Ela Vera Rahmawati

Diangkat menjadi CPNS pada tahun 2006 di SMP Negeri 8 Banjar Kota Banjar Provinsi Jawa Barat sampai sekarang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

FOBIA 'SEPATU'

Tantangan hari ke-8

#Tantangan gurusiana

 

"Haduh, gening tos bade jam 4", ucapku lirih tatkala melihat jam dinding di ruang tengah sudah menunjukan jam 15.45. 

 

Segera kuraih ponsel yang bertengger di lemari. 

Mencari menu "kontak", menuliskan nama pada kolom pencarian. Langsung ku tekan tombol telepon, memilih sim2.

Tak lama kemudian terdengar suara si manis  dengan merdunya mengatakan "maaf,  telepon yang anda hubungi tidak dapat menerima panggilan".

Haduh gawat nih, sesaat ku termenung.

Kembali kutatap layar ponsel dengan penuh semangat tatkala nama seseorang terlintas dalam benakku. 

Segera ku cari namanya, dan...

Tut...Tut...Tut...Ada asa yang tinggi saat kudengar suara itu. 

 

"Assalamualaikum", terdengar suara di seberang telepon. 

Alhamdulillah,  gumamku dalam hati. 

Dengan segara kujawab salamnya, 

"Waalaikum salam, Bu, bade nganterkeun Diaz moal ka les, tiasa teu pami faza nebeng?"

 

"Bade, kaleresan abi ayeuna bade neang de shafa, soalna nuju aya di gedung dakwah, saurna mah diajar di luar sakola. Muhun engke faza dicandak ku abi."terdengar suara Bu Elin yang begitu menentramkan hatiku pada saat itu. 

 

"Hatur nuhun sateuacana, keun engke uihna mah wios diaz ngiring sareng abi, insyaAllah jam lima mah abi tiasa ngajemput". Terangku kemudian. 

 

Betapa longsongnya hatiku tatkala urusan penjemputan anak dari sekolah dan pengantarannya ke tempat les sudah tuntas dan beressss...berkat ada pertolongan teman yang memang anakknya bersekolah di SD dan tempat les yang sama dengan anakku. 

 

Akhirnya kulanjutkan kembali pekerjaan yang sempat tertunda.

Demi mengejar dead line besok, pagi hari yang tidak akan pernah ada tawar menawar. 

Dalam waktu tiga jam akhirnya pekerjaanku tuntas setelah semua anggota badan berusaha dan bekerja keras saling bahu membahu.

Ku tatap kembali lembaran-lembaran angka yang ada dihadapanku. 

Meneliti dengan jeli setiap rumus yang tercantum dalam layar laptop, takut kalau ada kesalahan dalam perhitungan. 

Gawat surawat kalau sampai terjadi kesalahan, bisa-bisa diri ini diserbu banyak pendemo, He.... He.... 

 

Begitu jam dinding mengarahkan jarum panjangnya ke angka delapan dan jarum pendek nongkrong di antara angka empat dan lima, dengan segera kutancap gas menuju ke tempat tujuan. 

Ketika sampai terlihat dua orang anak laki-laki yang menggunakan seragam putih merah sedang asyik menyeruput minuman dingin. 

Dengan segera kuhampiri mereka dengan senyum terindah yang kumiliki saat itu. 

 

"Yuk, kita pulang, Diaz ikut sama Faza ya..."kataku. 

Sepanjang perjalanan mereka asyik berbincang. Entah temanya apa saat itu,  namanya anak mungkin seputar dunia mereka. 

"Alhamdulillah, Diaz sudah sampai, ga dianter sampai dalam rumah ya".

"Ya, Bu", jawab Diaz sambil berlalu setelah bersalaman dan mengucapkan salam. 

 

Kembali kami meneruskan perjalanan sambil asyik mendengarkan cerita faza di tempat lesnya. 

Sampailah di rumah, begitu turun entah apa yang merasuki ingatanku, refleks ku bertanya, 

"De, sepatunya mana?" 

Dengan polosnya, Faza mengatakan ketinggalan di tempat les. 

"Hah?" dengan hati yang berat aku harus putar balik menuju tempat tadi, bayangan tuk bisa istirahat pupus sudah waktu itu....

Beruntung jalanan lancar,  sehingga tidak perlu waktu lama, tujuan sudah terlihat. 

Ku tatap tempat yang sudah sunyi itu, kusisir perlahan. 

Tiba-tiba seseorang muncul dari balik pintu,  segera ku bertanya : "maaf Bu, barangkali ada sepatu?" 

"Bentar ya bu", katanya sambil pergi ke dalam ruangan.

"Yang ini bukan Bu?" sambil memperlihatkan sepatu berwarna hitam ukuran jumbo. 

"Betul Bu, terima kasih. Maaf sudah menganggu,"sambungku kembali sambil berpamitan..

 

Kedua kalinya aku harus mengulangi perjalanan yang sama dengan pemandangan yang tidak berubah,berebut kembali jalanan dengan pengendara lainnya.

 

Sejak peristiwa itu terulang kembali, kini aku punya kebiasaan baru. Tatkala sampai ke tempat jemputan anakku, dimanapun berada. 

Langsung terucap, 

 

"SEPATU"?????

 

Banjar,  22 Jan 2020

Waktu tengah hari

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepatu oh sepatu.Biasa di copot kalo gak di pake ya.Btw...itu bahasa mana ya bu?

22 Jan
Balas

Haha... Sepatu membuat perjalanan berulang

22 Jan
Balas

Keren bun....sepatuuu...

22 Jan
Balas



search

New Post