Ela Rahmah Laelasari

Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Islam Assyafi'iyah 04 Pondok Gede Bekasi. Berasal dari rangkasbitung, saat ini berdomisili di Jakarta. Untuk lebih dek...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gara-gara  'Semalam di Malaysia'.

Gara-gara 'Semalam di Malaysia'.

Siapa yang tak kenal  dengan lagu Semalam di Malaysia ?. Bagi usia Lolita  (lolos lima puluh tahun ) seperti saya ini tidak akan asing dengan lagu ini. Untuk pertamakalinya pada tahun 1979 ketika itu masih  Kelas 5 Sekolah Dasar, usia sekitar 11 tahun-an, saya mendengar lagu ini. Adalah seorang vokalis wanita asal Cianjur yang mendendangkan lagu ini dalam sebuah Festival Lagu Solo  (saya lupa nama festival itu ) tingkat Jawa barat. Bertempat  di Bogor tepatnya di Wisma Goodyear adalah tempat ketika itu saya dan teman-teman yang tergabung dalam vocal grup El-kid dari Cianjur turut juga dalam lomba itu sebagai peserta lomba vocal grup ( zaman sekarang disebut   girl band / boy band).  Teh Wida, begitulah  kami anak-anak El-Kid memanggilnya kepada vokalis cantik yang bersuar emas itu.

Lagu karangan Syaiful Bachri, yang dinyanyikan oleh Said Efendy ini merupakan lagu ever green. Dengan irama yang melow, lagu ini mengisahkan tentang seorang pengembara Indonesis di Malaysia. Ketika pulang dari perantauan ia kehilangan kekasih hatinya yang  telah sama-sam berjuang. Ia hampa , kehilangan , dan merasa sebagai pengembara yang hina.

Sebab lagu inilah, saya sering membayangkan Malaysia. Walaupun satu rumpun dengan Indonesia yaitu rumpun Melayu, tentunya adat istiadatnya tak berbeda jauh. Namun ada satu hal yang menarik hati saya yaitu logat bahasanya. Logat khas Malaysia seperti suara diserial Upin Ipin kini, membuat gemes. Dihati kecil   terbersit angan-angan   berkunjung kesana. Tahun terus berganti rasa ingin berkunjung itu semakin membara, apalagi ketika sepasang Menara Kembar Petronas berdiri dengan megah dan dinobatkan sebagai Menara Tertinggi di dunia pada tahun 1998-2004. Sebelum dilampaui oleh Burj Kalifa dan Menara Taipe 101. keinginan itu bertambah tinggi ketika melihat beberapa teman dan  sanak saudara   sudah berfoto di menara itu.

Angan-angan hanyalah tinggal angan-angan saja. Syarat untuk pergi ke Malaysia seperti ongkos pesawat , penginapan, dan lain-lainnya sama sekali belum  terbayang. Di hati kecil berketetapan  bahwa suatu saat saya akan sampai ke Malaysia. Saya percaya jika seseorang sudah ber azzam (berketetapan hati) maka selanjutmya sebagai hamba Allah  adalah  berserah diri pada-Nya. Penantian itu akhirnya berujung. Tepat di bulan Oktober 2018 berkat-Nya sampailah saya dan 4 orang teman  mendarat di Bandara Internasional kuala Lumpur. 

 

Setelah tiba di Bandara Internasioanal Kuala Lumpur, tak henti-hentinya mengucap syukur, dalam hati berkata “ akhirnya... bisa juga sampai kesini”. Tak henti-henti saya berdecak kagum setelah melihat kedaan bandara yang begitu luas. Bandara ini didesain oleh seorang arsitek Jepang, Kisho kurokawa, dengan menggunakan konsep Bandar udara di tengah hutan, hutan dalam bandara, yang dikelilingi oleh pohon-pohon penghijauan.

 

Kami berangkat dari Jakarta ber lima. Tiga orang termasuk saya baru pertamakali bepergian ke luar negeri sedangkan yang 2 orang lagi sudah sering bepergian ke luar negeri. Salah satu teman kami yang paling sering ke luar negeri kami pilih sebagai Tour Leader.  Semua tiket dan penginapan dialah yang mengurusnya. Kami ber empat terima beres saja.

(Bersambung)

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantuul

20 Jun
Balas

Hatur nuhun.bu neneng.

21 Jun

Wow, Akhirnya kesampesn juga. Keren bingit Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

09 Jun
Balas

Iya, hehe. Terimakasih bu vivi.. sukses dan berkah juga buat ibu

09 Jun

Mantap bu. bisa jalan-jalan.

30 Jun
Balas

Mantap..ikut senang membacanya,apalagi di bandara KL dan petronas tower...untung gak ilang ya .he.he..lanjut ceritanya

24 Jun
Balas

Gak hilang pak Eko, kan pake alarm Hehe. Terimakasih sudah mampirm

01 Jul

Alhamdulillah, Allah mendengarkan keinginan hambaNya

08 Jun
Balas

Alhamdulilaah bu Defi. Terimakasih sudah berkunjung. Salam literasi

08 Jun

Saya follow Bu Ela.

28 Jun
Balas

Alhamdulillaah, terimakasih bu. Sy jg sudah follow ibu Eni.

01 Jul

Keren bu. Luar biasa pengalamannya. Salam literasi.

08 Jun
Balas

Terimaksih Bu Nelfi, telah berkunjung. Salam literasi

08 Jun

Keinginannya tercapai. Keren kisah perjalanannya bu. Dttunggu kelanjutannya

24 Jun
Balas

Terimakasih pak Basri. Siap

01 Jul

Terimakasih pak Basri. Siap

01 Jul

Wah, keren keren .. Bu, sudah bisa sampai ke Malaysia. semoga happy, semua.

24 Jun
Balas

Aamiin. Terimskasih Pak Pujar

01 Jul

Wah, keren Bu, sudah bisa jalan-jalan ke Malaysia. semoga happy, semua.

09 Jun
Balas

Terimakasih pal Supardi. Alhamdulillaah pak.

09 Jun

Wah keren banget ibu, senengnya bs jalan2 bersama teman2..cari pengalaman yg mengasyikkan...sukses sll nggih

25 Jun
Balas

Wah keren banget ibu, senengnya bs jalan2 bersama teman2..cari pengalaman yg mengasyikkan...sukses sll nggih

25 Jun
Balas

Terimakasih Ibu Titik. Do'a yg sama buat ibu.

01 Jul



search

New Post