Tips atasi terlalu lama belajar di rumah untuk pelajar akibat epidemi cofid 19
Wabah virus corona masih menjadi kekhawatiran di dunia, termasuk di Indonesia. Pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya kasus positif Covid-19, penyakit yang disebabkan infeksi virus corona jenis baru.Setelah hampir tiga minggu, jumlah kasusnya terus bertambah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.Masyarakat diimbau untuk waspada, tetapi tidak panik. Di tengah gempuran informasi seputar virus corona, tak sedikit yang merasakan kecemasan.
Kita tidak tahu kapan virus ini akan pergi, kapan kita bisa beraktivitas normal kembali di luar rumah. Kita sudah mengarantina diri di rumah lebih dari 2 bulan yang berperan penting untuk mencegah infeksi virus Covid-19.Tetapi, bukan berarti gampang menjalani perubahan rutinitas normal seperti sekarang.Banyak orang yang merasa stres dan cemas selama masa karantina ini. Meningkatnya kecemasan dan gangguan mental ini dialami oleh banyak orang di seluruh dunia yang sedang menjalani pembatasan jarak fisik dan diam di rumah saja. Penyebab utama dari gangguan mental tersebut adalah karena hilangnya rasa kendali terhadap situasi, merasa mendadak dijauhkan dari dunia luar, dan tidak lagi bisa melakukan kegiatan harian seperti sebelumnya. Dalam situasi yang serba tidak pasti seperti sekarang, kesehatan mental seharusnya juga menjadi prioritas utama.Mengelola stres dan mengetahui bagaimana melakukan hal yang penting sangat penting. Karena pada saat ini stres kronis dapat mengancam dan melemahkan kekebalan tubuh dan kemampun melawan infeksi.Seiring waktu, manusia telah berevolusi menjadi makhluk sosial. Keberadaan keluarga, teman, atau komunitas, dapat membantu mengatasi stres dan mengelola kesehatan mental. Masalah yg paling dilami pelajar adalah rasa bosan/boring atau stress atau malah depresi. Smoga tidak sampek depresi
Bosan/boring adalah perasaan sudah tidak suka lagi karena sudah terlalu sering atau banyak; jemu. Contoh: aku sudah bosan di rumah
Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya.
Contoh: bosan berkepanjangan bisa berakibat stress, tugas yang banyak semakin menumpuk
Tiap orang perlu mengetahui tingkat stres masing-masing.
Pertama adalah dengan mengetahui beberapa gejala stres. Tanda kita sedang stres misalnya saja nyeri gigi, berat badan naik, sakit kepala, perubahan suasana hati, sakit punggung dan leher, hingga kurang tidur malam. Mengidentifikasi gejala ini akan membantu Anda mengetahui kapan saatnya mempraktikkan beberapa strategi untuk menurunkan stress.
Kenali Gejala Stres Gegara COVID-19
Pada dasarnya, tiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap situasi yang membuatnya stres. Bagaimana kita merespon pandemi COVID-19, bergantung dari latar belakang diri kita. Hal yang perlu diketahui, ada beberapa orang yang mungkin merespon rasa stres atau khawatir lebih kuat terhadap pandemi ini, yaitu:
Orang yang lebih tua dan orang dengan penyakit kronis yang berisiko lebih tinggi untuk COVID-19.
Anak-anak dan remaja.
Orang-orang yang berhadapan langsung dengan COVID-19, seperti dokter dan penyedia layanan kesehatan lainnya.
Orang yang memiliki kondisi kesehatan mental, termasuk masalah dengan penggunaan narkoba.
Nah, pertanyaannya, seperti apa tanda-tanda stres gara-gara virus corona? Nah, gejalanya bisa berupa:
Takut dan khawatir tentang kesehatan diri sendiri dan kesehatan orang yang kita cintai.
Perubahan pola tidur atau makan.
Sulit tidur atau berkonsentrasi.
Memburuknya masalah kesehatan kronis.
Peningkatan penggunaan alkohol, tembakau, atau obat-obatan lainnya.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola stres untuk pelajar:
1.Mencari pemicunya.
Jika Anda di rumah atau menonton berita kemudian merasa cemas, jengkel, atau mengalami sakit kepala atau leher, maka segera berdiri dan berhenti sejenak. Berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau pergi ke tempat yang tenang untuk bersantai dapat membantu mengatur ulang kondisi mental dan kembali bekerja.
2. Mengatur jadwal
Beraktivitas di rumah saja sering mengaburkan jadwal kegiatan sehingga hal ini bisa menyebabkan ketegangan fisik dan mental. Siasati dengan membuat jadwal kegiatan sehari-hari, kapan waktu bekerja, beristirahat, menonton atau membaca berita, dan bersosial media.
3.Luangkan waktu untuk bersantai dari kegiatan yang membosankan setiap harinya, dengan mengobrol atau bersosialisasi bersama sahabat atau orang terdekat juga dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda.
4.Melakukan kegiatan yang kreatif
Cari waktu untuk mencari kegiatan yang baru atau melakukan hobi. Mengubah fokus Anda pada kegiatan yang baru dapat membantu kita rileks dan merasa bersemangat seperti mempertimbangkan mencoba resep baru, berjalan, membersihkan rumah, atau berpartisipasi dalam pelatihan online.
5.Latih pernapasan
Pernapasan alami melibatkan diafragma. Ketika kita bernapas menggunakan diafragma, lingkar perut akan memanjang saat kita menarik napas dan mendatar saat kita menghembuskan napas.
Setelah beberapa saat, kita lupa bernapas dengan benar dan cenderung menggunakan dada dan bahu kita, yang dapat menyebabkan napas pendek dan meningkatkan stres dan kecemasan. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai melatih pernapasan Anda. Mulai dengan mencari tempat yang tenang untuk berbaring.Letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut. Saat Anda siap, tarik napas perlahan. Anda harus merasakan perut Anda membesar, dan saat Anda mengeluarkan napas, dada akan turun. Berlatih pernapasan relaksasi selama 20 hingga 30 menit setiap hari untuk mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kondisi ketenangan.
6.Tetap aktif bergerak.
Temukan kegiatan hiburan yang disukai. Berolahraga dapat meningkatkan daya imunitas tubuh.
Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung sesekali, hal tersebut normal. Namun seseorang dinyatakan mengalami depresi, jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga. Kondisi ini bisa menyebabkan efek yang lebih buruk pada penderitanya, yaitu produktivitas kerja menurun, hubungan sosial terganggu, hingga keinginan untuk bunuh diri. Perlu penanganan serius dengan konsultasi ke dokter.
Yuk, Atasi Stress dengan cara positif, lindungi diri, keluarga, teman-teman stres akibat virus corona. Jaga kesehatan mental agar imun kita tetap stabil stay home.stay health dan terus belajar
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih bapak...sudah mampir di beranda saya...Tulisan ini lahir dari curahan hati anak2 didik yang mengalami kebosanan dan stress selama pandemi cofid 19.Kami guru Bimbingan Konseling di sekolah berusaha tetap memberikan layanan konseling dan konsultasi dalam kondisi pandemi cofd 19 untuk membantu kondisi permasalahan peserta didik.Memahamkan pentingnya peran dirinya di rumah saja (kaum rebahan) berperan besar bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga keluarga, bangsa dan negara.
Keren bunda. Mestinya ada solusi anti stres bagi siswa selama pandemi COVID-19 jika mas menteri mau menangguhkan waktu belajar selama 6 bulan.