Eldawati, S.Pd

Nama kecilku Elda, tempat pengabdianku di SMP Negeri 24 Padang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perjuangan 3 Ksatria dan 6 Srikandi Lembah Cadas

Perjuangan 3 Ksatria dan 6 Srikandi Lembah Cadas

Tantangan menulis hari 33

Episode 9

“Selamat pagi, tuan. Nyenyak tidurnya!” suara bang Em menggelegar membelah kabut. Sapaan yang dilontarkannya tak ada yang berani menjawab. Semua diam. Wajah-wajah Ca-ang tertunduk.

Di barisan belakang Fitri menowel Yanti. “Itu gara-gara si Komeng, Aden dan Yose, semua dimarahi,” Fitri mulai kembali mengomeli para Ksatria yang seria membuat ulah.

Mendengar omelan Fitri, Yanti hanya tertunduk diam. Ia tak berani bersuara. Takut nanti suaranya didengar bang Em, atau dua senior yang berdiri tak jauh dari barisan mereka. Maka akan semakin bertambah runyam. Yanti membayangkan jika hukuman akan ditambah dengan direndam dalam telaga yang bersuhu lima derajat celcius. Membayangkan hal itu, Yanti geleng-geleng kepala seorang diri.

“Ayo tuan-tuan. Semua ambil posisi. Hukumannya dua seri push up. Tidak ada yang protes. Di sini, dipelatihan ini, satu yang berbuat kesalahan, semua Ca-ang harus menanggung akibatnya.” Bang Em kembali mempertegas peraturan yang telah di sampaikan ketika masih berada di kampus.

Eel, Menik, dan Elya mulai mengatur posisi. Fitri, Yessi, dan Yanti ikut mengambil sikap. Tiga ksatria telah lebih dulu mengambil posisi untuk bersiap-siap melakukan push up.

“Semua ikut berhitung!” perintah bang Em tegas.

Setelah terucap kata perintah, semua Ca-ang melakukan push up dua seri sembari menghitung. Pada hitungan dua seri terakhir terdengar teriakan bang Roni. “ Semangat tuan. Tidak ada yang loyo!”

Volume suara semua Ca-ang terdengar lebih keras dari sebelumnya setelah mendengar teriakan bang Roni. Wajah-wajah mereka mulai memerah. Napas mereka memburu. Tubuh mereka mulai dialiri rasa panas, hingga mereka selesai melakukan push up dua seri.

“Bagai mana rasanya, tuan. Mau diulangi push up dua seri lagi?” tanya bang Norman dengan santai. Kedua tangannya terlipat di dada.

“Siap, tidak!” sahut para ca-ang serentak.

Setelah selesai menerima hukuman semua caang duduk melingkar. Dihadapan mereka telah terhidang beberapa piring nasi lengkap dengan lauknya.

“Makan kita dari hari kemarin hanya makan tempe, tahu dan ikan asin, trus sayurnya tumisan kol campur mie. Kapan kita menikmati makan goreng ayam dengan sayuran chapcay, ya?” celetuk Komeng sembari mengibas-ngibaskan tanganya yang berlumpur.

“Heh, Komeng. Syukur kamu diberi makan. Coba kamu masak sendiri dalam keadan letih dan lapar, sanggup, nggak?”

Fitri membalas komentar Komeng dengan rasa dongkol. “Kamu tu, Meng. Sedari kemarin, kamu saja yang berulah. Gara-gara kesalahan kamu, kami kena imbasnya. Sekarang kamu mulai lagi membuat keributan lagi”

“Kemarin itu, aku nggak sengaja, Fit. Kesalahanku itu bukan aku rencanakan. Hanya tiba-tiba saja ketiban sial."

“Hei, kok kalian tidak siang, tidak malam ribut terus. Bisa diam nggak, sih!” Yessi sedari tadi yang tidak pernah bersuara, akhirnya ikut menambah panas suasana. Mata Yessi mendelik ke arah Komeng, namun Komeng tidak membalas apa yang dilakukan Yessi. Ia memalingkan wajahnya untuk menghindari kemarahan Yessi padanya.

Aden dan Yose yang duduk di sebelah Komeng, lebih bersikap tenang, seakan mereka tidak ikut membuat kesalahan. . Mereka berdua hanya menjadi pendengar setia.

Eel dan Yanti saling berpandangan. Jika tidak ditengahi maka bisa meruncing permasalahan ini. (bersambung)

Padang Beloved city, 2 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga kesatria dan Srikandi senantiasa dalam lindungan Nya

03 Feb
Balas

Aamiin, bunda. Terimakasih bun. Salam sehat selalu

03 Feb



search

New Post