SAMBAL TINGGI SENSASI
Tantangan Hari Ke-18
#Tantangan Gurusiana
"Bu, nepak dulu ya, Assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam".
Suami dan kedua anakku terlihat keluar dengan menenteng perlengkapan badminton.
Seperti biasa pagi-pagi di saat udara masih segar dan belum banyak orang yang beredar.
Katanya berolahraga murah meriah tapi menyehatkan. Cukup di pinggir komplek saja gornya.
Ya....hitung-hitung keluar keringat pagi biar sehat.
Eh, akupun tak mau ketinggalan.
Pagi-pagipun berolahraga, malah termasuk olahraga berat.
Soalnya keringat dengan cepat mengalir.
Nyuci piring, nyuci baju sambil masak di waktu yang berbarengan.
Makanya bolak balik ngerjakan tiga proyek sekaligus....
Satu jam kemudian sudah muncul, mungkin aroma makanan sudah terhisap sampai sana.
"Eits, jangan main makan dulu. Ayo mandi dulu biar ga bau. Nanti dah wangi, shalat dhuha baru makan ya...."
"Oke deh Bu," seru si sulung.
Memang kalau disuruh sesuatu lebih gampang dibandingkan adiknya...
Dengan sigap langsung deh menuju kamar mandi...
Kalau adik, ya begitulah dengan segala alasannya menunda.
"Sepuluh menit lagi ya Bu, ini masih keringetan".
Aku paling hanya tersenyum mendengar seribu macam alasannya.
Biarlah toh dia biasanya konsisten dengan ucapannya....
Daripada pagi-pagi sudah harus ceramah umum.
Aduh lupa belum bikin sambel nih.
Akhirnya dengan cekatan aku racik bumbu-bumbunya.
Terasi dan bawang merah digoreng baru deh diulek sama cengek, garam dan gula merah minus tomat ya.
Jadilah sambal terasi utuh.
Tambah coel alias lalapan.
Sudah terbayang ngalimedna (makan dengan lahap dan terlihat enak) dan biasanya nambah nasi dua kali.
Terlihat suami dengan sigap dan dengan mata berbinar menghadapi masakan kesukaannya.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Hap,,,,,dari depan meja makan ku tersenyum melihat tingkahnya.
"Emh, ke.....ke.....sambel teh asa beda rasana ieu mah (sambel ini rasanya kok lain)".
Dengan muka yang mengundang sejuta tanya.
"Beda gimana seh, jadi penasaran. Coba". Kataku sambil mengambil sambal dan lalapnya.
Nah lho, kok gini ya, batinku.
Oalah ternyata yang tadi terlihat selintas dan mencurigakan itu ternyata benar....
Sambal rasa pala....
"Kirain sambal herbal, menu baru". Kata suami sambil senyum-senyum.
Banjar, 28 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
euh.. menu baru
Sambal herbal
Ahaha... Jadi, terasinya tertukar pala? Gimana ya, rasanya?
Pedas pedas gitu pokoknya