Ela Vera Rahmawati

Diangkat menjadi CPNS pada tahun 2006 di SMP Negeri 8 Banjar Kota Banjar Provinsi Jawa Barat sampai sekarang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

SEKOLAH MASA LALU DAN MASA KINI (BAGIAN KE-2)

Tantangan Hari ke-82

#Tantangan Gurusiana

 

 

Walaupun masih menumpang di gedung sekolah lain, tapi kami bersyukur dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang baik. Keadaan ini sedikitpun tidak mengurangi semangat belajar peserta didik. Terlihat wajah mereka selalu penuh keceriaan dan kegembiraan. Namun ternyata kegiatan belajar mengajar ini hanya berlangsung selama kurang lebih dua bulan,karena kembali lagi kami harus mencari tempat untuk menumpang. Hal ini dikarenakan gedung sekolah dasar yang kami tempati akan direnovasi.

 

            Akhirnya, kami menemukan tempat untuk kembali meneruskan aktivitas belajar mengajar. Namun kegiatan pembelajaran kali ini dilaksanakan di dua tempat yang berbeda dengan jarak kira-kira 40 meter. Waktu itu kelas 7H bertempat di aula desa lebih dekat dengan jalan umum sedangkan kelas 7I menumpang di salah satu rumah penduduk yang tidak dipakai. Masih jelas dalam ingatan, bagaimana anak-anak didikku belajar dengan cara lesehan, bahkan kadang-kadang mereka selonjoran untuk mendapatkan posisi belajar yang nyaman, karena hanya guru yang disediakan kursi dan meja.  Fasilitas lainnya adalah papan tulis yang digunakan sebagai media pada saat mengajar. Terkadang kamipun sebagai guru ikut lesehan dan berbaur pada saat mereka  membutuhkan penjelasan kami atau sekedar untuk lebih dekat dengan mereka. Namun lagi-lagi kondisi ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar. Di tengah keterbatasan sarana dan prasarana, mereka sangat antusias dalam belajar dan tidak pernah mengeluh. Bahkan terkadang banyak pertanyaan-pertanyaan kritis yang terlontar dari benak mereka. Hal inilah yang menimbulkan motivasi  kami sebagai guru terpacu lebih semangat  mengajar.

 

            Terkenang waktu itu, kami para guru yang tidak mempunyai kelas (alias jam kosong), akan menunggu di luar  kelas, dan biasanya di rumah penduduk setempat. Hal ini kami manfaatkan untuk bersosialisasi dengan mereka. Karena sebagian besar peserta didik merupakan anak-anak yang berasal di daerah setempat. Kegiatan belajar mengajar yang berlokasi di dua tempat ini berlangsung sampai akhir semester ganjil.

            Akhirnya impianpun terwujud, tepatnya  Bulan Februari 2007 sekolah kami mempunyai gedung baru yang dapat ditempati sebagai tempat belajar mengajar. Dengan perasaan  haru biru, kami mulai menempati gedung sekolah baru yang penuh dengan harapan-harapan. Sekolah kami pada saat itu mempunyai dua ruang kelas; satu kelas digunakan utuh untuk ruang belajar dan satu kelas lagi ada sebagian ruangannya yang disekat untuk dijadikan kantor. Hal ini dilakukan karena sekolah belum mempunyai ruang guru. Pada saat itu, keadaan terbalik, anak-anak didik mendapatkan kursi dan meja sementara kami para guru yang berada di kantor/ruang guru harus berpuas diri dengan duduk lesahan, dikarenakan tempatnya yang belum memadai. Namun waktu itu, kondisi demikian sudah sangat kami syukuri, karena melihat pengalaman sebelumnya, dimana kami harus menumpang di tempat lain.

 

 

Banjar, 31 mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post