JADIKAN MOMENT INI UNTUK LEBIH MENINGKATKAN KEIMANAN
Tantangan Hari Ke-5
#Tantangan gurusiana
Beberapa jam WhatsApp tidak dibuka, sekali dilihat ratusan pesan masuk terutama dari grup. Isinya sebagian besar membahas tentang permasalahan yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di masyarkat apalagi kalau bukan COVID-19 alias corona.
Pengumuman tentang libur sekolah sekarang tengah menjadi trending topic.
Kalau kemarin membahas tentang kebijakan tersebut di luar kota, kali ini kebijakan itu sudah mampir di kotaku dan juga wilayah Priangan Timur.
Di grup WhatsApp para orang tua ramai menanyakan kabar terbaru tentang kepastian kegiatan belajar. Seperti diketahui bersama pihak Provinsi DKI Jakarta, Bandung dan Pesantren Daarut Tauhid mengumumkan libur untuk 2 pekan ke depan dalam rangka pencegahan penyebaran Virus. Akhirnya Ba'da Dhuhur dilakukan pengumuman resmi dari pondok, bahwa mulai sore ini santri bisa dijemput oleh pihak orang tua.
Karena mulai besok tanggal 16 sampai dengan 29 Maret 2020, pihak pondok memutuskan untuk mengembalikan santri ke rumahnya masing-masing untuk belajar di rumah. Setelah pengumuman itu dilakukan, maka tanpa menunggu waktu lagi, orang tua santri langsung mempersiapkan semuanya untuk menjemput para mujahid di pondok.
Persiapanpun dilakukan oleh para santri di pondok, terlihat dari foto-foto yang dikirimkan pembina asrama memperlihatkan betapa para mujahid dengan sigap membereskan pakaian, buku, dan peralatan lainnya yang sekiranya diperlukan nanti pada saat pembelajaran jarak jauh. Namun ada yang menggelitik, rupanya di tengah kesibukan mempersiapkan kepulangan ada beberapa santri yang malah terlihat asyik menyantap makanan tanpa terganggu dengan aktivitas yang dilakukan oleh teman-temannya.
He.....he.....mungkin mereka lapar, sudah ga kuat.
Benar dugaanku, tak berselang lama dari pengumuman kepulangan santri, telepon langsung berdering.
Aha, pasti itu si sulung mau nanya kapan mau jemput, ketika kulihat nomornya, yap dugaanku 100% tepat.
Nomor telepon walikelasnya sudah terpampang di layar teleponku.
Maklum santri tidak diperbolehkan membawa ponsel selama di pondok.
"Aa maaf Ibu sama Ayah ga bisa jemput, soalnya Ayah kakinya lagi sakit jadi ga bisa nyetir. Ibu sudah nitipin Aa ke Ayahnya Syawa. Pulangnya bareng Syawa ya..." Kataku panjang lebar.
Terdengar jawaban mengiyakan dari seberang telepon di sana.
Tidak lupa aku memintanya untuk membawa baju, buku dan lainnya untuk keperluan belajar selama di rumah. Tapi si sulung mengatakan ga akan bawa buku banyak, cuma satu buku saja yaitu buku tahfidz, karena selama diliburkan santri mendapatkan tugas untuk menghapal 1 juz Al-Qur'an.
Alhamdulillah, lega rasanya setidaknya moment ini bisa lebih mendekatkan mereka kepada Allah SWT.
Mudah-mudahan kita bisa lebih menigkatkan kadar keimanan Kita.
Ya Allah lindungilah kami semua, jadikan kami hambaMu yang senantiasa bersyukur dan jauhkan kami dari segala macam marabahaya.
A a m i i n......
Banjar, 15 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul sekali,..saya suka sekali..trimakasih tausyiahnya..
Sama-sama Pa.Mudah2n Moment ini menjadikan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.Pasti ada hikmah di balik semua kejadian ini
Semoga Corona cepat berlalu
Aamiin. Betul Bu. Semuanya serasa mimpi, libur selama 2 pekan bukanlah waktu yang sebentar
Aamiin. Betul Bu. Semuanya serasa mimpi, libur selama 2 pekan bukanlah waktu yang sebentar