Ela Komala

Ela Komala seorang Ibu dari dua orang putra/putri, lahir dan besar di Kota Bandung. Semasa kecil bersekolah di SDN Padasuka 6. Setelah lulus masuk ke SMPN Cicad...

Selengkapnya
Navigasi Web
HANTU IKAN
#TantanganGurusiana_hari ke-48

HANTU IKAN

Part 1

Ikan merupakan makanan favoritku, bagaikan sumber makanan pokok jika lama tak mengonsumsi ikan, seolah aku tersugesti lemas dan merasakan tak seimbang. Salah satu protein yang baik bagi kesehatan tubuh ini mengandung nutrisi yaitu asam lemak omega-3 DHA dan EPA. Selain itu, ikan memiliki sedikit lemak jenuh, protein yang tinggi, vitamin D, kalsium, yodium dan berbagai nutrisi penting. Namun bukan karena manfaat makan ikan sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan otak, tetapi karena sejak kecil aku memang lebih banyak diberi ikan dibanding daging atau lauk jenis lainnya.

Suatu hari aku menginap di rumah mertuaku, dibawa serta juga anakku yang baru satu, lengkap dengan suami yang bekerja di swasta dan searah dengan rumah mertuaku di Gegerkalong. Ibu mertuaku yang sangat baik itu memang pengertian. Selalu menyiapkan makanan pavoritku ikan. Seperti hari ini, dengan ramah beliau menunjukkan ikan yang rapi ditutup saji khusus disiapkan untukku. Dengan cukup sekali lirik aku sudah bisa membayangkan posisi ikan di dalamnya walau tertutup rapat. Selesai mencuci pakaian, aku sudah tak tahan dengan perut keroncongan. Maka dengan sigapnya kulahap ikan yang tadi ditunjukkan ibu mertuaku. Kebiasaan juga aku makan digado seperti sero (berang-berang). Hampir ludes kusantap 3 ekor ikan (kecil sih…) kusisakan sedikit ekornya di piring yang nyaris kosong. Lalu dengan rapi pula kututup lagi tudung sajinya.

Saat makan malam pun tiba, kami semua sudah berkumpul di ruang makan tengah. Mertuaku, ketiga adik iparku, dan suamiku lengkap tentu saja hadir saat makan malam. Segera saja nasi, lauk, sayur, sambal, serta lalapan dipindah posisi ke bawah untuk makan secara lesehan. Lalu piring, sendok, gelas, dan perlengkapan termasuk garnis sudah disiapkan. Bapak mertuaku mengajak doa bersama sebelum mulai makan. Namun tiba-tiba ibu mertuaku nyeletuk dengan lantang: “Lho, Pak! Pasti ada jurig lauk (hantu ikan), coba tengok ini piring tadi berisi 3 ekor ikan, sekarang tinggal separoh ekornya pula”. Pipiku merona merah bukan karena marah atau malu menghabiskan ikan, namun karena gelarku kini bertambah selain sero (berang-berang), sekarang ditambah jurig lauk (hantu ikan).

#TantanganGurusiana_hari ke-48

Oleh. Ela Komala

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ha..ha..ha..julukan yg kereeen,Bu. Hantu ikan....tulisan yg bagus,Bu.

14 Aug
Balas

terima kasih say.... malu sih tapi kesukaan tak bisa dihalang....ha ha ha

14 Aug

Haha jangankan ikan goreng diping bapak mertua, ikan hibup cuma dipanggang diatas tungu juga amblas sma jurig lauk hehe keren

13 Aug
Balas

Tul betul.. ikan mentah asal panas juga suka wk wk wk... sangat mengerti aku deh pkoknya thank'u

14 Aug

Hantu ikan berkepala hitam .. hehehe .. semangat Bun, kreatif ide tulisannya

13 Aug
Balas

heu heu.. makasih banyak.. tul betul...

14 Aug



search

New Post