Eko Yulianingsih

Eko Yulianingsih ibu dari 4 orang anak. Selain sebagai ibu dan istri dia juga aktif mengajar di SMAN 1 Gapura dan di Universitas Terbuka UPBJJ Surabaya....

Selengkapnya
Navigasi Web

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP HEREDITAS MANUSIA DI KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 1 GAPURA SUMENEP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh seorang guru yang melakukan transfer ilmu (knowledge transfer) melalui proses pembelajarannya dalam hal ini strategi pembelajaran menjadi penting dalam proses belajar tersebut. Kemampuan guru dalam memilih dan memilah metode yang relevan dengan tujuan dan materi pelajaran merupakan kunci keberhasilan dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Tuntutan tersebut mutlak dilakukan oleh seorang guru, apabila melakukan transfer ilmu khususnya Biologi. Hal tersebut juga sejalan dengan tuntutan kurikulum saat ini yang sangat memperhatikan kepentingan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

Terdapat banyak strategi pembelajaran, di mana dari sekian banyak strategi pembelajaran tersebut dapat dikatakan bahwa tidak ada model pembelajaran yang lebih baik dari strategi pembelajaran satu dengan strategi pembelajaran yang lain. Oleh karena itu, guru perlu menguasai dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sangat beraneka ragam tersebut. Tidaklah cukup bagi seorang guru untuk hanya menggantungkan diri pada satu strategi pembelajaran saja.

Berdasarkan pengalaman mengajar selama ini, proses belajar mengajar mata pelajaran Biologi untuk kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura diketahui bahwa masih terdapat beberapa masalah yang kiranya perlu dipecahkan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran biologi dapat tercapai secara maksimal. Masalah-masalah tersebut antara lain : 1) dari sisi guru; berupa pengelolaan proses belajar mengajar yang terkesan biasa saja, kurang sistematis, intensitas tugas kelas yang kurang dan guru kurang menstimulus aktivitas belajar murid sedangkan 2) dari sisi murid antara lain; banyak murid kurang aktif dalam proses belajar mengajar dengan ciri-ciri; kurang bahkan tidak mengajukan pertanyaan dari materi yang diajarkan, tidak memberikan jawaban atas pertanyaan guru, bahkan bermain dengan sesama rekannya secara sembunyi-sembunyi.

Salah satu pokok bahasan dalam pelajaran biologi kelas XII MIPA 2 SMA yang mengalami masalah dalam proses pembelajarannya adalah tentang ”Hereditas pada Manusia” pada konsep Mekanisme Pewarisan Sifat. Hereditas merupakan pewarisan sifat /karakter dari suatu individu kepada keturunannya. Dalam kenyataannya, materi tentang pola-pola hereditas cukup sulit untuk dipahami siswa karena proses yang terjadi cukup rumit dan perlu imajinasi tinggi untuk mengerti konsep-konsep di dalamnya. Hal ini membuat siswa kurang memahami materi “Hereditas pada Manusia” dengan baik dan menyebabkan mereka menganggap sebagai konsep untuk dihapal saja.

Nilai-nilai yang didapat siswa setelah dilakukan uji kompetensi kurang memuaskan. Hal ini dapat disebabkan karena siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Hak cipta ada pada Penulis PTK 3 Lokasi file: hariprasetyo.org Oleh karena itu pengalaman belajar harus benar-benar disusun oleh guru dengan mengeksplorasi potensi siswa agar siswa mampu mengatasi faktor kesulitan belajar untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar yang dibutuhkan. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi siswa di sekolah adalah dengan menggunakan metode pembelajaran role playing yang dikondisikan kearah munculnya berbagai pemikiran alternatif oleh siswa dan mengatasi konsep-konsep yang rumit dan abstrak. Role play dikenal juga dengan bermain peran, peran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian perasaan, ucapan dan tindakan. Peran merupakan suatu pola hubungan unik yang ditunjukkan seseorang kepada orang lain. Peran seseorang dalam kehidupan biasanya dipengaruhi oleh faktor bawaan dan bagaimana persepsi orang tersebut tentang dirinya dan orang lain di lingkungannya. Oleh sebab itu agar dapat berperan dengan baik, diperlukan pemahaman terhadap peran yang akan dilakukan.

Menurut Suhariyanti (2006), pemahaman terhadap peran tidak terbatas pada apa yang yang menggejala dalam tindakan, melainkan pada penentunya, yakni perasaan, persepsi dan sifat. Memahami yang tidak tampak tidaklah mudah, dua orang yang memiliki perasaan yang sama bisa saja mempunyai prilaku yang berbeda. Maka bermain peran dapat membantu individu untuk memahami perannya sendiri dan peran yang dimainkan orang lain seraya mengerti perasaan, sikap dan nilai yang mendasarinya.

Secara sederhana, bermain peran merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui peragaan tindakan. Prosesnya adalah suatu masalah diidentifikasi,diuraikan, diperankan dan selanjutnya didiskusikan. Untuk itu, sebagian siswa bertindak sebagai pengamat. Dalam berinteraksi dengan orang lain, seseorang pemeran harus dapat menghayati perannya dengan baik sesuai dengan tema masalah yang dipilih untuk diperagakan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, maka secara spesifik masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah penggunaan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep hereditas manusia di kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura semester I tahun pelajaran 2015-2016?

C. Cara Pemecahan Masalah

Dengan menggunakan metode role playing dalam pokok bahasan Hereditas pada Manusia, maka diharapkan ada peningkatan hasil belajar Biologi Siswa Kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura semester I tahun pelajaran 2015-2016.

D. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dianggap berhasil jika ketuntasan belajar 75% dengan KKM 70,00.

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Tujuan Umum Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran biologi sehingga menjadi lebih bermakna.

2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran biologi pada pokok bahasan Hereditas Manusia siswa kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura pada semester I tahun pelajaran 2015 – 2016 melalui metode role playing sebagai media pembelajaran.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Dengan menggunakan metode role playing dalam pokok bahasan Hereditas pada Manusia, maka siswa mendapatkan pembelajaran bermakna dan konsep yang jelas tentang pokok bahasan tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa, dapat memantapkan pemahaman tentang konsep pemecahan gamet pada hereditas manusia

b. Manfaat bagi guru, dapat dijadikan alternatif dalam memilih pendekatan pembelajaran Biologi yang dapat meningkatkan hasil belajar Biologi pada pokok bahasan hereditas Manusia.

c. Manfaat bagi sekolah, memperoleh bahan acuan dalam upaya meningkatkan pendidikan dan pengajaran melalui peningkatan proses belajar mengajar di kelas.

d. Manfaat bagi perpustakaan, dapat menambah koleksi hasil penelitian guru yang masih sangat kurang.

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. KAJIAN TEORI

1. Teori Belajar

1.1. Hasil Belajar

Proses Pembelajaran mengandung dua unsur penting, yaitu: proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar yang di maksud disini adalah hasil belajar Biologi. Menurut Nana Sudjana (2004) belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. Sedangkan berdasarkan penelitian Kolb (1984), belajar merupakan proses pengetahuan untuk mengetahui penciptaan transformasi dalam pengalaman.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

2. Metode Role Playing

Role Playing atau bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan (educational games) yang dipakai untuk menjelaskan perasaan, sudut pandangan, dan cara berpikir orang lain (membayangkan diri sendiri seperti dalam keadaan orang lain). Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.

Kelebihan metode Role Playing, melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama. Kelebihan metode role palying dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. 2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda. 3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan. 4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. Menurut Usman (1995) kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya ketertarikan dan perhatian siswa dalam belajar. Salah satu metode belajar yang bisa menarik minat siswa adalah metode Role Play. Dalam metode Role Play, pemecahan masalah tidak hanya berasal dari orang tertentu seperti guru, tetapi juga bisa muncul reaksi orang lain terhadap masalah yang tengah diperankan.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran adalah arahan penalaran untuk dapat sampai pada pemberian jawaban sementara masalah penelitian yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, kerangka pemikiran dalam penelitian tindakan kelas sangatlah diperlukan. Untuk lebih memperjelas kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dilihat skema di bawah ini :

Siklus I: Menggunakan metode role playing

Menggunakan pembelajaran dengan metode role playing diduga melalui metode pembelajaran dengan role playing dapat meningkatkan hasil belajar Biologi

Siklus II: Menggunakan metode role playing jika belum meningkatkan hasil belajar biologi dilanjutkan ke siklus III.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini di laksanakan di SMA Negeri 1 Gapura, dengan obyek siswa kelas XII MIPA 2. Di SMA Negeri 1 Gapura tidak ada kelas unggulan, oleh sebab itu seluruh siswa dalam kelas tersebut memiliki kemampuan yang relatif berbeda, terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Penelitihan Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015-2016 bulan Oktober sampai Nopember. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus.

B. Subjek Penelitian

Pada penelitian yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang.

C. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan 2 siklus , di mana antara siklus I dengan siklus II merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Ini berarti pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I. Prosedur tindakan yang akan dilakukan mengikuti model “Kemmis and MC. Taggart“ yang terdiri atas 5 komponen, yaitu: (1) permasalahan; (2) perencanaan; (3) pelaksanaan; (4) observasi; dan (5) refleksi, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.

SIKLUS I

a. Perencanaan meliputi: 1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah. 2) Merancang perangkat pembelajaran. 3) Membuat rencana pembelajaran. 4) Membuat lembar pengamatan siswa.

b. Pelaksanaan meliputi: 1) Siswa berkelompok secara tertip ruangan yang luas 2) Siswa secara aktif melaksanakan Role Play 3) Siswa menunjukkan kegembiraannya dalam mengikuti pembelajaran.

c. Observasi meliputi: 1) Guru mengamati proses pembelajaran. 2) Guru mencatat keaktifan siswa dalam melakukan Role Play 3) Guru menilai hasil evaluasi secara individual.

d. Refleksi Siswa memperbaiki hasil evaluasi untuk perbaikan pada siklus II.

SIKLUS II

a. Perencanaan meliputi: 1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan hasil Refleksi siklus I. 2) Merancang perangkat pembelajaran. 3) Membuat rencana pembelajaran. 4) Membuat lembar pengamatan siswa.

b. Pelaksanaan meliputi: 1) Siswa berkelompok di ruangan terbuka. 2) Siswa secara aktif mengikuti pembelajaran. 3) Siswa melaksanakan mengikuti pelajaran dengan gembira. 4) Siswa memahami cerita dan peran masing-masing

c. Observasi meliputi: 1) Guru mengamati proses pembelajaran. 2) Guru mengevaluasi program pembelajaran dengan metode Role Play. 3) Guru mengevaluasi siswa dengan mengadakan post test . Refleksi Hasil evaluasi siswa digunakan untuk melihat terjadi peningkatan nilai belajar siswa.

E. Teknik dan Alat Pengumpul Data

Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Data tentang pelaksanaan pembelajaran aktif (situasi belajar mengajar) pada saat dilakukannya tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. (2) Data tentang peningkatan hasil belajar yang diambil dari tes dibandingkan dengan hasil tes pada kelas lain.

E. Analisis Data

Analisis statistik deskriptif dilakukan pada setiap akhir siklus, sedangkan analisis statistik inferensial dengan t-tes dilakukan pada akhir siklus kedua yang bertujuan untuk membandingkan; (1) tingkat motivasi belajar pada siklus pertama dan siklus kedua, dan (2) membandingkan hasil belajar Biologi siswa pada siklus pertama dan siklus kedua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar Biologi siswa terjadi perubahan ke arah peningkatan secara signifikan atau tidak.

F. Jadwal Penelitian

No.

Uraian Kegiatan

Bulan

Oktober 2015

Nopember 2015

1

2

3

4

1

2

3

4

1.

Perencanaan Peneleitian

x

2.

Pelaksanaan Penelitian

x

x

x

x

3.

Penyusunan laporan hasil penelitian

x

x

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pra siklus menunjukkan bahwa banyak siswa yang pasif. Adapun persentase siswa yang aktif dalam pembelajaran mulai dari pra siklus, siklus 1 dan dan siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Aktivitas Belajar Siswa

No.

Aktivitas Belajar Siswa

Persentase Keaktifan(%)

Pra siklus

Siklus 1

Siklus 2

1.

Membaca konsep sebelum pembelajaran

30

50

80

2.

Keaktifan dalam kelompok

45

55

95

3.

Keaktifan dalam mengemukakan pendapat

30

60

80

4.

Perhatian dalam mengikuti pelajaran

35

65

90

5.

Keaktifan dalam mengajukan pertanyaan

25

50

80

6.

Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan latihan

30

70

100

Rata-rata

32,5

58,3

87,5

2. Data Hasil Belajar

Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Pra siklus: Penguasaan materi Biologi sebelum diadakan perbaikan pembelajaran (pra siklus) dan siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah 15 dari 32 siswa atau 47% dan yang tidak tuntas adalah 17 dari atau 53%; Pada siklus I siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah 21 dari 32 siswa atau 66% dan yang tidak tuntas adalah 11 dari 32 siswa atau 34%; Pada Siklus II, Siswa yang tuntas dalam pembelajaran sebanyak 30 dari 32 siswa atau 94% dan yang tidak tuntas adalah 2 dari 39 siswa atau 6%. Berdasarkan hasil penelitian Siklus I dan Siklus II, maka hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa, penerapan metode role playing dapat meningkatkan prestasi belajar Biologi pada materi Hereditas pada Manusia siswa Kelas XII MIPA-2 SMA Negeri 1 Gapura, Semester I Tahun Pelajaran 2015/20016.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa ada perubahan dalam motivasi belajar dan hasil belajar siswa di kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura Sumenep mulai dari pra siklus, siklus 1 hingga siklus 2. Peningkatan aktivitas dalam mengikuti dan keaktifan dalam pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan motivasi dalam pembelajaran melalui metode role playing. Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya ketertarikan dan perhatian siswa dalam belajar. Salah satu metode untuk meningkatkan minat dan ketertarikan siswa dalam belajar adalah dengan metode role palying.

Berdasarkan data aktivitas belajar dapat diketahui bahwa keaktifan siswa sebelum/pra siklus menunjukkan hanya 32,5% setelah digunakan metode role playing meningkat menjadi 58,2% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 87,5% pada siklus 2. Pada akhir siklus 2 aktivitas belajar meningkat dan tegolong pada kategori tinggi sebagaimana yang dimodifikasi dari Hake dalam Collete dan Philip (2005:32) yang menyatakan aktivitas belajar siswa pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Aktifitas Belajar Siswa

Persentase

Kategori

90,00—100,00

Sangat Tinggi

75,00—89,99

Tinggi

55,00—74,99

Sedang

30,00—54,99

Rendah

00,00—29,99

Sangat rendah

Sumber: Dimodifikasi dari Hake dalam (Collete dan Philip , 2005:32)

Adapun dari hasil belajara siswa diketahui bahwa dengan melalui metode role playing pada pada penelitian ini diketahui bahwa hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan mulai sebelum siklus hingga akhir siklus 2. Pada pra siklus siswa yang tuntas hanya 15 dari 32 siswa atau 47% dan yang tidak tuntas adalah 17 dari atau 53%; Pada siklus I siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah 21 dari 32 siswa atau 66% dan yang tidak tuntas adalah 11 dari 32 siswa atau 34%; Pada Siklus II, Siswa yang tuntas dalam pembelajaran sebanyak 30 dari 32 siswa atau 94% dan yang tidak tuntas adalah 2 dari 39 siswa atau 6%.

Peningkatan hasil belajar ini relevan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa yang juga meningkat. Peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran baik meliputi kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran melalui kegiatan membaca konsep sebelum pembelajaran, keaktifan dalam kegiatan kelompok, keaktifan dalam mengemukakan pendapat, perhatian dalam mengikuti pelajaran, maupun keaktifan dlam mengerjakan tugas dan latihan memepengaruhi hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui metode role palying.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data penelitian dan pembahsan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Melalui metode role playing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura pada tahun pelajaran 2015/2016.

2. Aktivitas belajar siswa pada materi hereditas manusia melalui metode role playing kelas pada kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura pada tahun pelajaran 2015/2016 tergolong tinggi.

3. Melalui metode role playing terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gapura pada tahun pelajaran 2015/2016.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah penelitian tindakan kelas ini dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Metode role playing ini dapat digunakan pada pembelajaran materi yang lain selain hereditas manusia.

2. Penelitian ini hendaknya dapat dikembangkan menjadi penelitian eksperimen sehingga diperoleh dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode role playing terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

DAFTAR RUJUKAN

Colleta dan Phillips. 2005. Interpreting FCI Scores: Normalized Gain, Preinstruction Scores, and Scien-tific Reasoning Ability. American Association of Physics Teachers. Vol. 73 No. 12, 1172-1182.

Hake, R. 1999. Assessment of Student Learning in Introductory Science Courses. (Online). (http://www. physics.indiana.edu/~sdi/Analyzing Change-Gain.pdf, diakses pa-da 22 Januari 2015; 06.54 WIB).

Usman, M. U. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Trianto, 2001. Panduan Lengkap PTK (Teori dan Praktik). Jakarta: Prestasi Pustaka

Saminanto, 2010. Ayo Pr

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post