Ela Vera Rahmawati

Diangkat menjadi CPNS pada tahun 2006 di SMP Negeri 8 Banjar Kota Banjar Provinsi Jawa Barat sampai sekarang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

GURU SEBAGAI AKTOR UTAMA

Tantangan Hari Ke-79

#Tantangan Gurusiana

Masih ingatkah dengan pembelajaran di luar kelas?

Sebenarnya kita sebagai seorang guru dapat melakukan hal tersebut kapan saja sesuai dengan keperluan dan kepentingannya terutama kalau hal tersebut dianggap dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang digunakan.

Namun perlu diingat bahwa pembelajaran di luar kelas akan efektif apabila berada di bawah kendali dan bimbingan guru.

Terbayang kalau misalnya kita memberikan tugas dan pembelajaran di luar kelas, namun diluar pengendalian guru, maka alih-alih tujuan pembelajaran tercapai yang ada hanyalah canda dan tawa.

Memang ketika siswa dibawa untuk belajar di luar kelas, antusiasme akan sangat tinggi.

Namun kalau perencanaannya kurang, yang ada siswa kurang fokus dan akhirnya cape sebelum materi benar-benar tersampaikan.

Jadi ingat pada saat dulu ada program sehari belajar di luar kelas, karena memang pada saat itu perencanaan pembelajaran yang dirancang sebelumnya untuk di dalam kelas tetapi dipaksakan untuk diterapkan di luar kelas akhirnya pembelajaran kurang efektif.

Memang pada saat awal dikatakan belajar di luar kelas, siswa terlihat semangat namun ketika masuk pada jam pelajaran berikutnya semangatnya mulai kendur.

Itulah mungkin alasan dikeluarkannya konsep Merdeka Belajar.

Ketika Guru melakukan perencanaan pembelajaran di luar kelas dengan inisiatif sendiri, maka semuanya akan lebih terencana dan tentu hasilnyapun lebih efektif.

Kenapa seperti itu?

Karena dari awal memang Guru sudah mempersiapkan semuanya.

Guru membuat rencana pembelajaran dengan model, metode, media atau teknik yang disesuaikan dengan keadaan di luar Kelas.

Di sinilah adanya Power Merdeka Belajar yang ditentukan dan dirancang oleh guru sendiri.

Jadi pengelolaan kelas akan efektif apabila perencanaan yang dilakukan oleh guru sendiri tanpa adanya intervensi.

Tetapi yang perlu diingat bahwa meskipun Guru mempunyai kebebasan dan kewenangan yang luas pada saat mengelola kelas jangan menjadikan guru menjadi Pribadi yang otoriter dan sewenang-wenang.

Di tangan gurulah pembelajaran akan berjalan efektif atau tidak.

Karena walaupun keberhasilan pembelajaran ditentukan berbagai faktor, namun Guru memegang peranan penting dalam mengelola semua factor tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Eka Prihatin (2008) bahwa guru adalah sumber daya manusia yang diharapkan mampu mengerahkan dan mendayagunakan faktor-faktor lainnya sehingga tercipta proses belajar mengajar yang bermutu.

Maka berusahalah menjadi guru yang merupakan factor utama dalam pembelajaran.

Banjar, 28 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat, Buncan. Bagaimana pun hebatnya perencanaan, metode, dan teknik pembelajaran, gurulah pengendalinya. Guru harus mamou mengelolanya agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan.

29 May
Balas

Mksh Bu atas dukungannya....

29 May

setuju bunda

29 May
Balas

Mksh bun

29 May



search

New Post