Ela Rahmah Laelasari

Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Islam Assyafi'iyah 04 Pondok Gede Bekasi. Berasal dari rangkasbitung, saat ini berdomisili di Jakarta. Untuk lebih dek...

Selengkapnya
Navigasi Web
Si Kecil Yang Peduli. Menulis Hari Ke -16

Si Kecil Yang Peduli. Menulis Hari Ke -16

Hari ini saya tertarik pada seekor binatang kecil dan menggigit. Sekitar tahun 1990-an seorang penyanyi cilik menyanyikan lagu tentang binatang kecil ini . Dalam lagu itu ia bertanya pada binatang ini apakah bila ia didalam tanah tak takut cacing ? ,tidak takut kegelapan ?, dan tidak takut setan?. Ya, dialah semut. Hari ini saya melihat banyak sekali semut diatas meja makan, karena banyak makanan manis disekitar, jadinya teringat pada lagu itu.

Semut menurut Wikipedia adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Semut memiliki lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni. Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadang kala disebut "superorganisme" karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Allah menciptakan makhluk tidak ada yang sia-sia. Semua makhluk memilliki manfaatnya masing-masing.Dari semut manusia dapat belajar tentang kekompakkan, manajemen, silaturrahim, gotong royong, dan banyak lagi.Semut, diabadikan dalam salah satu surat dalam Al-qur'an ( An-naml ).Dikisahkan, ketika nabi Sulaeman sampai pada lembah semut, seekor semut berkata begitu melihat Sulaeman, "semut-semut masuklah kedalam sarang kalian agar kalian tidak diinjak oleh Sulaeman dan bala tentaranya karena mereka tidak menyadarinya."( An-naml : 18 ). Selanjutnya, Nabi Sulaeman tersenyum lalu tertawa karena mendengar perkataan semut itu. ( An-Naml: 19). Nabi Sulaeman adalah nabi yang diberi mukjizat mengerti bahasa binatang.

Mungkin para pembaca juga sering memperhatikan para semut itu bila berjalan, mereka tidak mencar kemana-mana, namun beriringan rapi, iya kan ?. Jadi malu sama semut, terkadang manusia susah menjaga ketertiban, misalnya budaya antre. Mengapa semut serba tertib ? Karena mereka patuh terhadap satu komando. Yaitu komando sang ratu. Mereka menuruti aturan yang sudah ditetapkan pemimpinnya. Selain itu mereka juga memiliki kerjasama yang baik. Karena mereka hidup berkoloni , selain itu pula mereka makhluk yang tidak egois, contohnya, mereka bahu membahu mencari makanan.

Perilaku baik dari siapapun bahkan sekalipun dari binatang tak ada salahnya ditiru. Berbicara tentang semut, jadi teringat peribahasa yang diajarkan guru Bahasa Indonesia yaitu ada gula ada semut. Peribahasa ini mengandung banyak makna. Salah satunya adalah orang akan tertarik datang ke tempat yang menjanjikan kesejahteraan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, paparan yang mengingatkan. Keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

30 May
Balas

Terimakasih bu vivim sukses dan berksh juga untuk bu vivi

30 May

Kereeeennnnn....

30 May
Balas

Suwuun..jeeeng.

30 May



search

New Post