NILAI MIN PLUS
Tantangan Hari Ke-44
#Tantangan gurusiana
Terlihat anak laki-laki itu mengusapkan kedua telapak tangan ke wajahnya sambil mengucapkan Alhamdulillah sesaat setelah dia menyerahkan kertas hasil ulangannya.
Namun dia melakukannya di belakang ruangan kelas ketika hendak kembali ke tempat duduk, sehingga tidak terlihat oleh keramaian. Pemandangan itu tidak sengaja terlihat olehku ketika meminta seluruh siswa untuk mengumpulkan kertas ulangan karena waktunya telah selesai.
Rasa penasaran menyelinapi diriku saat itu.
Ketika jam pelajaran selesai, langsung menuju ruang guru.
Hal yang pertama kulakukan memeriksa kertas ulangannya.
Ketika selesai, aku mengernyitkan dahiku, karena saat itu hasil ulangannya sama sekali di luar dugaan.
Aku mengira dia melakukan hal tersebut karena bisa mengerjakan soal-soal ulangan, namun ternyata tidak. Nilainya Di bawah KKM.
Sampai akhirnya tiba ulangan harian yang kedua, terlihat dia melakukan hal yang sama seperti waktu dulu. Senantiasa mengucapkan basmallah ketika memulai mengerjakan soal dan mengakhirinya dengan ucapan hamdallah.
Dan lagi lagi hasilnyapun masih di bawah KKM.
Peristiwa itu terjadi beberapa tahun yang lalu, entahlah akupun sudah lupa namanya namun masih jelas terbayang wajahnya.
Andaikata dia hari ini belajar denganku maka akan dipastikan namanya tertera dalam jurnal.
Karena dalam kurikulum 2013, semua siswa dianggap baik. Apabila ada siswa yang menunjukkan perilaku sangat baik atau kurang baik harus dicatat dalam jurnal.
Perilaku anak tersebut ku beritahu pada guru-guru yang lain, supaya mereka tahu kebaikannya.
Karena selama ini anaknya dikenal cuek, bergaul dengan anak-anak yang punya catatan kurang baik, pada saat proses pembelajaranpun kurang memperhatikan, dan ketika belajar terkadang sedikit ceplas ceplos.
Ternyata di luar itu semua, dia mempunyai sikap spiritual yang baik. Kuperhatikan ketika urusan ibadah maka dia akan serius.
Dan yang menjadi catatan tambahan, dia senantiasa bersalaman ketika bertemu dengan guru di luar kelas.
Akhirnya aku memperhatikan siswa yang lainnya, adakah di antara mereka yang berperilaku istimewa?
Ternyata hasil penelitianku nihil, hanya dialah satu-satunya siswa yang dianggap tidak baik namun mempunyai sikap spiritual yang baik.
Menjadi sesuatu yang normal dan wajar apabila siswa yang baik di bidang akademik, akan baik pula sikap spiritual dan sikap sosialnya.
Entah kenapa setelah bertahun-tahun berlalu, kok ingatan tentang anak itu muncul kembali.
Ternyata sampai hari ini aku belum menemukan kembali sosok seperti itu.
Di satu sisi mempunyai sikap kurang baik namun di sisi lain mempunyai sikap yang patut dicontoh.
Dari peristiwa itu, hingga sekarang aku membuka hati, mata dan telita untuk tidak menghakimi siswa terburu-buru.
Banjar, 28 February 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul. Jadi guru memang harus bijak dan sabar. Sesuatu yang masih harus banyak kupelajari
Setuju Bu.Kadang kita harus objektif dalam melihat sesuatu returns mamasalah anak didik
Mantap...betul sekali..jangan terburu menghakimi ya...sabar jd guru..salam..
Betul Pa.Terkadang kita menghukum anak tanpa mencari sebab dan alasannya. Kembali salam