Ela Vera Rahmawati

Diangkat menjadi CPNS pada tahun 2006 di SMP Negeri 8 Banjar Kota Banjar Provinsi Jawa Barat sampai sekarang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

SEKOLAH MASA LALU DAN MASA KINI (Bagian ke-1)

 

 

Tantangan Hari ke-81

Tantangan Gurusiana

 

Jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, seperti biasa aku bersiap melangkahkan kaki menuju ke seberang halaman rumah kontrakanku untuk menunggu bis. Ya, sejak aku dinyatakan lulus tes CPNS di Kota itu dan ditempatkan di sebuah SMP negeri, maka rutinitas ini mulai aku jalani. Terlihat bis budiman lewat, maka dengan sigap aku memberhentikannya. Selama kurang lebih 40 menit tak terasa perjalanan ini sudah sampai di tempat tujuan yaitu terminal. Perjalanan tidak berhenti disini, aku melanjutkan dengan naik angkot selama kurang lebih 15 menit. Sudah sampai ? Belum, perjalanan masih harus kutempuh lagi dengan naik ojeg, karena letak tempat tugasku yang tidak berada di jalan perlintasan angkot. Dari tempat pemberhentian ini, jarak tempuh 2 km kulalui bersama mang ojeg selama 5 menit. Nah, sampailah aku ke tempat tugasku. Eits,,,ternyata ini bukan bangunan sekolahku, tapi sekolah dasar. Memang, di sinilah aku dan beberapa teman seangkatan mulai menjalankan tugas sebagai guru baru. Tepatnya pada tahun 2006, SK pengangkatan CPNS ditujukan untuk tujuh orang guru yang khusus ditugaskan pada SMP Negeri ini. Aku dan enam orang teman seperjuanganku yang terdiri dari : guru mapel PAI satu orang, guru Bahasa Indonesia dua orang, guru PKn satu orang, guru Matematika satu orang, guru Bahasa Inggris satu orang dan aku sebagai guru IPS. Bahkan kepala sekolahnyapun pada saat itu masih merangkap sebagai kepala sekolah induk.

 

Sekolah tempat tugasku merupakan sekolah menengah pertama negeri yang baru berdiri dan merupakan sekolah afiliasi (sekolah jauh) dari SMP Negeri induknya yang berada di ujung timur kota ini. Pada saat itu, sekolah kami sudah menerima dua kelas, yaitu kelas 7H dan 7I. Alasan penamaan kelas ini berdasarkan urutan kelas dari sekolah induk yang terdiri dari kelas 7A s.d 7G. Bayangkan saja walaupun kami belum mempunyai bangunan namun sekolah kami sudah mempunyai peminat yang cukup banyak. Hal ini dikarenakan antusiasme masyarakat setempat yang tinggi akan kehadiran sekolah menengah pertama negeri di tempat itu.

 

Karena lokasi sekolah kami jauh dari sekolah induk dan belum mempunyai bangunan, maka jadilah kami sebagai pengajar dan peserta didik baru menjadi penumpang legal di sebuah sekolah dasar negeri. Karena kami adalah penumpang, maka wajarlah kalau kami mengalah kepada pribumi dalam hal ini masalah jam mengajar. Sekolah Dasar memulai aktivitas dari Pukul 07.00 s.d 12.00. maka kami mulai menempati gedung sekolah ini dari Pukul 12.30 s.d 17.00. 

 

Biasanya setelah siswa SD pulang, anak-anak didikku langsung melaksanakan shalat Dhuhur. Mereka menggunakan waktunya dengan seefektif mungkin, karena memang waktu belajarnya yang lebih pendek ( hanya kurang lebih empat jam)  jika dibandingkan dengan waktu normal SMP yang berlangsung selama kurang lebih enam jam. Dengan waktu yang relative lebih singkat, maka alokasi waktu per jam pelajaranpun diperpendek. Biasanya satu jam pelajaran 40 menit menjadi 30 menit.  Pada saat itu, kegiatan belajar mengajar untuk kelas 7H dan kelas 7I menempati kelas yang bersebelahan.

 

Banjar, 30 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post