Juli Abadi
Semalam aku mencumbuimu,
Dalam mimpi yang penuh gelisah,
Seperti ketika itu,
Saat setiap malam kumerindu,
Dalam mimpi terulang kembali,
Kau ajak aku bernyanyi lagu surgawi,
Sampai akhir ketika tiba pagi,
Sadarku tergugah terik mentari,
Aku pendosa abadi,
Yang mengajakmu berlari,
Bersetubuh dengan waktu sepanjang hari,
Maaf,
Jangan tatapi aku dengan sayu matamu,
Aku jengah dengan salahku,
Meski aku merindumu lagi,
Entah sampai nanti,
Kekasih gelapku.
(Huma di Lembah Serayu, 18/07/2020; Untuk Juli ku Abadi)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar