Eldawati, S.Pd

Nama kecilku Elda, tempat pengabdianku di SMP Negeri 24 Padang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perjuangan 3 Ksatria dan 6 Srikandi Lembah Cadas

Perjuangan 3 Ksatria dan 6 Srikandi Lembah Cadas

Tantangan menulis hari ke 32

#TantanganGurusiana

Geladi Bersih di Gunung Singgalang

Episode 8

Di dalam tenda Ca-ang Srikandi Maprok, Eel, Yanti, Menik, Yessi, Fitri serta Elya tertidur sangat pulas. Hawa dingin puncak gunung Singgalang tak mempengaruhi mereka untuk nyenyak tidur. Mereka tidur meringkuk dibalik sleeping bag untuk mengusir rasa dingin yang menyelimuti mereka. Mereka tertidur seakan tak memiliki beban. Padahal mereka tidur bukan di atas Kasur yang empuk, tapi mereka tidur hanya beralaskan selembar matras.

Tak bisa dipungkiri, tenaga Ca-ang Maprok memang sangat terkuras setelah melakukan pendakian sedari sore kemarin. Selama pendakian mereka diberi kesempatan beristirahat hanya sekedar melepas lelah. Jalan setapak yang berliku, tanjakkan yang sangat tinggi, tak membuat mereka mundur walau selangkah. Mereka tetap bergembira, apalagi kakak-kakak senior mereka selalu membakar semangat dengan meneriakan yel-yel, dan bahkan bernyanyi bersama kendati peluh telah membasahi tubuh-tubuh mereka yang lelah.

Bang Em melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. Jam sudah menunjukan pukul Sembilan pagi. Dari tenda panitia, bang Em bergerak. Ia melangkah menuju lokasi yang agak lapang di tepian telaga. Tangannya mengambil peluit dari saku pakaiannya. Ujung peluit ia tempelkan kemulut, lalu ia menarik napas dalam, dan keluarlah suara lengkingan peluit.

Bunyi peluit yang begitu keras, dua orang srikandi yang sedang nyenyak tidur langsung terbangun. Eel dan Fitri segera melepaskan sleeping bag dari tubuhnya. Mereka berdua bergegas mengepak barang-barang pribadi yang masih tercecer di dalam tenda.

“Yessi, Yanti , ayo bangun.” Eel menggoyang-goyang tubuh dua temannya yang masih nyenyak tidur untuk segera bangun.

Melihat Eel, Fitri pun tak tinggal diam. Ia ikut membangunkan Menik dan Elya yang masih bergelung dalam sleeping bagnya.

Yessi, Yanti, Menik dan Elya, malas-malasan untuk bangun. Sleeping bag yang membungkus tubuh mereka, hanya dibuka sampai pinggang. Hawa dingin langsung menyerbu wajah mereka. Keempatnya merasa tak sanggup melawan hawa dingin. Suhu udara diperkirakan dititik 10 derajat celcius. Tubuh mereka menggigil. Jari-jemari mereka terasa kaku.

“Ayo cepat bereskan isi tenda. Nanti kita akan kena hukuman jika terlambat. Aku tak mau gara-gara kalian, aku dapat hukuman,” gerutu Fitri pada teman-temannya yang masih belum juga melakukan aktifitas.

Mendengar Fitri mulai kesal, akhirnya semua bergerak. Mereka mulai sibuk berberes-beres dan berbenah, karena sebentar lagi mereka akan sarapan pagi yang telah di sediakan panitia.

Pada bunyi peluit ketiga, para srikandi berlarian kesumber suara. Di sana bang Em telah menunggu mereka. Para srikandi berbaris rapi, namun para Ca-ang ksatria belum satupun yang muncul. Eel dan kawan-kawannya saling berpandangan. Rasa kesal mulai menyelimuti perasaan mereka. Mereka yakin akan menerima hukuman melakukan push up dua seri, karena ada yang telah melanggar peraturan yang telah dibuat.

Bang Dodi selaku ketua kelas, bergegas menyusul ketenda ksatria. Namun apa yang ditakuti oleh para srikandi ternyata terbukti. Ketiga ksatria masih mendengkur dalam sleeping bag mereka. Tetiba tenda mereka diguncang oleh bang Dodi untuk membangunkannya. Alhasil ketiganya terbirit-birit bangun dan mempersiapkan diri hingga bisa berkumpul dengan para srikandi yang telah lebih dulu berada ditempat lokasi.

Bang Em menatap mereka nanar. Wajah tanpa senyum itu berdiri tegak dihadapan Ca-ang menahan geram atas kelalaian para Ca-ang ksatria. Semua tapakur, tak ada yang berani menatap mata hitam itu. Suasana terasa mencekam. Semua terdiam. (bersambung)

Padang Beloved City, 01 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post