Ela Vera Rahmawati

Diangkat menjadi CPNS pada tahun 2006 di SMP Negeri 8 Banjar Kota Banjar Provinsi Jawa Barat sampai sekarang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
FENOMENA HUJAN

FENOMENA HUJAN

Tantangan Hari Ke-16

#Tantangan gurusiana

​Tepat jam 16.00 di Hari Rabu hujan mulai turun. Berharap hujan reda, akhirnya kembali ke rumah sambil membereskan baju yang baru saja diangkat dari jemuran.

Ternyata bukannya reda, hujan malah semakin kencang.

Namun ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 16.15, maka dengan segera kubulatkan tekad untuk menjemput si kecil di sekolah. Khawatir nanti telat, sehingga si kecil harus menunggu lama.

Hujan saat itu sangat deras dibarengi dengan angin kencang.

Terlihat jalananpun sangat lengang, bisa dihitung jari kendaraan yang berlalu-lalang.

Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya mengucapkan istigfar. Baru pertama kali melihat fenomena hujan seperti ini. Perasaan takut, ngeri serta cemas bercampur menjadi satu. Namun perasaan itu hilang seketika demi melihat pemandangan yang berbeda di sekolah si kecil.

Terlihat anak-anak sangat riang gembira mandi air hujan, bukan hanya anak laki-laki namun anak perempuan juga ada,walaupun jumlahnya sangat sedikit. Tidak ada kecemasan yang terpancar, bahkan mereka sangat menikmati kondisi itu.

Ku lihat tidak ada buah hatiku di Sana, ternyata mereka berkumpul bersama gurunya.

Pantesan saja aman, ga ada yang turun hujan-hujanan,batinku.

Setelah pamitan, kami langsung pulang.

Hujan masih turun dengan derasnya,sehingga kupacu kendaraan dengan perlahan, sambil terus berdzikir dan berdoa. Namun si kecil asyik saja bercerita mengomentari jalan-jalan yang dilalui.

Setelah diingatkan barulah tersadar.

Dengan segera menengadahkan tangan seraya berdoa: Allahumma sayyiban nafi'an (Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat).

Hari Kamis, pagi hari seperti biasa berangkat ke sekolah, sepanjang jalan terlihat pemandangan yang memilukan. Banyak pohon pisang yang rubuh, baru saja melaju beberapa meter terlihat pohon kayu yang tumbang dengan akar-akarnya tercabut dari tanah. Tak jauh dari situ terdapat tumpukan baja ringan, kata masyarakat itu berasal dari atap rumah warga yang terbang.

Belum lagi kabel listrik yang jatuh ke tanah karena tertimpa pepohonan berat.

Hari ini disuguhi dengan pemandangan yang menggetarkan jiwa.

Tidak ada yang patut kita sombongkan di dunia ini : harta, tahta, dan jabatan hanyalah titipan Allah.

Karena ketika Allah berkehendak semuanya untuk kembali kepadaNya, maka akan dengan mudah terjadi: kapanpun,dimanapun dan dengan cara apapun.

Kita hanya bisa berdoa mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan perlindungan kepada kita, keluarga dan lingkungan dari segala bencana.

Aamiin...

Banjar, 30 Januari 2020

Rumah 15.35

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dan aku baru bisa posting ke Gurusiana jam 23.06 say .. Harap2 cemas, akankah aku ngawali dari nol lagi?Alhamdulillah

30 Jan
Balas



search

New Post