Tantangan Hari Ke-29

#Tantangan gurusiana

Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Guru harus merdeka belajar. Guru diberikan kebebasan dan ruang gerak yang terbebas dari intervensi apapun pada saat melakukan tugasnya di sekolah berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar. Guru diberikan kesempatan untuk melakukan kreatifitasnya dalam pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penilaian.

Kenapa demikian?

Karena gurulah yang memahami kondisi dan karakteristik siswa. Bahkan kalau kita ingin bicara ideal, mestinya setiap kelas dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbeda. Hal ini dikarenakan karakteristik siswa tiap kelas berbeda. Namun agar guru tidak terlalu direpotkan dengan administrasi, maka pembuatan RPP dilakukan secara umum dengan menggunakan beberapa modifikasi dan catatan khusus tiap kelas.

Di kurikulum 2013 ini, guru diberikan beberapa kemudahan diantaranya mendapatkan buku guru yang dapat dijadikan pedoman untuk melaksanakan tugasnya. Tapi kembali lagi pada permasalahan di atas, bahwa guru mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan arah pembelajaran. Begitupun yang dialami, ketika mengamati buku guru untuk Kompetensi Dasar (KD) pengetahuan yaitu KD 3.1 menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya, pada pertemuan pertama membahas tuntas tentang letak dan luas Benua Asia.

Di sinilah peran guru sebagai fasilitator dan sumber daya utama yang memanfaatkan segala sumber daya yang ada. Guru harus mampu melihat karakteristik siswa, apalagi dengan satu kali pertemuan mampu membuat siswa paham dan terampil dalam bahasan ini atau tidak?

Berdasarkan pengamatan di kelas, bahasan ini akhirnya terbagi menjadi dua pertemuan yaitu pertemuan pertama tiga indikator yaitu menjelaskan luas, letak astronomis dan letak geografis sementara pertemuan kedua membahas karakteristik Benua Asia dan pembagian region di Benua Asia beserta negaranya.

Berhubung materi ini berkaitan dengan letak suatu tempat, maka akan lebih efektif apabila siswa diperkenalkan dengan objek melalui pengamatan. Maka sumber belajar yang paling mendukung adalah penggunaan globe, peta, dan atlas.

Walaupun ketiga sumber belajar tersebut mempunyai fungsi yang sama namun mempunyai kelebihan masing-masing.

Ketika ingin memperlihatkan dan membandingkan luas dan letak Benua Asia di dunia, maka globe bisa lebih memperjelas.

Ketika siswa satu persatu ingin memahami bahasan, maka Atlas lebih cocok digunakan. Nah untuk Peta digunakan pada saat siswa diminta untuk menunjukan letak dan pembagian region Benua Asia beserta negaranya dengan terlebih dahulu mempelajarinya dengan atlas.

Pembelajaran dengan cara membaca Peta ini dilakukan melalui tiga cara yaitu : pembacaan peta secara individu, secara kelompok besar, dan dengan kelompok kecil.

Ternyata dari ketiga cara tersebut, dapat terlihat bahwa pembelajaran dengan cara pembacaan Peta dengan kelompok kecil lebih efektif karena :

1. memungkinkan siswa mendapatkan pembelajaran tutor sebaya sehingga tingkat pemahaman setiap siswa lebih cepat.

2. Dengan anggota yang lebih sedikit, maka proses pembelajaran lebih terarah dan focus.

Banjar, Rabu tanggal 12 February 2020

Ba'da Dhuhur