Ela Vera Rahmawati

Diangkat menjadi CPNS pada tahun 2006 di SMP Negeri 8 Banjar Kota Banjar Provinsi Jawa Barat sampai sekarang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
PROYEK LANJUTAN

PROYEK LANJUTAN

Tantangan Hari ke-22

#Tantangan Gurusiana

Pagi-pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, aku sudah asyik nongkrong.

Eits, jangan salah sangka dulu.

Tempat tongkronganku ini ditakuti oleh siswa.

Coba tebak, Hayo apa??

Yap, betul Sekali 😄....meja piket.

Soalnya siswa tidak bisa seenaknya keluar masuk lingkungan sekolah.

Memang Hari Rabu, jadwal mengajarku cuma satu kelas dan itupun dimulai pada jam keempat dan berakhir di jam kelima yang terpisah oleh waktu istirahat pertama. Maka tidaklah mengherankan kalau akhirnya Hari Rabu digunakan untuk jadwal piket guru.

Ketika jam sudah menunjukkan pukul 09.30, segera kulangkahkan kaki ini ke kelas 9D.

Hari ini tibalah bagi siswa kelas 9D untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Ini merupakan kali ketiga menginjakkan kaki di kelas dalam rangka memberikan tugas proyek kepada siswa.

Presentasi kelompok dimulai dengan kelompok Dina sebagai kelompok pertama.

Dengan gaya bicaranya yang keras dan cepat Dina menjelaskan alasan pembuatan karya yang mereka buat. Terlebih dahulu dijelaskan tentang pengertian design dan alasan mereka membuat design kota. Karya mereka adalah pembuatan design kota dengan kemegahan gedung yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Untuk ketertiban kota dibuat lampu lalu lintas beserta tanda yang berada di jalan raya, tentunya disertai dengan penjelasan yang sangat terperinci. Memang harus kuakui bahwa Dina merupakan siswa yang cerdas, tidak hanya pandai menjawab pertanyaan teori namun terampil juga berbicara.

Beberapa kali mengerjakan tugas lisan, anak ini senantiasa memberikan penampilan yang luar biasa. Sehingga rasanya tidak salah kalau semester yang lalu mendapatkan nilai tertinggi yang kuberikan kepada siswa.

Pertanyaan yang dilontarkan dari teman-teman kelompok lain dengan gamblang dijawab secara detil.

Tepuk tangan meriah dilakukan siswa setelah kelompok satu selesai tampil.

Kelompok kedua yang digawangi oleh Wayan Istiqomah tampil tak kalah memukau dari kelompok satu.

Hasil karya mereka hampir sama dengan kelompok satu, namun mereka lebih menekankan kepada cara pembuatan konstruksinya, karena kelompok kedua memilih bidang arsitektur. Karya mereka berupa tampilan kota. Dengan cara berbicara yang lembut namun tegas Wayan menyampaikan hasil kerja kelompoknya.

Sebelum tampil, kelompok ketiga dan keempat memberikan flashdisk berisi konten atau isi tentang hasil kerja kelompok dalam bentuk soft file.

Kelompok ketiga yang diketuai oleh Firmansyah berhasil mencuri perhatian seluruh kelas bahkan kelas lainpun ikut menyaksikan film pendek yang mereka beri judul "konflik sampah plastik".

Mulai dari pengambil gambar plus sutradara, ide cerita, pembuatan dialog, penanaman karakter, sampai pada proses editing dilakukan oleh Firmansyah.

Jujur ketika melihat tayangan ini, kita serasa menonton film-film proresional, maksudnya dalam pengambilan gambar dan suaranya sudah sangat bagus dan rapi.

Seluruh mata seakan terhipnotis dengan sajian yang mereka suguhkan, sehingga tanpa dimintapun tepuk tangan bergelora di ruangan menandakan apresiasi yang luar biasa.

Kelompok tiga mengambil tema tentang sampah plastik yang selama ini menjadi permasalahan di lingkungan. Di akhir tayangan diperjelas kembali tentang pesan moral yang ingin disampaikan yaitu sebagai pelajar haruslah peduli terhadap lingkungan sekitar. Tayangan ditutup dengan gerakan membersihkan lingkungan.

Tayangan dan tontonan ditampilkan kembali oleh kelompok empat yang memilih bidang periklanan.

Terlihat kelompok yang dikomandani oleh Shaffa menampilkan tayangan tentang iklan minuman.

Tak tanggung-tanggung mereka mengambil area untuk pengambilan gambar di lapang golf dengan tujuan mendapatkan pemandangan yang indah dan pas untuk menggambarkan situasi yang sesuai dengan Isi iklannya.

Kelompok Silpa akhirnya menutup penampilan di hari ini dengan menjelaskan pemilihan kerja kelompok mereka yaitu pembuatan kerajinan. Produk yang mereka buat adalah wadah pencil yang terbuat dari kardus. Alasan pemilihan bahan ini yaitu untuk memanfaatkan bahan yang ada, sehingga dari bahan yang ada di lingkungan sekitar, maka setiap diri kita akan dapat memanfaatkannya. Selain murah juga dapat mengurangi sampah.

Presentasi di kelas 9D memang sangatlah hidup artinya setiap kelompok menyampaikan komentar, kritikan dan berbagai pertanyaan kepada kelompok yang tampil, sehingga seluk beluk tentang sesuatu yang dijelaskan oleh kelompok penampil dapat dikupas habis.

Terlihat wajah-wajah yang sangat antusias pada saat pembelajaran. Dan ternyata mereka lebih berekspresi ketika mendapatkan tugas proyek seperti ini.

Pembelajaran ditutup dengan ucapan terima kasih kepada semua siswa yang sudah memberikan perhatian, pengorbanan baik waktu,tenaga untuk mengerjakan tugas di luar kelas. Perasaan bangga dan terharu melihat hasil kerja keras mereka. Pertemuan ditutup dengan ucapan hamdalah bersama-sama.

Banjar, 5 February 2020

22.50

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Videonya tayangkan bu ver

06 Feb
Balas

Wah, jadi penasaran, pengen lihat video Konflik dengan Sampah karya Firmansyah yang memukau itu. Yuk, tayangkan videonya di Fb MGI, Bu

06 Feb
Balas

Proyek masih berlanjut besok Dan hari hari berikutnya

05 Feb
Balas

Takutnya g keburu waktu bu

06 Feb
Balas



search

New Post