Tantangan Hari Ke-29

#Tantangan Gurusiana

Karena waktunya yang sempit, akhirnya si sulung tidak dijemput untuk pulang. Namun kami menghabiskan hari libur di Kota Garut.

Saat itu untuk mengisi waktu liburan kami memutuskan untuk mengunjungi suatu tempat wisata di Kota Intan tepatnya suatu tempat yang asri dan bebas polusi serta tidak terlalu banyak keramaian...

Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Kawah Gunung Kamojang. Kawah ini terletak di daerah Samarang, Garut, Jawa Barat. Entah kenapa saat itu kami memilih tempat itu, namun yang jelas karena penasaran ingin melihat ada apa di dalamnya.

Pada saat tiba di daerah sana, yang pertama kali kami lihat adalah pipa dengan ukuran besar dan sangat panjang dengan ketebalan besi yang sangat kuat dan suara mengelegar.

Saluran pipa tersebut mengirimkan panas bumi yang dijadikan sebagai salah satu sumber energi pembangkit listrik.

Kalau dibilang parno sih ya juga, tidak terbayang berapa derajat Celsius....

Ketika kami sampai di tempat itu, karena cuaca yang sedikit mendung sehingga menambah dinginnya area sekitar, sehingga memaksa kami untuk berhenti di warung sekedar menghangatkan badan dengan meminum minuman hangat dan secup mie hangat yang terasa sangat nikmat.

Setelah dirasa cukup mengganjal isi perut, dan bertanya tentang lingkungan kawah kepada pemilik warung kami melanjutkan perjalanan.

Karena sudah menempuh perjalanan yang cukup lama kami belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan kawah tersebut, sehingga sedikit ada rasa pesimistis waktu itu...

Ternyata untuk mencapai kawah kami diharuskan menempuh perjalanan sekitar beberapa kilometer lagi katanya seh 3 km lagi.

Akhirnya dengan semangat membara dipacu lagi kendaraan. Semakin ke dalam semakin sepi dan jalanpun semakin gelap, tidak terlihat ada mobil yang lewat satupun selain mobil kami.  Ditambah lagi tidak ada rambu atau petunjuk jalan. Rasa khawatir sempat menghinggapi kami waktu itu sehingga aku mengusulkan untuk kembali lagi.

Namun rasa penasaran dari yang lainnya membuat kami meneruskan perjalanan.

Dan kami sepakat waktu itu perjalanan ini sudah lebih dari 3km, tapi sama sekali belum tampak tanda-tanda adanya kawah.

Sampai kemudian jalan yang kami lalui semakin sempit, cukup satu mobil saja sepertinya.

Terbayang gimana ya kalau ada mobil dari arah depan, tapi sedikit tenang juga karena sopirnya sudah terbiasa rute seperti itu. 

Hey, lihat....pemandangan yang menakjubkan akhirnya tiba di depan mata kami.

Subhanallah..... Allahu Akbar....Masya Allah.....    Kekuasaan Allah. 

Kami takjub melihatnya.

Alhamdulillah akhirnya kami sampai juga di ujung pemberhentian, ternyata lumayan banyak kendaraan yang terparkir di sana walaupun kebanyakan adalah bis yang membawa rombongan. 

Terlihat beberapa tempat peristirahatan berupa warung dan juga kamar mandi.

Berdiri cukup besar mesjid di sana .

Alhamdulillah begitu sampai di sana jam sudah menunjukkan waktu dhuhur, sehingga kami shalat terlebih dahulu sebelum mengelilingi keadaan sekitar.

Waktunya berkeliling,  jalan menuju kawah cukup melelahkan karena jalanannya nanjak walaupun bukan tanjakan tajam dan hanya sebentar. Di pinggir  jalan menuju ke atas banyak pedagang yang menawarkan perabotan atau alat rumah tangga seperti wajan, panci dan barang sejenisnya.

Di sekitar daerah tersebutpun terdengar suara gemuruh dan asap dimana-mana.

Ketika kami sampai puncak kami disuguhi tontonan yang menakjubkan sekalian cukup mengerikan. Kuncen seorang kakek melakukan atraksi dengan melemparkan kain ke atas kumparan asap, sehingga kain terbang ke atas dalam keadaan tercabik-cabik  dan juga dengan cara menutup dan membuka  kumparan uap dengan kayu yang dipegangnya sehingga terdengar suara seperti kereta api.

Maka tak heran jika kawah tersebut dinamakan kawah kereta api.

Alhamdulillah liburan kali ini sangat menyenangkan dan mengesankan....

Liburan murah meriah dengan kesan yang mewah...

Banjar, 8 April 2020