Ela Komala

Ela Komala seorang Ibu dari dua orang putra/putri, lahir dan besar di Kota Bandung. Semasa kecil bersekolah di SDN Padasuka 6. Setelah lulus masuk ke SMPN Cicad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku dan Dia di Curug Malela

Aku dan Dia di Curug Malela

#TantanganGurusiana_hari ke-28

Aku dan Dia di Curug Malela

(versi 2)

Pulang dengan membawa hati sedikit gundah dan resah adalah hal wajar. Ketika harapan yang kunanti tak kunjung datang. Aku menapaki tangga bertopang bambu. Ada seribu tangga mungkin jika kuhitung saking banyaknya jejak harus kutapak.

Bersahabat dengan Sinta tak kusesali, namun pertemuan dengan Raka sungguh membuatku sedikit menyesal. “Bruk!” tiba-tiba benda jatuh tepat di depanku, persisnya di hadapan tangga yang akan kupijak.

“Hm… makanya jangan melamun kalau jalan, bagaimana jika terantuk batu? pasti sakit rasanya!”. Suara tak asing pun nyelonong terdengar lantang.

“Kamu! dasar tukang mengagetkan orang, kenapa sih usil banget?” jawabku tak kalah lantang. Aku menggeserkan posisi sukun yang menghalangi laju kakiku dan hendak meneruskan langkah menaiki tangga kembali untuk segera meninggalkan curug Malela.

“Frustasi saja sombong, apalagi kalau happy end…”.

“Duk!” aku melanjutkan kalimat yang belum selesai dengan pukulan di dadanya. Dia hanya tertawa ngakak sembari jalan di belakangku. Dan menenteng sukun yang entah dari mana tiba-tiba saja makhluk ini datangnya.

“Oh Tuhan, andai saja Raka yang selalu hadir tiap saat kubutuhkan, bukan Dia. Tentunya dengan tangan terbuka aku akan menerimanya”. Gumamku, dalam hati tentu saja.

“Masih saja melamun, orang yang dinanti sudah kembali kok kamu tak mensyukuri?” Dia melanjutkan tegurannya. Begitu selalu setiap aku pergi ke curug ini. Sekarang tak pernah sendiri, bagai misteri Dia selalu datang menghampiri. Aku bahkan sering mengusirnya, namun Dia tetap saja bebal menemaniku sampai aku pulang dalam penantian yang tak berujung.

Setelah hampir 5 tahun Raka tak memberi kabar, aku tah pernah kehilangan akal. Kulayangkan di berbagai medsos, status berbagai versi dan pertanyaan. Dengan harapan Raka tergerak hatinya untuk kembali ke janjinya sesuai tulisan di curug Malela. Namun sayang, harapan itu tetap saja tak kunjung datang. “Oh Raka! bukan aku tak mau setia, namun kehadiranmu membuatku gelisah", apalagi jika kedua orang tuaku bertanya, kelu sudah mulut ini untuk menjawab. "Aku takkan lelah menunggumu, bahkan sampai nafasku hilang ditelan bayu. Sungguh!”

Keadaan di desaku kini berbeda, ada banyak pembangunan dan kemajuan. Sepanjang jalan yang dulu hancur, becek dan banyak batu, kini beraspal hitam keabu-abuan. Namun adat, budaya, dan kebiasaan lama memang tak bisa berubah dengan cepat. Melihat anak gadis berusia di atas 25 tahun dianggap tabu jika belum menikah.

Aku bukan menyerah, baktiku pada orang tua adalah utama. Jika saja kau membaca cerpenku ini Raka, maafkanlah aku. Besok akan menerima lamaran seorang yang senantiasa menemaniku selama setahun ini. Dia yang tak pernah bergeming walau kutolak berkali-kali. Dia yang mirip denganmu, tapi bukanlah dirimu. Aku percaya pilihan orang tua takkan menyesatkanku. Aku pun percaya, walau dia bukanlah Raka, Dia akan mampu menjadi imamku kelak menuju surga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeennn... Yuk, ah kita ke Curug Malela lagi.

23 Jul
Balas

hayu Teh.. jalanna sae ayeuna mah... benten sareng kapungkur

24 Jul

hatur nuhun atas komentnya

24 Jul

Hanjakal kamari teu ka curug malela nya Bu Ela.... tp mungkin dgn cerita itu cukup mengigatkan...

24 Jul
Balas

Leres Kang.... eta pisan, kerinduan sedikit terobati

26 Jul



search

New Post