit selama tiga jam di Cengkareng. Masalahnya, saya sempat kelaparan meski di rumah tadi sudah makan siang.

Nah, yang lebih mengkhawatirkan, tidak ada menu dan camilan murah di terminal 3 Soetta. Lha wong air mineral 330 ml saja dibanderol Rp11 ribu. Woooi, itu harganya cuma Rp1.500 di Sukodono.

Terbang itu memang mengesankan seseorang terlihat elit. Namun, kondisi tersebut bisa menyisakan problem bagi mereka yang sangunya sulit alias dompet tipis.

Oke, saya punya tips bagi kaum yang ingin terlihat elit tapi dompetnya sulit. Kiat ini barusan saya praktikkan dan lumayan ampuh untuk meredakan usus 12 jari dan lambung yang menjerit-jerit.

Karena saya ingin menikmati wedang dan sekaligus makan yang agak ringan, saya membeli mi instan seharga Rp19 ribu. Kuahnya diseruput pelan-pelan sembari membayangkan wedang kopi Arabica yang harumnya bukan main itu. Lalu makan mi sambil nonton tayang kuliner di YouTube yang menyajikan menu tongseng kambing.

Lakukan terus sampai air mata mulai membasahi pipi. Sampai sadar betapa ngenesnya karena dompet terlihat tebal tapi isinya KTP, SIM A, SIM C, kartu BPJS, kartu NPWP, kartu RS As-Sakinah Medika Sukodono, dan kartu vaksin. Hiks!

Bandara Soetta, 22 Mei 2024