Tantangan Hari Ke-96

#Tantangan Gurusiana

Narasumber selanjutnya adalah Bapak Abdur Rohman.

Beliau membahas dengan detail tentang fotografi jurnalistik.

Salah satu pembahasannya adalah tentang cara pengambilan gambar atau objek foto.

Ada 3 cara yang dapat dilakukan :

1. Kamera dari atas, biasanya digunakan untuk memotret narapidana.

2. Kamera dari bawah, digunakan untuk memotret tokoh. Hal ini dilakukan agar subjek foto terlihat gagah dan berwibawa.

3. Kamera berada sejajar dengan subjek foto. Teknik ini digunakan untuk pemotretan model.

Teknik ini pula yang bisa kita gunakan untuk kegiatan fotografi sehari-hari.

Banyak sekali informasi yang kita dapatkan dari beliau. Pokoknya mata kita akan dibuat terbelalak dan terkesima melihat hasil jepretan beliau. Pada kesempatan itu beliau memperlihatkan beberapa karya dilengkapi dengan penjelasan mengenai teknik fotografi dan filosofi yang terkandung di dalamnya.Sebuah foto ternyata di tangan seorang ahli bisa mengandung cerita...

Pada akhir kegiatan webinar dilakukan sesi tanya jawab dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan.

Ada 3 orang penanya yaitu :

1. Ibu Dian Intan, guru SD 2 di Belitung.

Pertanyaan yang diajukan tentang kriteria apa saja yang ditetapkan bagi anggota gurusiana agar dapat menulis di majalah literasi serta konten atau materi apa saja yang ada???

2. Ibu Weni, guru MAN 2 Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Pertanyaan yang diajukan adalah tentang waktu menulis dimulai sejak kapan dan bagaimana proses seleksinya?

Kemudian masalah fotografi menanyakan tentang bagaimana foto yang seharusnya ada di sebuah tulisan dan apakah artikel dapat diberi foto???

3. Pertanyaan terakhir dari Bapak Mangatur Panjaitan, Batam.

Yang bertanya tentang tulisan yang terbit di majalah literasi, apakah dapat diajukan untuk kenaikan pangkat???

Jawaban dari narasumber :

1. Penulis adalah peserta yang mengikuti kelas majalah literasi. Ada jaminan 99,9% tulisan yang dikirim akan dimuat di majalah literasi dengan melibatkan tentunya tim editor untuk merapikan dan mempercantik tulisan.

Rubrik yang ada di majalah literasi adalah opini, essay, rubrik resensi buku dan rubrik sastra seperti pentigraf, puisi atau cerpen.

Nanti pada saat di kelas narasumber akan menjelaskan tentang perbedaan antara opini dan essay serta rubrik yang lainnya.

2. Saat ini kegiatan menulis sudah mulai bisa dilakukan dengan menulis di blog gurusiana.Pada saat penulis mencantumkan foto untuk mempercantik dan melengkapi tulisannya sebaiknya menggunakan dokumentasi pribadi. Hal tersebut justru lebih bagus, karena dokumentasi pribadi lebih aman.

Pada saat membuat tulisan berupa artikel kalau memang dirasa perlu menggunakan foto maka tidak ada larangan untuk menyertakannya.

3. Majalah ini sudah memiliki ISSN ( yang dikeluarkan oleh LIPI). Angka kredit pada tulisan yang dimuat di buku/sejenisnya yang sudah berskala nasional maka nilainya 2. Sehingga sangat mungkin dapat diajukan untuk kenaikan pangkat.

Tujuan dari pembuatan majalah literasi ini adalah agar guru terbiasa membuat tulisan sehingga nantinya akan menjadi penggerak literasi di lingkungan sekolah ataupun lingkungan yang lainnya.

Untuk acara ini, kita diberikan sertifikat sebagai bukti keikutsertaan.

Namun lagi-lagi media guru sangat hati-hati dalam memberikan sertifikat, terbukti sertifikat tidak dapat menjadi milik seseorang sebelum ada perjuangan.

Sama halnya dengan diriku ini, ketika dengan percaya dirinya langsung mengajukan sertifikat di link : sertifikatkwebinar4.mediaguru.id ternyata di sana kita diarahkan untuk mengirimkan tulisan tentang 3 hal yang menjadi syarat utama peserta dalam mengajukan sertifikat, yaitu :

1. Resensi buku terbitan Media guru dan tentunya diunggah di gurusiana (dengan kategori resensi).

2. Reportase kegitan literasi di sekolah penulis (kategori reportase).

3. Opini tentang literasi/pendidikan dan masuk kategori opini.

Makanya yuk segera kita menulis dengan memilih satu diantara tiga pilihan....

Biar sertifikat cepat meluncur...

Banjar, 14 juni 2020